Chapter 22 (END)

1.6K 134 5
                                    

Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran.

Cerita ini masih jauh dari kata Sempurna, tapi karena semangat dari kalian, aku bisa nyelesaiin ini semua meskipun agak kurang bagus 🙃

Dan seperti biasa aku bakal ngasih bonus chapter kok.


***


Hari ini akhirnya tiba, hari dimana Jaemin akan meninggalkan kedua orangtuanya, teman-temannya, Suho dan juga Jeha. Rasanya sungguh berat ia beranjak dari kasurnya, padahal dia siap dari subuh, bahkan kopernya sudah disimpan didalam mobil. Keberangkatannya ke Inggris akan menjadi berita utama di halaman koran, majalah dan juga TV, yang kemungkinan wartawan bertumpah-ruah di bandara nanti.


"JAEM, UDAH SIAP, NAK?" Teriakan Bunda berhasil membuat lamunan Jaemin buyar begitu saja, dengan segera ia memakai kacamata hitamnya lalu keluar dari kamar yang selama ini menemaninya dalam suka maupun duka.


CEKLEK


Pemandangan pertama yang Jaemin dapatkan saat membuka pintu kamar adalah senyuman dari sang Bunda, namun kedua mata wanita tua itu terlihat sembab, Jaemin yakin kalau beliau menangis habis-habisan semalam karena kepergian Jaemin. Padahal yang selama ini semangat adalah Bunda, tapi kenapa dia malah menangis kesetanan? Jaemin heran juga dibuatnya.


"Ganteng Banget anak Bunda," puji Bunda.

"Iya dong, sejak kapan aku jelek?" balas Jaemin.


Bunda terkekeh olehnya, langsung saja ia menuntun sang anak menuju lantai bawah yang tentu menggunakan lift. Selama didalam lift, keduanya sama-sama diam, tak ada yang memulai percakapan.


"Jaga diri baik-baik disana, jangan bikin repot orang lain. Disana kamu pure sendirian, enggak ada Bunda sama Ayah, enggak ada Suho juga." ucap Bunda.

"Sayang banget sih, enggak ada Suho lagi yang bisa aku suruh-suruh," gumam Jaemin.


Dengan secepat kilat Bunda menjitak kepala Jaemin, sedangkan sang korban hanya meringis kesakitan disertai cengiran tak bersalahnya. Bagi Jaemin, sungguh menyenangkan menggoda Bunda-nya itu.


TING


Bunyi lift berdenting pertanda mereka tiba di lantai tujuan, keduanya kemudian beranjak keluar menuju halaman depan rumah. Saat Jaemin memunculkan wujudnya, hal pertama yang ia lihat adalah Suho sedang berbincang dengan Ayah-nya, perbincangannya pun tidak jauh dari bisnis.


"Nah, bintang utamanya udah muncul," sahut Suho.


Jaemin spontan berdecak kesal dan berlalu masuk kedalam mobil, meninggalkan para orang dewasa yang sibuk mengejeknya. Langkah berikutnya, Ayah, Bunda dan juga Suho ikut masuk kedalam mobil yang akan membawanya ke bandara. Seharusnya Jaemin menggunakan helicopter miliknya, namun karena ada masalah pada mesinnya, mau tidak mau ia pun memakai pesawat milik Bunda-nya.

Na Jaemin : Crazy Rich Jaemin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang