My First and Last Love - Part 18

2.3K 208 30
                                    

Huekk

Annie menepukkan telapak tangannya di pundak Alden sebanyak 2 kali sambil menatap geli pada Alden.

Tidak disangka, manusia seperti Alden ini ternyata lemah. Main kora-kora sekali aja bisa buat dia muntah seperti ini, padahal Annie pengen banget main tornado.

"Huh...huh...huh...Aduh mot, gue ga kuat dah beneran. Kita pulang aja deh ya." Ucap Alden sambil menatap melas ke Annie meminta pertolongan kepada Annie agar menuruti permintaannya.

"Kamu lemah banget. Padahal tadi katanya bakalan sewa tempat bermain ini seharian buat Annie. Kalau gini gajadi dong." Annie menatap kedua mata Alden dengan sedih.

"Lo tega banget sama gue. Padahal gue udah sekarat begini. Yaudah deh, satu permainan lagi sebelum gw KO beneran." Ucap Alden sambil meminum sisa air putih yang ada dikemasan botol plastik.

"Wah, bener ya....Aku mau main itu." Annie menunjukkan telunjuk tangan kanannya kearah kanan dimana tempat permainan yang Annie ingin mainkan, yaitu, tornado. Permainan dimana si pemain akan duduk dan kursinya akan diangkat dan diputar-putar 360 derajat.

Alden pun menolehkan pandangannya dan seketika Alden pun membulatkan mata dan mulutnya.

Salah pilih cewe nih gue.

"Lo bener-bener mau buat gue mati ya? Main yang tadi aja gue muntah apalagi main itu. Udah deh karena tadi lo udah milih, sekarang gantian gue yang milih. Gimana?"

Annie pun berpikir-pikir kembali tentang permintaan Alden, karena memang benar juga. Tadi saja yang belum seberapa dia sudah muntah apalagi main tornado yang akan diputar-putar. Akhirnya Annie pun mengangguk menyetujuinya. Dia berharap mungkin Alden akan memilih Roller Coaster atau Niagara gara yang cukup menantang tetapi tidak terlalu menyeramkan.

"Hmm..yaudah deh, terserah kamu."

Dan disinilah mereka, istana boneka. Dan itulah alasan mengapa Annie mengerucutkan bibirnya.

"Kamu keterlaluan."

"Loh, kenapa? Bagus kan ini, lu bisa liat tuh boneka-boneka lucu, terus disini juga bisa bikin hati jadi tenang. Udah deh lo ga usah komplain, sini masuk perahu." Alden mengipaskan tangan kananannya menyuruh Annie ikut masuk kedalam perahu.

Annie memasuki perahu setelah menghentakkan kakinya ke lantai karena kesal. Bahkan sepanjang perahu berjalan, Annie tidak memperdulikan apa yang dilakukan oleh Alden.

"Mot, mot, mot......mot ayolah jangan marah." Ucap Alden sambil menusuk-nusuk pipi Annie.

"Apasih! Udah diem aja deh." Annie menepiskan tangan Alden yang sedari tadi menusuk-nusuk pipinya. Dirinya benar-benar sedang kesal sekarang karena ternyata Alden secupu itu.

Kalau begini jadinya kan, Annie lebih baik tidak usah ajak-ajak Alden. Merepotkan.

"Mott...ayolah mot maafin gue yang sudah terlahir cupu seperti ini." Ucap Alden lagi sambil mengusapkan kedua telapak tangannya meminta maaf.

Annie yang melihatnya pun merasa dirinya sangat jahat dan akhirnya dia pun berkata,

"Ya udah, gpp."

"Dimaafin nih jadinya?" Alden bertanya dengan semangat hingga tidak sadar dirinya mengeluarkan senyum paling bahagia.

"Hmm.." Ucap Annie sambil memejamkan matanya.

"Apaan tuh? Yang jelas deh, jadi dimaafin atau nggak."

"Iya dimaafin, Alden."

"Yes..makasih mot."

My First and Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang