Assalamualaikum
Buat autor senang dengan satu vote kalian
Happy Readding...
"Gimana sayang ada yang sakit gak"tanya Keyra
Naura menggeleng "Bunda"ucap naura
"Ia sayang,kenapa hum"
Naura menatap mata sang bunda dengan berkaca kaca ,dengan sigap naura memeluk sang bunda dengan air mata yang mengalir deras pada pelupuk mata nya
"Hey,anak bunda kenapa nangis"ucap Keyra dengan nada bergetar
"Maafin naura"ucap gadia itu di sela tangisnya
"Maaf kenapa hum,naura emang ada salah sama bunda"Keyra terus mengusap punggung naura
Isakan gadis itu begitu pedih,sehingga mampu menusuk jantung keyra dan dengan mati matian keyra harua menahan itu. Andra yang melihat itu paham dengan maksud naura.
"Naura udah gak jujur sama bunda,perihal...penyakit naura"Keyra tersenyum dengan mengeratkan pelukanya pada naura
"Gak apa apa sayang,bunda gak apa apa"ucap keyra
"Naura cuman mau bilang,kalau bisalnya Naura pergi bunda harus kuat yah"ucapan itu mampu membuat air mata keyra luruh begitu saja.
"Jangan ngomong gitu sayang,kamu pasti sembuh"keyra terus memeluk tubuh naura
Bayu serta Andra memalingkan wajahnya mereka tak ingin menyaksikan itu,hati mereka tak sanggup melihat dua orang perempuan yang mereka sayangi harus merasa di posisi sekarang.sangat menyakitkan.
"Naura sayangkan sama bunda"ucap Keyra
"Ia naura sayangggggg bangat sama bunda sama kedua abang naura juga"ucap naura tersenyum
Bayu berlari dengan di ikuti Andra kemudian ambetuk dalam pelukan keyra dan naura. Mereka semua berpelukan mengalurkan semua rasa rindunya pada naura.
BRAK
semua terkejut
"Naura!!!"sang pelaku adalah wahyu yang saat ini berada dalam dekapan Naura
Naura terkekeh kecil"Abang kapan dateng"ucap Naura seraya mengelus puncak kepala Wahyu
"Tadi pas abang dengar kamu udah sadar,abang langsung ke sini"ucap Wahyu seraya mengecup puncak
"Kamu gimana hum,mana yang sakit"Naura tersenyum simpul,ketakutan nya terlalu mendominan,sehingga dirinya lupa bahwa ia memiliki seseorang yang tulus menyayangnya.
"Maafin Naura Bang"ucapnya Lirih
Wahyu tersenyum,selalu saja seperti ini"udah intinya kamu harus sehat,demi abang,sama bunda"naura mengangguk kecil
"Ndra Lupa dia,kalau dia masih punya bunda"Andra terkekeh kemudian mengangguk kecil
"Jangankam bunda,Andra sama bayu aja di lupa sama dia"Wahyu yang saat itu merasa di sindir tersenyum,kemudian memeluk Keyra beserta adik dan abangnya itu.
"Maap atuh bun"Wahyu mengangguk kepalanya seraya tersenyum.
***
"Woy Endra!!"Merasa namanya di panggil endra pun berbalik dan mendapati vano di sana
"Gue denger,Naura udah sadar"ucap Vano
Endra hanya mengangguk kecil kemudian melenggang pergi. Vano yang melihat tingkah aneh dari sahabatnya itupun mengerutkan alisnya bingung,hey apa yang terjadi pada sahabatnya itu.***
Tak kumengerti dan tatap matamu
Sering ku bertanya tanya benarkah ini
Tak lagi ku rasa,hangatnya cintamu
Hampa rasanya saat peluk dirimu🎶🎶Suara naura begitu merdu,menggema di seliruh ruang rumah sakit,petikan dan alunan yang di mainkan naura mamapu membuat suasana seakan tau sesak yang di miliki gadis ini.
Oh di mana kah kau yang dulu mencitaiku
Kini kau tlah berubah kau acuhkan diriku
Biar waktu yang merelakan...setiap keping kenangan
Tuk hapus sedihku.🎶🎶Perlahan mata itu kembali basah,apa yang dirinya harus lakukan,bibir naura bergetar saat ini memang dirinya masih baik baik saja namun akan kah ia bisa melihat hari esok,entahlah namun naura tlah mempunyai keiklasan atas dirinya. Sungguh!.
Bersambung...
Segitu dulu jangan lupa vote dan comen yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Naura Alicia (Tahap Revisi)//On Going
Teen Fiction"Hidup itu memang sulit namun itu akan lebih sulit lagi jika lo ngehindari kesulitan dalam hidup lo. paham" Ranendra Jaya pramaja "Apa jadinya jika raga terus di paksakan untuk terlihat baik baik saja, padahal kenyataan nya, hati sedang menangis sej...