***
Disinilah sekarang Jeha berada, yaitu didalam mobil mewah milik Jaemin bermerk Rolls Royce Sweptail, ia duduk manis sembari menunggu mereka tiba di bandara. Sejak Jeha mendudukkan bokongnya di jok mobil mahal ini, Jeha tidak berucap apa-apa selain kagum. Bohong kalau Jeha mengatakan dia tak bahagia berada didalam mobil ini, justru Jeha benar-benar dapat merasakan perbedaan mobil Jaemin dan mobil milik kakak-nya.
Dalam hati bergumam, pantas beda, dari harga saja sudah bersanding lumayan jauh. Setahu Jeha, mobil milik Jaemin ini sekitar seratus sembilan puluh lima miliar rupiah, sedangkan mobil kakak Jeha hanya sekitar lima ratus juta. Sebenarnya itu sudah mahal, namun tahu sendiri kalau laki-laki tidak pernah puas jika berhadapan dengan mobil atau motor. Mereka akan terus beli sampai dia rasa uangnya sudah habis terkuras di kartu kredit.
"Kenapa diam aja daritadi? Enggak sariawan, 'kan?" Lamunan Jeha auto buyar begitu mendengar suara berat Jaemin mengintrupsinya. Dengan cepat ia menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, untuk sekarang Jeha harus mengontrol ekspresinya, jangan sampai wajah takjubnya terlihat sangat jelas dihadapan Jaemin.
"Sorry"kalau gue jemput lo pakai mobil ini," ucap Jaemin.
"Emang kenapa kalau pakai mobil yang ini?" tanya Jeha.
"Kali aja lo enggak suka, bisa aja kalau lo punya tipe mobil sendiri." jawab Jaemin.
Ya, benar, Jeha memang punya tipe mobil impian. Tapi, dia tak pernah mempermasalahkan harus menggunakan mobil bermerk dan berjenis apa, yang terpenting dia bisa sampai hingga tujuannya dengan selamat. Meski mobil butut sekalipun, Jeha tak peduli. Mungkin sekelas Jaemin itu suatu masalah, namun bagi Jeha tidak.
"Enggak usah berlebihan, kita cuma mau ke bandara bukan mau jemput presiden." gerutu Jeha.
Jaemin mengedikkan bahunya pertanda ia tak peduli lagi pada apa yang Jeha lakukan, mau dia kesurupan atau bagaimana, Jaemin sama sekali tak ingin tahu dan malah melanjutkan kegiatan bermain gamenya yang dari seminggu lalu belum selesai.
"Tipe mobil yang lo suka apa?" tanya Jaemin.
"Ferrari 250 GTO," jawab Jeha.
Spontan Jaemin tersedak ludahnya saat mendengar jawaban Jeha barusan, dengan cekatan Jeha meraih sebotol air didalam tasnya lalu ia berikan pada Jaemin. Hampir saja anak orang mati karena tersedak, bisa-bisa Jeha yang menjadi saksi atas meninggalnya Jaemin jika terjadi.
"Gue enggak salah dengar, 'kan?" tanya Jaemin dengan kedua mata yang bersinar.
"Hah? Enggak kok, emang ada yang salah dengan mobil itu?" balas Jeha.
Jaemin menggelengkan kepala dan menutup layar TAB nya, sepertinya dia akan berbincang hingga tiba di bandara. Ada beberapa kesamaan antara dia dan Jeha, tentu itu membuat Jaemin bahagia. Jeha benar-benar berbeda dengan gadis pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Na Jaemin : Crazy Rich Jaemin [Completed]
FanficJaemin, sosok pria yang hidupnya dikelilingi oleh kemewahan dan juga harta. Kedua orangtuanya adalah pengusaha sukses, sedangkan Jaemin sendiri adalah satu-satunya pewaris didalam keluarganya yang otomatis semua harta milik orangtuanya jatuh di tang...