Part 15❤

10 17 0
                                    

Assalamualaikum

Typoo bertebaran

Happy Reading

"Apa kamu masih tidak ingin memberi tau keluarga kamu"ucap seorang dokter Akandi namanya.

"Saya gak mau kak cukup saya yang tersiksa di sini tapi jangan keluarga saya"ucap seorang gadis dengan tatapan sayu, dia berharap bahwa dokter di hadapannya ini tidak memberitau keluarganya tentang apa yang dia alami

"Tapi ini sangat penting dan keluarga kamu harus tau tentang ini"ucap dokter itu lagi

"Saya mohon kak"gadis itu terus memohon

"Tap_"

"Saya mohon, kakak sudah merawat saya dari sebulan yang lalu,walau belum cukup lama namun saya percaya sama kakak bahwa kakak tidak akan memberi tau siapapun tentang ini"ucap gadias itu lagi
Dokter Akandi membuang nafasnya kasar

"yah sudah tapi saya minta jaga kesehatan kamu"gadis itu mengangguk kemudian pergi meninggalkan ruangan  Dokter Akandi
Kamu anak baik... Naura batin akandi

***

"Ayah...Bunda..Naura yang cantik dan baik hati ini pulang.."teriak naura

"Aw aw..sakit..aduh..sakit, ayah bang wahyu nih ah"keluh naura saat wahyu menjewer telinga adiknya itu

"Wahyu adeny jangan di gangguin atuh"tegur Anggara sedangkan yang di tegur malah menyengir.

"Makanya kalau masuk ya assalamualaikum dulu dek"ucap wahyu sembari melepas jeweran pada adik kesayangannya itu

"Ya maap"jawab naura menyengir

"Dari mana kenapa baru pulang jam segini"tanya Kerya seraya berdecak pinggang

"Dari rumah Bulan maa kerja kelompok"ucap naura 'maaf bun naura bohong'Batin naura
kemudian bergegas masuk kedalam kamarnya. Andra menatap naura dengan tatapan nanar ia tau bahwa adiknya ini berbohong.

Naura merebahkan tubuhny pada kasur empuk milik naura ia tak berniat ingin membohongi ibunya itu namun apaboleh buat ia tak mau keluarganya tau tentang apa yang dia alami.setelah menjelajahi dunia rasa bersalahnya itu naura bangun dan bergegas pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hanya waktu 15 menit naura tlah selesai dengan ritual mandinya dan berjalan menuju meja belajarnya kemudian mengambil pulpen bersama buku warna pink miliknya.

Dir diary.

Bukan maksud aku ingin berbohong,dan aku juga tidak akan tau sampai kapan aku sanggup menutup diri,lidahku terlalu keluh untuk berucap jujur ,aku tak ingin orang yang aku sayang masuk dan tenggelam dalam tangis mereka. Aku tak tau sampai mana takdir akan membawaku,hanya sunyi yang dan hanya pedih yang terasa.

Tok

Tok

"Dekkk..kamu udah tidur?"ketukan pintu kamar naura membuatnya terburu buru untuk menutup diary itu laluh

"Belum, abang masuk aja naura gak kunci kok"jawab naura

Andra membuka pintu kamar naura dengan perlahan kemudian mendapati naura yang tengah duduk dengan tersenyum.andra menghampiri naura laluh mengelus puncak kepala gadis itu

"Naura..abang boleh tanya"ucap Andra

"Mau tanya apa"

"Tadi,kemarin dan kemarinya lagi naura kenapa pulangnya selalu terlambat hum"tanya andra seraya menatap mata naura intes

"Ohh itu kalau tadi naura habis dari rumah bulan,trus yang kemarin tuh naura kadang piket trus kadang ke toko buku mau beli buku tuh ada di rak"ucap naura menjelaskan

"Kamu gak apa apa kan dek"tanya andra

"Kakak apaansih naura gak apa apa tau"jawab naura di iringi dengan senyuman manis pada bibirnya.

"Yah sudah kalau gitu abang keluar yah"ucap Andra naura hanya mengangguk. Tatapan naura menjadi sendu senyum itupun hilang entah sampai kapan naura akan trus memakai topeng ini.

Maafin naura yah bang andra,naura gak bermaksud untuk bohong batin naura
Sedangkan di balik pintu andra masih setia berdiri di sana 'abang tau ra kamu bohong tentang itu abang gak akan maksa kamu untuk cerita batin andra.

Bersambung...

Jangan lupa vote yah sobat

Naura Alicia (Tahap Revisi)//On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang