Chapter 9

1.3K 176 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Kok mallnya sepi?" tanya Jeha begitu ia berhasil menginjakkan kaki ditujuannya, tentu saja atas paksaan yang kuat dari Nancy. Kalau bukan karena dipaksa nan diseret, mungkin dia ogah bangkit meninggalkan kasurnya.

"Kita belanja disuruh sama Jaemin, kali aja kamu lupa." jawab Nancy.

"Ya, tapi Jaemin enggak ada. Buat apa kosongin mall?" protes Jeha.


Jari telunjuk kiri Nancy spontan tertempel di bibir Jeha yang dihiasi lipstick berwarna peach. Dalam hati Nancy bergerutu, kenapa pula Jeha harus protes disaat ada orang yang bersedia mengeluarkan blackcard untuk dirinya. Padahal impian semua gadis adalah berada diposisi Jeha, namun Jeha malah menolak.


"Enggak usah banyak protes. Sekarang tugas kamu keliling mall, cari dan pilih apa yang kamu mau. Ingat, di tangan kita ada blackcard." balas Nancy sembari menyelipkan kartu ajaib itu disela jari tengah dan jari telunjuknya.


Untuk saat ini memilih opsi pasrah adalah pilihan terbaik bagi Jeha. Sebenarnya dia tak terlalu peduli tentang persiapan liburan nanti, semuanya ada di kamarnya, apa lagi yang harus ia beli? Tapi sekarang dia harus berakhir di mall, berbelanja sepuas hati dengan mood kurang bagus. Jeha sempat berpikir, apa perlu dia menguras habis isi mall agar Jaemin puas?


"Satu blackcard biasanya belanja berapa banyak?" tanya Jeha.

"Lo banyak tanya mulu kek sensus penduduk aja," gerutu Nancy.

"Gue cuma nanya, Cy," keluh Jeha.


Nancy yang tadinya hendak memasuki sebuah toko dengan brand Louis Vuitton harus tertahan karena Jeha menahan lengan kanannya. Daritadi mata Nancy sudah tidak tenang membayangkan ia membeli banyak barang di toko ini, bukannya dia tak pernah belanja barang bermerk, hanya saja jika belanja bukan uang sendiri atau uang dari orangtua rasanya berbeda.


"Satu blackcard bisa jajan empat mall, asal lo tahu," kata Nancy.


Bagaikan orang kampungan, Jeha menutup mulutnya yang menganga secara otomatis karena takjub dengan keajaiban kartu tersebut. Jeha mengira kalau berbelanja satu mall saja sudah tidak bisa dipakai lagi, tapi ternyata dugaannya salah. Memang benar kalau blackcard adalah surga bagi wanita.

Sedangkan Nancy yang melihat bagaimana reaksi Jeha malah tertawa kecil, ia tak pernah menyangka kalau Jeha akan seterkejut ini. Kalau bisa dikatakan, Jeha juga berasal dari keluarga kaya dan terpandang, tapi gadis itu terkejut mendengar keajaiban blackcard. Bukannya Nancy merendahkan Jeha, hanya saja popularitas kakak Jeha terkenal dikalangan para pebisnis dan tentu pasti banyak harta.


"Lo emang enggak punya, Je?" tanya Nancy.

"Enggak. Yang punya cuma kak Jaehyun aja," jawab Jeha.


Nancy mengangguk paham lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, yaitu memasuki toko dengan brand mewah tersebut. Karena tidak ingin berdiam diri seperti kambing bodoh didepan toko, Jeha ikut mengekor dibelakang Nancy serta ikut memilih barang yang ia sukai. Untuk sekarang Jeha akan melakukan apa yang Jaemin inginkan, yaitu menggunakan blackcard sebanyak mungkin.


Na Jaemin : Crazy Rich Jaemin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang