Haii semuanyaa, maaf banget baru bisa up lagiiii
Yuk langsung aja dibacaaa
Jangan lupa di vote🌟⭐🌟 dan komen ya guyss
Annie terbangun dari tidurnya yang nyenyak ketika ia melihat cahaya matahari dibalik gorden jendela kamarnya. Dia pun keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil segelas air putih dan meminumnya hingga habis.
"Masak apa ya hari ini? Buat yang gampang aja deh, telur ceplok sama nasi." Annie yang sudah tinggal sendirian dari sebulan yang lalu, mulai berpikir bahwa dia harus menghemat. Walaupun Ray memberikannya banyak uang, tetapi Annie hanya memakainya 10 persen saja, karena sisanya ia bagikan kepada panti asuhan ataupun orang-orang dijalanan yang lebih membutuhkan.
Annie pun memakan sarapannya dengan nikmat. Tiba-tiba saja handphonenya berdering, tenyata yang menelepon adalah Papanya. Buru-buru Annie mengangkatnya karena dia sudah sangat rindu dengan papanya ini.
"Halo papa!" Annie memanggil papanya agak sedikit berteriak karena terlalu senang. Tak jauh berbeda dari Annie, Ray pun begitu senang bisa melihat anaknya walaupun lewat layar saja.
"Annie, gimana kabarnya? Annie nyaman tidak disana?" Ray ingin memastikan apakah Annie selama ini merasa nyaman tinggal disana atau tidak. Walaupun sebenarnya dari laporan, Annie terlihat sangat nyaman. Tetapi, Ray ingin memastikan langsung dari orangnya, karena kadang apa yang dituliskan tidak selalu sesuai dengan apa yang dirasakan.
"Annie baik-baik saja. Annie juga nyaman tinggal disini, terimakasih papa. Kalo papa gimana kabarnya?" Ray pun merasa lega ketika mendengar jawaban Annie yang menunjukkan bahwa anaknya itu nyaman tinggal disana.
"Papah baik juga disini, hanya saja papa kangen Annie ada disini." Ucapan Ray membuat Annie agak sedih, karena Annie juga merasakan yang sama. Dulu ketika masih di Indonesia, Ray dan Annie selalu bersama, sedangkan sekarang mereka juga telfonan agak jarang karena kesibukan masing-masing juga perbedaan waktu.
"Annie juga kangen sama papah."
"Nanti kalau papah ada waktu, papah pasti akan ngunjungin Annie disana." Ucap Ray yang dibalas dengan anggukan oleh Annie.
"Annie lagi makan ya? Makan sama lauk apa, Annie?" Ray yang melihat sedikit noda diujung bibir Annie pun bertanya seperti itu pada Annie.
"Ehm, iya, Annie lagi makan sama nasi sama telur ceplok." Annie dengan polosnya memberitahukan hal yang dia makan kepada Ray.
"Annie kenapa makan cuman sama telur saja? Dimana lauknya?" Ray pun membeberkan pertanyaannya. Inilah yang membuat Ray khawatir dengan Annie, jika Annie berada jauh denganya ia merasa Annie tidak diberikan gizi yang cukup.
"Hm, Annie m-mau cepat-cepat b-bikin sarapannya." Annie yang dimarahi pun jadi takut dan gugup. Dia takut jika papahnya akan melihat isi lemari persediaan makanan yang sama sekali tidak ada isinya, karena beli persediaan makanan disini sangat mahal, sedangkan sebagian besar uangnya sudah ia kasih kepada panti asuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last Love
Romance"Lo dapet buket bunga lagi Ann?" Violet bertanya kepadanya temannya, Annie, yang selalu mendapatkan buket bunga setiap bulannya. "Mungkin hanya orang iseng saja, Vi." Ucap Annie berusaha bersikap cuek. "Ga mungkin, secara lu udah dikasih 23 buket bu...