"ANNIE!"
Richard berteriak memanggil nama Annie karena syok ketika melihat Annie berada ditengah ranjang dengan keadaan yang mengenaskan. Kedua tangan dan kakinya diikat dengan tubuh yang sudah bisa dikatakan telanjang karena pakiaannya sudah tidak ada ditempat yang seharusnya. Bahkan tubuh Richard tidak bisa digerakan karena terlalu kaget dengan apa yang ia lihat sekarang.
Annie---Annienya yang sedari tadi ia cari sudah ada didepannya. Dari tadi dia bahkan berlari-lari untuk mencari dan menyelamatkan Annienya. Tetapi sekarang kaki dan tubuhnya seakan-akan tidak bisa mendekati Annie yang berada tepat dihadapannya.
"Well--well. Who's here? Ingin menjadi pahlawan kesiangan untuk Annie, huh?"
Richard menolehkan kepalanya kearah suara itu datang. Seketika mata Richard pun menajam dan berjalan dengan cepat kearah bajingan gila yang sedang terduduk dikursi dengan santainya hanya dengan memakai bathrobe.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?!!"
Richard memegang baju Rafael dan mengangkatnya. Bajingan tidak tahu diri ini benar-benar membuat iblis yang berada didalam diri Richard keluar.
"Kau bisa simpulkan sendiri apa yang aku perbuat. Tubuhnya sangat enak...sayang sekali bukan kau yang pertama kali mencobanya. Should I say thank you, karena kau sudah memberikannya pada-"
Bugh Bugh Bugh
"APA KAU BILANG!!"
Bugh Bugh Bugh
"DASAR BAJINGAN!"
Richard terus menerus menonjok muka dan tubuh Rafael seakan Rafael adalah samsak. Bahkan sekarang hidung Rafael sudah berdarah dan tubuhnya juga memar-memar memerah. Richard tidak perduli jika Rafael akan mati sekalipun karena sudah ia pukuli, menurutnya itu adalah hukuman paling minimal yang diberikannya kepada keparat ini.
"Kenapa? SALAH ANNIE APA SAMPAI KAU MELAKUKAN INI!! AKU BAHKAN RELA MENAHAN DIRI KARENA TAKUT DIA AKAN KECEWA TETAPI KAU DENGAN TIDAK TAHU DIRINYA BERBUAT SEPERTI INI KEPADANYA?!!"
Pukulan Richard berhenti dan menatap sendu kearah Annie yang sekarang sedang terlelap dengan keadaan yang mengenaskan. Tidak terasa setitik air mata keluar dari matanya dilanjutkan dengan yang lain.
"Kenapa? Aku bahkan susah payah untuk membuatnya bahagia dan dalam beberapa jam kau disini malah menghancurkannya."
Dor
Richard menembakkan pelurunya di kedua kaki Rafael.
"Ini karena kau sudah membuat kakinya diikat."
Dor
Kali ini Richard menembakkan pelurunya di kedua tangan Rafael.
"Ini karena kau sudah membuat tangannya diikat."
Dor
"Dan ini, karena kau sudah mengambil kepunyaan Annie secara paksa."
Rafael pun mati seketika setelah peluru terakhir yang dikeluarkan oleh Rafael mengenai tepat didadanya. Menurutnya, Rafael bisa mati dengan secepat ini adalah keberuntungan karena jika dia masih memiliki niat untuk menyiksa, Richard berjanji akan menyiksa Rafael dengan semampu yang dia bisa untuk menebus kesalahan yang diperbuatnya kepada Annie. Tapi untuk kali ini, Richard hanya ingin pria bajingan itu menghilang dari dunia dan masuk ke neraka saja.
Richard bahkan sudah tidak bisa berkata dengan kasar dan keras lagi dan dia memilih untuk mendekati Annie. Richard tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menangis. Dia membuka ikatan tangan dan kaki Annie dari tiang-tiang ranjang. Richard juga memakaikan Annie kemeja miliknya yang berhasil menutupi tubuh Annie hingga seperempat paha Annie sedangkan dirinya sendiri memakai jaket kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last Love
Romance"Lo dapet buket bunga lagi Ann?" Violet bertanya kepadanya temannya, Annie, yang selalu mendapatkan buket bunga setiap bulannya. "Mungkin hanya orang iseng saja, Vi." Ucap Annie berusaha bersikap cuek. "Ga mungkin, secara lu udah dikasih 23 buket bu...