Putri itu baru saja
membuka pintu kamarnya
yang sempit nan gelap.Baru saja terbangun dari
kesunyian mimpi dalam
tidurnya yang lelap.Kini, ia telah keluar.
Dan sedang menari dengan
jubah jingganya yang menjuntai.
Sambil sesekali menebar wangi
di pinggiran jalan yang sepi.Sepi akan langkah kaki.
Namun ramai akan bekas
injak mereka yang saling mencintai.Di tengah tariannya.
Terucap tanya dari angin
yang membelai tubuhnya."Apa kau sudah gila menari
di pinggir jalan yang sepi"?Dalam hening dirinya.
Sang putri hanya berkata :"Aku tahu jalanan ini memanglah sepi. Kering dan penuh akan debu yang saling kejar terbawa dirimu. Namun entah mengapa, ada sebuah kehangatan yang kurasa. Tanpa pernah kutahu darimana asalnya" .
"Hingga tanpa kuperintah, jiwaku menyatu dalam tarian cinta bersama kehangatan itu".
Kebumen, 15 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Berpuisi
Poetry"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...