Tok tok tok
"Mot...cepetan mot."
Alden berteriak diluar kamar mandi Annie. Dia sudah tidak sabar menunggu Annie yang sedang mandi di kamar mandi. Sedari tadi Alden sudah menunggu dan sudah bosen karena dia sudah menunggu Annie mandi kurang lebih 20 menitan. Entah apa saja yang dilakukan oleh Annie dikamar mandi hingga bisa selama itu.
Dan penantian Alden pun sudah berakhir ketika melihat Annie sudah keluar dari kamar mandi dengan balutan dress bewarna hitam, warna yang saa dengan kemeja yang dipake oleh Alden.
"Lama banget lo, mandi apa ritual dulu?"
"Biasa aja kali, aku kan cuman mandi 20 menit aja. Masih taraf normal. Lagian kamu kasih dress susah dipakenya banyak tali begini, aku kan jadi kesusahan juga."
Memang sih, dress yang gue kasih bannyak talinya, tapi kan dia bisa minta bantuan gue. Itung-itung pengenalan dulu sebelum nikah nanti.
"Taraf normal lo bilang? Gila sih, ntar kalo lo udah jadi istri gue, kita mandi bareng aja biar hemat waktu."
Annie pun membuat muka tidak percayanya dan berlagak akan muntah sesudah mendengar ucapan Alden.
"Apaan sih. Mimpi kamu. Wlee."
"Udah deh cepetan, gue udah karatan nih nungguin lo dari tadi."
Mendengar hal itu pun, Annie langsung saja berjalan cepat kearah dressing room dimana meja riasnya berada.
"Bentar-bentar, aku mau pake make-up dulu."
"Make up ga perlu tebal-tebal. Lo udah cantik kok."
"Gue tahu kok, gue cantik. Tapi kenapa ya, ada aja cowok yang ninggalin gue?" Ucap Annie tanpa sadar dan hal itu pun membuat Alden bertanya-tanya tentang siapa 'cowok' yang dimaksud oleh Annie. Tetapi, karena takut dengan jawaban yang akan dilontarkan oleh Annie, Alden pun memilih untuk pura-pura tidak mendengar pertanyaan Annie tadi.
"Lagian lo ngapain makeup-makeupan segala? Mau menarik perhatian siapa lo?" Alden menaikan sebelah alisnya dan mukanya pun berubah jadi agak sewot.
"Suka-suka aku dong. Lagian aku make up supaya lebih cocok aja kalo disandingin sama kamu. Aku make up supaya keliatan lebih dewasa aja karena kan muka aku masih baby face sedangkan muka kamu udah kaya bapak-bapak punya anak 2." Kata Annie sambil memakaikan lipstick bewarna merah menyala di bibirnya.
"Yeh, kurang ajar lo. Nanti gue punya anaknya sama lo, mau bikin 10 gue."
"Bikin sama yang lain, jangan sama aku."
"Suka-suka gue dong mau bikin sama siapa."
Capek karena sedari berdebat terus dan tidak ada yang mengalah, akhirnya Annie pun mengalah agar perdebatan dengan Alden berakhir.
Annie ga ngerti kenapa kalau sama Alden berakhir kita debat mulu.
"Yaudah, yuk. Udah selesai aku."
"Yuk cepet, telat nih ntar. Ga enak gue kalo telat."
"Iya-iya, ayo."
Mereka pun pergi dulu keruangan Ray untuk berpamitan setelah itu langsung saja mereka pergi ke basement untuk mengambil mobil Alden yang sudah diparkirkan di basement rumah Annie.
"Silahkan masuk queen." Ucap Alden sambil membukakan pintu mobil.
"Thank you, handsome." Annie berkata sambil mengerlingkan matanya, menggoda Alden yang akhirnya diketawai oleh Alden karena tidak percaya bahwa Annie bisa menggodanya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last Love
Romance"Lo dapet buket bunga lagi Ann?" Violet bertanya kepadanya temannya, Annie, yang selalu mendapatkan buket bunga setiap bulannya. "Mungkin hanya orang iseng saja, Vi." Ucap Annie berusaha bersikap cuek. "Ga mungkin, secara lu udah dikasih 23 buket bu...