Assalamualaikum
Jangan lupa di vote yah
Typoo bertebaran
Happy Readding
Saat ini naura hanya merenung menatap aliran sungai yang sedang mengalir deras di depan sana. Sungai itu beruntung karna bisa mengalir kapanpun sedangkan naura ia cuman bisa menahannya dipelupuk matanya saja.tapi naura juga tak mau seperti sungai dia juga lelah kalau harus terus terusan membiarkan sungai di pelupuk mata itu terus mengalir.siapa sangka air mata yang sedari kemarin ia tahan pun keluar hari ini. Isakan kecil gadis itu membuat atensi dari seorang cowo teralih manatap gadis yang tengah menangis itu.
"Kanapa nangis"tanya cowok itu pada naura. Naura mendonggak menatap sosok yang ada di depannya itu
"Gak apa apa"jawabnya seraya menghapus air matanya
"Kalau lo ada masalah cerita aja sama gue gak apa apa"ucap endra kemudian mendudukan dirinya di samping naura
"Gue gak apa apa ndra"ucap lagi naura
"Gue tau ra mungkin lo masih gak sanggup untuk cerita "ucap endra lagi kemudian melanjutkan ucapannya"tapi lo harus ingat ,beban lo akan semakin berat jika lo gak mau berbagi pada siapa pun"ucap andra
Naura tersenyum gentir"percuma ndra kalau gue cerita juga,justru gue gak mau orang yang gue sayang malah ikut terbebani dengan masalah gue"ucap naura lagi
"Tapi dengan lo gak mau cerita kayak gini sama aja lo nyiksa diri lo sendiri,hum gue gak mau maksa lo ra tapi gue harap lo ngerti dengan maksud gue"ucap endra lagi
"Gue tau ndra tapi sekali lagi,gue gak mau beban hidup gue menjadi beban keluarga dan teman teman gue"ucap Naura"gue tau lo pasti paham tentang apa yang gue maksud. Gue pulang dulu"naura beranjak dan pergi meninggalkan endra,sedangkan endra justru ia merasa iba,ia tau bahwa naura mempunyai masalah yang begitu pelik.
***
"Dek ngiseng mulu,sini'in hp abang"kesal wahyu karna saat ini naura sedang mengambil hpny dan membaca chatnya bersama sinta ,hancur sudah reputasinya astaga.
"Ia aku juga sayang kamu "naura terkikik pasalnya bukan itu yang ada dalam rom chat milik abangnya itu
"Ngadi ngadi yah lo dek"ucap wahyu kemudian mengejar naura dan naura pun turut berlari dan turun ke lantai bawah menuju ruang tamu yang di mana di sana terdapat Andra,keyra,dan anggara yang tengah asik bercerita
"Dek jangan lari lari ntar jat_"
Bruk
Belum selesai Andra menyelesaikan ucapannya Naura keduan jatuh dengan posisi tengkurap sunggu sangat tidak elit.
"Huaaaaaa...hik..hiks.."naura menangis, Anggara berjalan membantu putrinya itu untuk berdiri dan membawanya duduk bersamanya.
"Makanya jangan iseng kena karma kan tuh"julid wahyu
"Ayah mulut bang wahyu pedes tuh"ucap naura kesal
Anggara menatap pura ke duanya itu dengan tatapan membunuh,sedangkan wahyu hanya menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal."Dasar manja"ucap wahyu
"Abang mulutnya"ucap keyra memukul pelan lengan Wahyu
"Kan dari kemarin abang bilang jangan lari lari masih aja nakal"ucap andra seraya mengelus puncak kepala naura,naura hanya mengangguk lucu.
"Ayah kapan balik ke italia,kasian lo bang kiano di iatali sendiri"ucap naura
"Rencananya besok "ucap Anggara
Naura hanya mengangguk kemudian menguap"Hoam... naura ngantuk mau bobo dulu"ucap naura kemudian pergi namun sebelum itu
"Aw nauraaa"
"Wle..rasain"ucap naura mengejek wahyu setelah ia menginjak kaki abangnya itu kemudian bergegas pergi dari ruang tamu itu.
"Awas yah lo dek"ucap wahyu
Naura hanya tertwa sambil melangkah menuju kamarnya.***
"Di sisi lain endra saat ini tengah memikirkan apa yang terjadi pada naura tadi,jujur saja itu pertama kalinya endra melihat naura menangis,selama ini ia selalu tertawa namun ternyata itu adalah drama yang di lakukan olehnya dan sukses membuat orang tertipu walau harus mengorbankan hatinya untuk terluka
"Kenapa gue jadi mikirin dia sih"Gumam endra"tapi kenapa sakit yah pas lihat dia nangis kayak gitu"
"Siapa yang nangis kak"ucap Tania yang tiba tiba muncul dari balik pintu
"Gak ada yang nangis kok"ucap endra
"Tapi tadi kakak bilang lihat dia nangis,siapa emang?"tanya Tania
"Kepo lo kayak monyet..udah sama pergi"ucap Endra sambil mendorong adiknya itu keluar
"Loh kak ta..tapi."ucap tania
Setelah mengusir adiknya itu endra membuang nafasnya kasar"Dasar adik tukang kepo "ucap Endra"udah ah pusing lama lama gue mikirnya"endra mengacak rambutnya frustasi,dan merebahkan tubuhnya pada kasur empuk itu.
Bersambung...
Jangan lupa di vote yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Alicia (Tahap Revisi)//On Going
Teen Fiction"Hidup itu memang sulit namun itu akan lebih sulit lagi jika lo ngehindari kesulitan dalam hidup lo. paham" Ranendra Jaya pramaja "Apa jadinya jika raga terus di paksakan untuk terlihat baik baik saja, padahal kenyataan nya, hati sedang menangis sej...