Chapter 19

1K 133 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


TING


Bunyi lift yang berdenting menandakan bahwa lantai tujuan Jaemin telah tiba, kedua kakinya ia langkahkan keluar dari dalam lift menuju ruang makan. Suara langkahnya terdengar begitu nyaring dikesunyian rumah ini, ada beberapa pelayan yang sedang membersihkan debu-debu di bingkai foto yang terpasang dengan rapih di dinding.

Setelah tiba, barulah Jaemin menyimpan ransel bermerk Louis Vuitton-nya diatas kursi tepat disampingnya. Kedua orangtuanya telah menunggunya sedaritadi untuk sarapan bersama, tradisi itu sudah menjadi kebiasaan keluarga Na, jika ingin makan harus berkumpul, jangan makan terpisah.


"Morning, Jaem!" sapa sang Ayah.

"Morning, Ayah." balas Jaemin sembari menarik salah satu kursi kemudian duduk, bersiap untuk memulai sarapannya.


Sedangkan sang Bunda yang sibuk dengan handphonenya tak memperdulikan percakapan antara Ayah dan anak itu. Bunda Jaemin pun seorang pebisnis, tidak heran kalau harta mereka tidak akan ada habisnya. Mereka adalah pebisnis yang sangat sukses, tentu saja mereka memulainya dari nol, sebelum sesukses sekarang, mereka pun pernah berada dibawah. Pernah merasakan posisi bawah, mereka bertekad untuk tidak pernah lagi merasakannya.


"Kamu udah ada rencana mau kuliah dimana?" tanya Ayah.

"Belum, aku juga bingung mau lanjut kemana. Ayah ada rekomendasi enggak?" balas Jaemin.


Inilah yang membuat Tuan Na puas dengan sang anak. Jaemin selalu menuruti dan mengabulkan apa yang diinginkan sang Ayah, seakan-akan Jaemin tahu bahwa pilihan orangtuanya adalah yang terbaik untuk masa depannya. Apapun perintah Ayah-nya, dia akan melakukannya dengan sebaik mungkin tanpa harus mengecewakannya.


"Kebetulan Ayah udah siapin berkas-berkas kamu, sisa kamu yang tandatangan," ucap Ayah.


Kening Jaemin otomatis mengernyit, bingung akan maksud Ayah-nya. Apa itu berarti beliau telah menyiapkan segalanya untuk Jaemin? Kalau memang benar begitu, sang Ayah sangat excited mengurus apapun yang berhubungan dengan Jaemin.


"Berkas apa, Yah?" tanya Jaemin.


Bukannya menjawab pertanyaan Jaemin, justru sang Ayah malah memberikan sebuah map berwarna coklat dan ia serahkan untuk sang anak. Dengan gerakan cepat Jaemin menerima map tersebut dan ia mengeluarkan isinya, yang ternyata adalah data dirinya sendiri.


"Oxford?" gumam Jaemin.


Sepertinya Jaemin tidak salah baca dan tidak salah lihat. Kop surat itu bertuliskan Oxford University, dan ditulisan bawahnya adalah biodata serta foto milik Jaemin ada disana. Butuh waktu beberapa menit hingga Jaemin paham kalau dia telah disiapkan untuk dikirim ke Inggris, melanjutkan pendidikan di Oxford.


Na Jaemin : Crazy Rich Jaemin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang