Part 3❤

29 35 2
                                    

Assalamualaikum

Typo bertebarannn

Happy Reading😊

"Eh bentar ko muka lo gak asing sih"Naura memincingkan matanya sambil mengingat siapa cowo itu sebenarnya.

"Ck. Lama ...minggir lo"cowo jangkung itu malas menanggapi sikap gadis yg ada di depan ny itu ,kemudian ia pergi

"Yeeeee....dasar,boneka santet eh...."kesal naura,namun seketika iya merutuki dirinya sendiri karna apa? Oh tidak ternyata cowo yg di atainya tadi mendengar. Cowo itu mundur laluh metap naura dengan tatapan horor

"Ngomong apa lo tadi"Naura yg sedari tadi memukul mulutnya mematung,habislah iya bisa di makan habis-habisan pasti.

"Gu..gue...lo ganteng iyah lo ganteng"asal naura sambil tersenyum kikuk.

"Dasar cewe aneh"setelah mengatakan itu cowok kembali meninggalkan naura.
Naura terus menatap cowo itu sebenarnya ia sangat kesal,namun naura tidak berbohong di samping itu Naura juga agak sedikit takut dengan pria tdi.

"Tuh cowo siapa sih? Udah galak serem pula" gumam naura

"Ranendra Jaya Pramaja" ucap seseorang tepat di belakang Naura
Naura berbalik, kemudian melihat cowok yang sedikit tinggi dengan pakaian yg urakan persis dengan cowo menyebalkan tadi yang mungkin namanya yang tadi di sebutkan oleh pria itu

"Anak baru yah?"tanya nya pada naura. Naura hanya mengangguk

"Oh kenalin gue Vano...cowo terganteng di sekolah ini" jelas Vano sambil menyisir rambutnya dengan menggunakan jari jarinya. Naura terkekeh mendengar menuturan cowok di depan nya ini

"Gue Naura"Jawab Naura

"Oh salam ke_" belum sempat Vano menyelesaikan ucapannya terdengar suara nyaring dari ujung koridor tepat di mana mereka berada

"VANOOOOO!!!!JANGANLARI KAMU!! SELSAIKAN HUKUMAN KAMU SEKARANG..!"teriak seorang wanita yang saat ini tengah memegang mistar yg lumayan panjang dengan tatapan mata yg saat ingin menerkam siapa saja yang menghalanginya.

"MAAF BU!! SAYA LAGI SIBUK !! MAU"Vano tampak berpikir sejenak "mau ngapain tapi yah? Ah bodo amatlah" kemudian kembali berteriak "SAYA LARI LAGI YAH BU!!! JANGAN MARAH MARAH TERUS ENTAR KERIPUTNYA KELIATAN"kemudian Vano berlari meninggalkan Naura yg tengah menonton aksi dari Guru dan murid itu ,sedangkan di ujung sana tampakny seseorang tengah menahan amarah yg di mana tanduk akan keluar sebentar lagi. Naura hanya menggeleng melihat itu sudah bisa di pastikan bahwa Vano adalah pentolan sekolah.

***

Di sisi lain, saat ini seorang cowok tengah mengendarai motor dengan kecepatan rata rata,menikmati sentuhan angin yang penerpa pada tubuhnya. Dia Renandra jaya pramaja sorang cowok yang selalu tenang dalam bersiakap,tidak terlalu memperdulikan sekitar namun dia juga sangan pantang untuk menyerah.
Saat ini Endra berhenti pada sebuah rumah yang bernuansa kuning keemasan yang ada pada balik gerbang hitam yg membatasinya ,rumah yg memiliki tiga lantai dengan corak yg begitu rumit namun tampak indah jika pandang. Endra membunyikan klakson motornya kemudian gseorang pria paruh baya dengan menggunakan pakaian putih biru dengan tulisan di dadanya 'Sikurity'(maaf jika autor salah nulis) membukakan gerbang untuk Enda.

Naura Alicia (Tahap Revisi)//On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang