Chapter 17

1K 134 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Jaem, selama sebulan ini lo enggak pakai blackcard, ya?" Pertanyaan dari Suho berhasil mengalihkan fokus Jaemin yang sedang bermain game di Tab-nya.


Bukannya mengetuk pintu atau mengucapkan sesuatu, Suho main buka pintu kamar Jaemin saja. Bisa bahaya kalau Jaemin tidak mengenakan pakaian, walaupun mereka sama-sama pria, tapi Jaemin masih malu untuk memperlihatkan tubuhnya.


"Enggak, emang kenapa?" balas Jaemin namun pandangannya masih mengarah pada Tab-nya.

"Tumben? Biasanya lo enggak tenang kalau enggak pakai dalam waktu sejam," ejek Suho.


Suho pun mengambil posisi duduk diatas kasur milik Jaemin, memperhatikan keadaan kamar mewah ini. Walaupun Jaemin sedikit petakilan, tapi dia sangat menjaga kebersihan kamarnya sendiri. Ya, anggap saja itu adalah suatu kelebihan bagi Jaemin selain membanggakan hartanya. Suho telah mengenal keluarga Na jauh sebelum mereka sesukses sekarang, bisa dibilang jika dialah saksi kesuksesan Ayah Jaemin.

Dan sekarang, ia dipercaya untuk membantu Jaemin mengurus perusahaan yang dibangun khusus oleh Ayah-nya. Suho pun mengiyakan, bukan karena gajinya yang tinggi, tapi karena kesetiaannya pada keluarga Na. Bisa dikatakan kalau Jaemin lebih dekat dengan Suho dibanding dengan keluarganya sendiri.


"Lo ada masalah?" tanya Suho.


Jaemin spontan menghentikan kegiatan bermain gamenya, menaruh Tab mahalnya diatas kasur dan memberikan tatapan tajam kearah Suho. Bohong kalau Jaemin mengatakan dia tak kesal atas pertanyaan Suho barusan, seakan-akan hobby Jaemin adalah membuat masalah sehingga Suho harus bertanya seperti itu.


"Gue keknya emang identik sama masalah, ya?" sindir Jaemin.

"Emang." balas Suho singkat, padat dan jelas.


BUG


Dengan otomatis Jaemin melempari Suho bantal tidurnya, sedangkan sang korban hanya meringis kesakitan disertai tawa kecilnya. Cukup menyenangkan bagi Suho untuk mengejek Jaemin, usia mereka memang terpaut lumayan jauh, namun tingkah mereka layaknya saudara yang hanya berbeda usia empat tahun.


"Oh iya, gue mau tanya ini dari kemarin tapi kelupaan terus. Lo kenal darimana adek-nya si Jaehyun?" tanya Suho.

"Jeha maksud lo?" balas Jaemin.

"Gue enggak pernah tahu nama keluarganya Jaehyun, jadi mungkin dia." ucap Suho.

"Dia teman sekelas gue, baru pindah," ujar Jaemin.


Suho mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda ia paham atas ucapan Jaemin. Otak Suho tidak sulit mencerna sesuatu, dia cepat tanggap dan cepat bergerak jika disuruh oleh pimpinannya. Kecuali Jaemin, kalau Jaemin menyuruhnya, pasti mereka berdua adu mulut terlebih dahulu hingga akhirnya Suho tetap menuruti perintah Jaemin.


Na Jaemin : Crazy Rich Jaemin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang