Dalam peluk siang
yang memanas.
Samar kulihat, sehelai bulu
terkatung-katung di udara.Bulu itu telah terlepas
dari tali kekang kepak
sayap yang mengudara.Menari-nari dalam
jatuh di ruang sekat
langit dan bumi.
Tersapu desir angin.Tariannya terhenti
ditandai tergeletaknya
ia di pangkuan aspal.Lelah, seakan tak lagi kuasa.
Untuk kembali di perbudak
burung-burung meninggikan kasta.Dari pembaringannya,
wasiat mimpi diujarkan."Aku ingin beristirahat dalam damai.
Dan aku telah menjumpanya dengan
makna begitu sederhana".Kebumen, 08 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Berpuisi
Puisi"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...