HALO!
AHSEKK, KEMBALI LAGI!!
SEHAT TERUS, YAK!
LOVE YOU!!
BANYAK TERIMA KASIH BUAT KALIAN🥰
MAU SALAM GAK BUAT VANO?
ENTAR, GUE SALAMIN!
NEXT?
HAPPY READING!
"Tidak semua rasa harus kau ceritakan, bahkan pada orang terdekat. Sebab tidak semua orang mengerti."
__Vano
Meira bernapas lega sekarang, melihat Vano dengan gadis lain sungguh menyiksa batin. Dan sekarang, Vano tidak mengejarnya?
Ah sudahlah, memikirkannya membuat ia sakit hati. Pergi meninggalkan mereka adalah jalan terbaik untuk menyembunyikan kecemburuannya.
Wanita bisa saja menyimpan perasaan suka selama bertahun- tahun. Namun wanita tidak bisa menyimpan perasaan cemburu walaupun hanya sedetik saja.
Mata Meira sudah memerah sekarang, ingin menangis namun itu hanya terlihat lemah. Baik, semuanya akan terlihat lebih baik saat kita tersenyum.
"Lo, gapapa?" Tanya Risa khawatir.
Mendegus pelan. "Gue, gapapa" Jawab Meira bohong.
Clara mengeleng pelan. "Semoga muka dan hati bisa sefrekuensi, ya" Ucapnya seraya menepuk punggung Meira pelan.
"Apa harus gue, tinju?" Timpal Anggela.
Tentu saja, Meira tertawa mendengar usulan Anggela. "Biarin aja, gue males. Ntar juga kalo butuh dateng."
"Ayo, pulang" Usul Meira.
Risa tersenyum manis, kemudian berjalan mendekati Meira.
"Kita nonton basket aja, yuk!"
_______________
Tidak begitu lama, mereka sudah sampai. Disana terlihat tim Rangga sedang bermain, sedangkan tim musuh mereka tidak mengenalinya.
"Noh, abang gue"
Clara tersenyum. "Ganteng banget, itu siapa, Ris?" Tanya Clara.
Mendesis keras. "Giliran yang bening, langsung lancar"
"Biarin, wlee" Jawab Clara dengan mengeluarkan ludahnya.
Meira tersenyum tulus. Kelakukan sahabatnya sungguh penuh kejutan, dari yang bodoh hingga bucin semua ada.
"Bos, bukannya itu Meira?" Tanya Alfa.
Rangga menatap kearah penonton, ternyata benar disana ada Adiknya, Risa bersama para sahabatnya.
Rangga tersenyum manis. "Ada juga ion plus gue" Gumamnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meira Azzahra (On Going)
Подростковая литератураSeorang gadis yang cerdas kebanggan para guru dan kedua Orang Tua nya . karena selalu menduduki peringkat pertama paralel disekolahnya. Karena kecerdasannya banyak pula para siswa dan siswi iri terhadap nya tak segan-segan gadis tersebut menjadi ba...