Semua terkejut melihat Rafael yang berada di depan mata mereka. Ya, Rafael kakak kelas mereka saat berada di JHS.
"Ngapain lo disini?" Taylor bertanya kepada Rafael dengan nada sinis. Sebenarnya memang sih, Taylor itu tidak terlalu menyukai Rafael. Bukan tanpa alasan, tetapi karena Rafael yang playboy itu adalah salah satu cowo yang sedari dulu tidak pernah pantang menyerah dalam mengincar Annie yang polos. Hingga akhirnya dia pindah keluar negeri untuk melanjutkan studi SHSnya dan mereka pun lost contact dengan Rafael.
"Kuliah lah. By the way kita udah lama banget ga ketemu lho. Gimana kalau abis ini kita pergi?" Ucap Rafael sambil mendudukan dirinya sendiri disebelah Annie.
"Ga bisa."
"Kenapa gabisa? Memang kalian ada kelas lagi?"
"Ga ada, cuman gamau aja jalan sama lo. Gua juga tau kali, lo ajak jalan kita supaya bisa deket sama Annie."
"Kata siapa! Gua jalan karena pure gua kangen sama kalian." Rafael membantah ucapan Taylor yang menuduhnya ingin mendekati Annie. Walaupun kalau dipikir-pikir lagi, mungkin ada benarnya sih, kalau Rafael itu memang masih ingin mencoba mendekatkan diri lagi dengan Annie. Terbukti saja, bagaimana tadi dia menghampiri meja sambil menatap Annie dengan penuh kasih sayang, seperti dijaman JHS.
"Lo juga Vi, ngapain ngeliatin gue kayak gitu? Naksir lo? Memang sih, secara kan gue gan-"
"Eh kak, gue mau nanya deh." Violet memotong pembicaraan Kak Rafael secara tiba-tiba. Saat ini, dirinya sangat amat penasaran akan sesuatu, maka dari itu sedari tadi dia melihat wajah Kak Rafael dengan intens. Wajah penasaran Violet pun membuat yang lain juga penasaran.
"Nama belakang lo apa sih kak? Lupa gue soalnya." Violet yang tiba-tiba menanyakan nama belakang Rafael pun membuat mereka semua semakin bingung.
"Hemsworth. Kenapa si memangnya?" Jawaban dari Rafael membuat Violet membelalakan matanya. Violet merasa bahwa Rafael lah yang memberikan Annie buket bunga setiap bulannya. Karena kalau kita pikir-pikir, orang yang paling gencar dalam mendekati Annie adalah Rafael, lalu ternyata nama belakang nya juga mempunyai inisial H. Sama seperti inisial yang ada di surat tersebut kan?
"Jawab jujur! Lo kan yang ngasih Annie buket bunga tiap bulan? Ngaku lo kak!" Annie dan Taylor yang menuduh Rafael pun menatap Violet dengan tidak percaya. Bisa-bisanya dia menuduh Rafael yang memberikan buket bunga kepada Annie tanpa bukti.
"Hush! Violet ga boleh nuduh-nuduh Kak Rafael yang sembarangan. Lagipula yang inisialnya R.L.H. kan mungkin banyak didunia ini. Tidak mungkin ini perlakukan Kak Rafael." Annie memberitahu Violet dengan tergesa-gesa. Annie tidak ingin percaya saja, kalau yang melakukan ini semua selama hampir 2 tahun adalah Kak Rafael.
"Bener kok! Kakak yang kasih buket bunganya ke Annie." Mereka yang mendengarkan pernyataan yang keluar dari mulut Rafael pun secara tidak sadar mambuka mulutnya tanda tidak percaya dan terkejut.
"KAN! KAN! Apa gue bilang juga. Dari dulu gue punya firasat ini yang kasih Kak Rafael, tapi kalian ga mau percaya! OH MY GOD! I STILL CAN'T BELIEVE THIS!" Violet yang merasa dugaannya benar pun langsung saja merasa terkejut dan bahagia karena ternyata selama ini prediksinya benar.
"Jadi lo yang kasih Annie buket bunga setiap bulan?!" Taylor mengangkat telunjuknya dan ia acungkan kehadapan Rafael. Rafael pun hanya menghela nafasnya sambil membawa turun jari telunjuk Taylor kebawah.
"Jadi selama ini Kak Rafael yang kasih bunga ke Annie? Kenapa kakak tidak langsung kasih tau saja ke Annie?" Annie yang sedari tadi tidak mengeluarkan pendapatnya pun langsung bertanya kepada Kak Rafael.
"Kakak hanya malu saja karena selama ini kakak ingin Annie jadi pacar kakak, tapi kakak ditolak terus." Rafael berkata sambil mengeluskan telapak tangannya ke kepala Annie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last Love
Romance"Lo dapet buket bunga lagi Ann?" Violet bertanya kepadanya temannya, Annie, yang selalu mendapatkan buket bunga setiap bulannya. "Mungkin hanya orang iseng saja, Vi." Ucap Annie berusaha bersikap cuek. "Ga mungkin, secara lu udah dikasih 23 buket bu...