Chapter 2

2.2K 279 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Seperti biasa, ketika Jaemin and the gang berada di kantin maka terjadi gempa mendadak. Maksudnya, para gadis-gadis berjerit kesetanan melihat mereka berenam. Sudah tampan, kaya dan juga pintar, circle ini benar-benar sulit untuk dijadikan saingan. Didalamnya ada Jaemin, siapa yang berani menandingi kekayaannya? Bahkan satu negara sudah tahu kalau keluarga Na adalah keluarga terkaya.

Hidup dengan Jaemin tidak akan membuat menderita, maka dari itu banyak gadis gila harta yang mengejarnya. Tentu Jaemin bukanlah orang bodoh, dia hanya menganggap para gadis itu sebagai seenggok serangga yang harus ia musnahkan dari hidupnya atau tak perlu ia perdulikan demi kesejahteraan hartanya.

Bukan karena Jaemin kikir, tapi yang benar saja, mana mungkin Jaemin rela jika blackcardnya digunakan oleh gadis-gadis kehausan uang itu. Jadi jangan heran kalau Jaemin merendahkan mereka, karena mereka sendiri yang meminta Jaemin melakukan hal tersebut pada mereka. Miris, Jaemin kerap kali tertawa melihat kelakuan para betina yang mengejarnya.


"Mau makan apa lo pada?" tanya Haechan selaku bagian yang mengumpulkan pesanan mereka dan ia sampaikan pada Ibu kantin, urusan membayar? Bisa salah satu dari mereka yang membayarnya saja, tentu saja yang jadi korban biasanya adalah Haechan atau Mark.

"Gue bakso aja," jawab Mark.

"Indomie goreng Aceh," timpal Renjun.

"Lo suka banget sama itu, gue malah ngerasa baunya aneh. Gue nasi goreng, bingung mau makan apa," jelas Chenle.

"Gue suka yang kebarat-beratan gitu," ujar Jisung.

"Apaan? Jangan banyak tingkah lo, bikin gue sakit kepala entar." gerutu Haechan.

"White water dan chicken noodle soup," balas Jisung.


BUG


Dengan secepat kilat Haechan melempari Jisung menggunakan iPhone miliknya yang sedaritadi ia genggam, lama-lama dia mengidap riwayat jantung jika Jisung bertingkah seperti itu terus-menerus. Hari ini dia merelakan handphonenya lagi kalau memang rusak, itu semua karena Jisung, si paling muda diantara mereka.


"Banyak gaya lo, Direktur lo? Biasa makan mie ayam pinggir jalan, sok-sokan chicken noodle soup segala," omel Haechan.

"What is mie ayam?" tanya Mark.

"Chicken noodle soup, Mark," jawab Chenle dengan penuh kesabaran.


Ini adalah sebuah rekor untuk Chenle karena dia masih bisa menjawab dengan lembut, namun jika dia sudah mengamuk, itu berarti stock kesabarannya telah habis. Ia harus restock kesabaran dalam jumlah yang banyak, mengingat kelakuan teman-temannya ini yang terlalu ajaib untuk dihadapi.


"Tapi, Jisung emang Direktur, gimana dong?" timpal Renjun.

"Lo juga diam, pusing gue. Oh iya, lo mau apa, Jaem?" tanya Haechan.


Na Jaemin : Crazy Rich Jaemin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang