HALOO
Yuk sebelum baca, divote⭐🌟🌟⭐, dikomen dan follow aku juga kalau kalian mau
Selamat membaca semuaa💙💙💙
"Kak kapan nyampenya? Annie sudah kangen." Annie berbicara pada dirinya sendiri karena sudah tidak sabar untuk menemui kakaknya. Kakaknya, Albercio, sedang berada di perjalanan pulang dari Amerika ke Indonesia. Seharusnya sebentar lagi kakaknya ini akan sampai ke mansion. Annie bahkan menunggu kakaknya dihalaman depan sudah dari 1 jam yang lalu sampai tubuhnya berkeringat karena terkena sinar matahari. Hingga tiba-tiba saja, Annie melihat helikopter yang mendekat kearah mansion. Annie seketika merekahkan senyumnya, karena dia tahu bahwa itu adalah kakaknya. Terlihat dari badan helikopter yang bertuliskan Montgomerie. Annie pun langsung menuju ke dalam mansion dan menuntun kakinya kearah lift. Dia memencet tombol dipaling atas yang akan menuntunnya keatap dimana terdapat helipad. Annie pun sampai di lantai paling atas dan langsung menemukan kakaknya disana yang sedang melepaskan kacamata hitamnya.
"KAKAK!" Annie berlari dan langsung saja ia memeluk kakaknya, Albercio. Albercio merupakan anak pertama. Dan sekarang Albercio yang sudah berusia 25 tahun itu sedang meneruskan perusahaan Ray yang berada di Amerika. Sudah cukup lama mereka berdua tidak bertemu secara langsung, mungkin sekitar 2 bulan. Dan sekarang Albercio mengunjungi adiknya karena yang pastinya ia rindu dengan adik kecilnya ini dan juga karena besok adalah hari dimana Annie akan resmi lulus dari Senior High Schoolnya.
"Annie, kakak kangen sekali dengan Annie." Albercio membalas pelukan Annie dan mencium dahi Annie berulang kali. 2 bulan bukanlah waktu yang sebentar bagi Albercio ketika dia tidak bisa merasakan kehadiran Annie disisinya.
"Annie juga kangen sama kakak." Albercio melepaskan pelukannya dan merangkul Annie. Albercio membawa langkah kakinya kearah lift dan dia pun memencet tombol paling bawah kedua. Disitulah tempat ruang keluarga berada. Albercio pun menuntun Annie, mereka berjalan sambil merangkul satu sama lain. Albercio dan Annie pun duduk di sofa. Mereka mulai membicarakan hal-hal yang tidak terlalu penting bahkan pertanyaan yang Annie lontarkan membuat Albercio merasa kesal.
"Kak, Kak Eros, Eric dan Philip ada dimana sekarang?" Like seriously, Albercio yang ada didepan Annie menatap kesal adiknya itu. Dan dia semakin kesal ketika melihat Annie hanya mengerjapkan matanya dengan polos. Bisa-bisanya dia baru saja pulang dan mereka belum bertemu selama 2 bulan, tapi pertanyaan yang Annie lontarkan adalah para sahabatnya? Unbelieveable.
"Ga tahu, mungkin sudah mati. Kakak juga tidak terlalu perduli." Albercio berbicara asal-asalan, sedangkan Annie yang mendengar perkataan kakaknya itu langsung memelototkan matanya. Masa mereka sudah mati muda sih?
"KAKAK! Jangan bicara sembarangan. Bagaimana kalau ucapan kakak menjadi kenyataan?" Annie berbicara dengan tergesa-gesa. Bahkan dirinya tidak lagi bersenderan di dada Albercio dan memilih untuk menatap wajah Albercio dengan tegas. Walaupun akhirnya Annie malah terlihat seperti kelinci imut lagi marah-marah tidak jelas. Albercio yang tidak kuat melihat keimutan Annie pun langsung mencubit pipi Annie hingga Annie mengaduh kesakitan. Mereka pun lanjut mengobrol sambil memeluk satu sama lain hingga tak terasa 5 menit sudah berlalu. Ray yang baru saja pulang dari kantor mengeluarkan suaranya ketika melihat Albercio sudah ada dihadapannya sekarang. Seketika saja berakhirlah acara mengobrol saling peluk antara Annie dan Albercio.
"Kamu kesini naik apa?" Ray bertanya kepada Albercio ketika tadi ia tidak melihat mobil apapun di halaman depan.
"Dari Amerika ke Indonesia naik pesawat. Dari bandara ke sini naik helikopter." Albercio menjelaskan dengan apa dirinya datang. Tadinya memang dia ingin naik mobil saja dari bandara ke mansion. Tetapi, setelah dipikir-pikir, karena jalanan terlihat macet dan dia sudah tidak sabar menemui Annie, akhirnya dia memilih menaiki salah stau helikopternya yang ada di Montgomerie Airport agar lebih cepat sampainya. Dia pun memarkirkan helikopter di helipad atas mansion. Dan disinilah dia akhirnya, menemui adik kecilnya yang lucu ini yang walaupun sudah tidak kecil lagi.
Ray hanya mengangguk mendengar jawaban Albercio. Dia pun pergi kekamarnya untuk mandi terlebih dahulu setelah mencium kening Annie. Sedangkan Annie dan Albercio, mereka berdua berjalanan memasuki kamar Annie. Annie menyuruh agar Albercio menunggunya dikamar karena Annie ingin ganti baju terlebih dahulu.
"Kak, Annie mau ganti baju dulu ya, Annie agak kepanasan." Albercio mengangguk dan tersenyum. Apalagi ketika melihat cuaca diluar sangatlah terik dan Annie memakai baju lengan panjang.
"Iya, pakai tangan pendek aja, Annie." Annie pun meninggalkan Albercio dan pergi menuju walk in closet untuk mengganti bajunya yang lebih cocok untuk dipakai pada saat dirinya kepanasan.
Albercio yang ditinggal oleh Annie pun memilih untuk melihat kamar Annie. Dia merasa dejavu ketika dirinya masih berada di Montgomerie Private School dan memasuki kamar Annie setelah setahun lamanya. Albercio pun melihat keseliling kamar Annie. Dia juga melihat ruangan khusus untuk tempat menaruh semua penghargaan Annie. Sesuai prediksinya 10 tahun yang lalu, bahwa lemari-lemari tersebut akan penuh dengan banyak penghargaan, dan terbukti, lemari Annie benar-benar penuh oleh banyak piala dan medali. Albercio merasa sangat bangga dengan Annie. Ketika Albercio melihat kearah meja belajar Annie, dia melihat laptop Annie yang masih menyala. Albercio pun berjalan kearah laptop Annie untuk mematikannya.
"Annie, kakak matikan laptopnya ya." Annie yang berada di walk in closet pun sedikit berteriak agar Albercio mendengar bahwa dirinya memperbolehkan untuk Albercio matikan laptopnya. Saat Albercio ingin mematikan laptopnya, dia melihat isi laptop Annie yang menurutnya agak sedikit aneh. Albercio pun mencari search history yang ada di laptop Annie. Ternyata dari kebanyakan yang Annie buka, semuanya merupakan tentang bunga, terlebih bunga baby's breath. Setahunya, Annie tidak terlalu tertarik dengan bunga. Adiknya ini lebih tertarik pada makanan apalagi coklat daripada bunga seperti ini. Tanpa menaruh curiga, Albercio pun mematikan laptopnya dan duduk di sofa yang ada disebelahnya. Seketika, Albercio melihat sebuah kotak bewarna emas dibawah ranjang adiknya ini. Albercio pun beranjak untuk mengambil kotak itu karena dirinya penasaran.
Kenapa ada kotak dibawah ranjang Annie?
Waduhh kotak apa tuchh
Yuk untuk next part
155 vote ⭐🌟⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last Love
Romance"Lo dapet buket bunga lagi Ann?" Violet bertanya kepadanya temannya, Annie, yang selalu mendapatkan buket bunga setiap bulannya. "Mungkin hanya orang iseng saja, Vi." Ucap Annie berusaha bersikap cuek. "Ga mungkin, secara lu udah dikasih 23 buket bu...