Assalamualaikum
Lanjut baca aja yah
Jangan lupa di vote juga
Happy Reading
"Lagi ada masalah yah.."seseorang itu mendekat laluh duduk di samping naura
Naura hanya terdiam.
"Ndra"gumam naura
"Hum"jawab endra singkat ,yah orang yang ada di samping naura adalah Endra
"Kepala gue rasanya mau pecah"ucap naura
"Maksud lo"Sungguh endra merasa bahwa gadis yang ada di sampingnya ini sedang tidak baik baik saja.
"E..em gak ada apa apa"seketika naura mengalihkan ucapannya ia belum siap untuk menceritakan suasana kelabu yang di alaminya.
"Ngomong Ra..."ucap Endra.
Naura menggeleng kemuadian pergi meninggalkan Endra,sedangkan endra entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
***
"Ra liburan nih..jalan kek" Naura hanya terdiam malas menanggapi Andra yang ngoceh sedari tadi "Naura ayolah"Dan sekarang andra sedang merayu Naura untuk liburan ke Bukit yah nginap tiga hari doang sih.
"Lagi mager bang"jawab Naura
"Yah kok gitu"Andra membuat wajahnya seperti seorang yang sedang putus asa
"Abang aja sana yang liburan,naura lagi malas jalan"naura beranjak dari meja belajarnya kemudian pergi.
Andra tak tinggal diam ia ikut menyusul Naura pria itu tak mau tau intinya malam ini naura harus mau berlibur ke bukit.
"Naura ayolah..."andra terus mengikuti kemanapun naura pergi dan terus meminta gadis itu untuk mau pergi berlibur bersamanya.
"Gak mau abang"jawab naura penuh penekanan
"Kok gitu sih ,nanti abang beliin tenggo deh"langkah naura terhenti kemudian menghadap andra
"Beneryah di beliin tenggo"ucap naura mengintimidasi
"Iyah nauraa"
"Yauda kapan...ets tapi temen temen naura harus ikut"ucap naura.
"Ia temen temen kamu ikut,berapa orang ?"
"Gak banyak kok cuman 5,6 orang kali yah"jawab naura
"Yauda nanti bilangin ke mereka lusa jam 8 udah kumpul di rumah yah"naura mengangguk.
***
Di sebuah caffe Matahari terdapat 3 orang cowok yang sedang asik bercerita membahas apa saja yang akan mereka lakukan di masa liburan mereka ini.
"Ndra kita liburan yuk"ajak vano dan di angguki oleh sikembar R
"Mau liburan keman emang"tanya endra seranya meminum kopi Latte miliknya.
"Gimana kalau di bukit kebetulan gue punya villa di sana"ucap vano endra hanya mengangguk,atensinya beralih pada jalanan di luar sana karna sekarang posisi mereka sedang berada pada posisi yang pas jadinya mereka bisa sesekali melihat luaran Caffe.Namun mata Endra tak sengaja melihat seorang dua pria paruh banya yang sedang berdebat namun salah satu dari mereka membalakangi Endra jadinya wajah dari pria paruh baya itu tak begitu jelas terlihat.
22:55
"Bro gue deluan yah nyokap gue nelpon mulu nih"ketika mengucapkan itu Endra bergegas pergi meninggalkan Caffe.
***
"Aaaaa Naura!!baik bangat sih lo"teriak Feli ketika turun dari mobil dan di susul oleh Hendra,Dinda,yaksa,Bulan,eci dan angga. Saat ini mereka berkumpul di rumah naura seperti yang di bilang oleh Andra semalam.
"Hehehe mumpung abang gue lagi baik nih"ucap naura
"Udah semua yg datang"tanya andra sembari memasulan tasnya ke garasi mobil.
"Udah bang. Oh ia bunda,ayah sama bang wahyu gak ikut ?"Andra menggeleng
"Loh kenapa?" Tanya naura lagi
"Lagi sibuk mereka,ayah mau miting kalau wahyu katanya mau istirahat dulu kan kemarin habis kamu kerjain ,masa wahyu kamu suruh beberes rumah"naura menyengir mendengan perkataan Andra sedangkan teman teman naura,mereka tak terlalu peduli karna mereka tengah sibuk mengurusi barang barangnya.
***
"Ndra udah siap kan lo"teriak Vano tepat di depan rumah Endra
"Ia gue udah siap bentaran.."jawab Endra kemudian berjalan memasuki mobil Vano.
Saat ini mobil vano tengah membela jalan ibu kota dengan kecepatan di rata rata katanya menikmati udara segar itu bisa membuat otang jernih,apalagi mobil vano itu tak memiliki atap jadinya mereka bisa dengan leluasa melihat ibu kota jakarta yang begitu padat ini.
"Gaskan broooo!! huu!!"heboh Reynan
"Oke siap!!"jawab vano kemudian menambah kecepatan mobilnya.sedangkan endra hanya tersenyum simpul melihat tingkah sahabatnya itu.
Bersambung...
Jangan lupa di vote yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Alicia (Tahap Revisi)//On Going
Novela Juvenil"Hidup itu memang sulit namun itu akan lebih sulit lagi jika lo ngehindari kesulitan dalam hidup lo. paham" Ranendra Jaya pramaja "Apa jadinya jika raga terus di paksakan untuk terlihat baik baik saja, padahal kenyataan nya, hati sedang menangis sej...
