Dengan perasaan kesal, Meira membersihkan seluruh kantin dan diawasi geng Lion's.
Awalnya sahabatnya ingin membantu ,tapi ia tolak bisa-bisa geng singa itu murka melihat mereka ikut membantunya.
"Kerja tu yang bener!"sindirnya sinis
Meira mendesis pelan.
Keringat bercucuran, wajahnya sudah berubah memerah. Setelah selesai membersihkan seluruh kantin ,dia berniat pulang . Vano menghampiri sambil membawa sebotol minuman .
Melihat itu mata Meira berbinar,Bukan kegeeran atau apa, dia sudah sangat haus saat ini. Bayangkan saja membersihkan kantin seorang, diri.
Sedangkan geng Vano hanya bersantai ria seperti,memainkan game online,ludo,bahkan truth or dare.
"Lo haus?" Tanya vano
"Iya kak" jawab Meira antusias
Vano membukakan tutup botol minuman, bukan menyodorkan nya malah mengguyur tubuh Meira .
Buuuurrr!
Meira melongo.
" What the ..? Apa dikata mana mungkin seorang vano akan bersikap baik padanya! Sungguh bodoh sekali dirinya!"
"Sekarang kita impas!"
***
Jam sudah menunjukan pukul 05.00 wib tapi gadis yang tengah tertidur dengan selimut tebalnya itu belum bangun juga.
Mungkin dia merasa lelah karena kejadian kemarin.Pintu diketuk cukup keras, suara teriakan khas ibunya itu membuat tidurnya terganggu .
"Meira! Bangun! " Teriaknya
"Ini sudah siang! Kamu ga sekolah?" Teriaknya lagi
"Iya bu!"
Meira terbangun melihat benda berbentuk kepala doraemon di atas nakas. Dia terkejut melihat ke arah benda tersebut .
"Astaga! Gue kesiangan!"
Bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya .
–––
Dengan tubuh yang sudah mengering dan lelah, raut wajah kesal dan lemas dia memasuki pekarangan Rumahnya. Terlihat sepi mungkin ayah dan ibu belum pulang pikirnya.
Ceklek!
Pintu Rumah terbuka menampilkan seorang pria paruh baya yang tengah duduk disofa sambil membaca koran ditemani kopi hitam yang panas .
"Ayah sama ibu udah pulang?" Batinnya langsung saja Meira merubah raut wajah cerianya seketika
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam! Kenapa baru pulang?" Tanya Radit —Ayah Meira— menyelidik Putri nya yang telat pulang sekolah padahal ini sudah menunjukan pukul lima sore .
" Tadi ngerjain tugas dirumah teman!" Jawabnya bohong, Menahan napas berharap ayahnya percaya.
tersenyum hangat sambil mengelus rambut sang anak mendengarkan jawaban sang anak .
"Oh Ya Udah ,Sana mandi habis itu kita makan malam ya"
Meira menghela nafas lega sambil menganggukan kepalanya lalu bergegas menuju kamar, ayahnya percaya juga.
***
Kring kring kring
Bel masuk pun berbunyi siswa dan siswi pergi menuju kelas masing masing . Meira sangat bersyukur akhirnya dia tidak terlambat , untung ibunya membangunkan nya.
Ia bergegas menuju kelasnya . Tak lupa ia membawa baju si ketua geng singa yang sudah ia cuci kemarin. Ada rasa kesal sebenarnya tentang kejadian kemarin padahal jelas jelas si Raga yang mengandungnya , entahlah siapa namanya Meira juga tak tahu betul, dia dengar si Raga.
Risa memutar matanya malas melihat ke arah papan tulis, lagi-lagi dia harus mengerjakan tugas fisika yang membuatnya pusing.
Risa melirik kearah teman sebangkunya, Meira yang tetap fokus dengan bukunya itu
"Benar benar anak rajin!" Pikirnya
"Mei nyontek dong!" Ucapnya sambil senyum semanis mungkin sembari menampilkan puppy eyes.
Meira melongo ketika melihat tingkah gadis yang tengah merayunya. Bisa-bisanya dia seperti itu.
"Kita ngerjainnya barengan aja!" Tolaknya cepat sambil memutar matanya malas.
Risa hanya menghela napas malas, sejujurnya ia sangat malas berhadapan dengan pelajaran ini.
Anggel yang melihat Risa seperti itu, tekekeh geli. Sudah paham sekali pasti Risa sangat bosan dengan pelajaran ini. Risa pernah bilang dia tak menyukai pelajaran Fisika sangat memusingkan.
Melihat Anggel Tekekeh, membuat Clara binggung. " Dia kenapa?"
"Nggel? Lo sehat kan?" Tanyanya bingung melihat tingkah si gadis tomboy itu .
" Risa tuh pasti dia lagi pusing tujuh turunan!" Celetuknya membuat Clara menyeritkan dahinya.
" Pusing tujuh turunan?" Batinnya
"Tujuh turunan?" Tanyanya lagi
"Dasar aneh!"
_______
Kring kring kring
Bel istirahat pun berbunyi . Tandanya pelajaran saat ini telah usai . Risa tersenyum senang akhirnya selesai.
"Asek Asek josss"
Sedangkan Meira masih sangat fokus pada bukunya , Anggel dan Clara berantusias untuk segera ke kantin perutnya sudah berdemo saat ini.
"Baiklah anak anak ! Cukup untuk hari ini selamat beristirahat!" Ucap bu Sela —Guru Fisika— tersenyum hangat dan pergi meninggalkan kelas.
Siswa dan siswi berhamburan keluar kelas. Sama dengan Meira dan ketiga sahabatnya itu bergegas menuju kantin.baru saja keluar kelas lagi lagi dia dihadang oleh Reina.
"Buku gue mana?"
Disamping itu ketua geng singa menunggu kedatangan si cewek cupu, Dia sudah tak sabar ingin mengerjai nya lagi.
"Van! Cewek cupu nyariin lo!" Ucapnya
Vano hanya berdehem saja untuk
menanggapi ucapan si Toga.Meira memasuki kelas yang asing baginya tatapan tajam dari para penggemar Dan penghuni kelas si ketua singa itu membuat nyalinya menciut seketika.
Tapi bagaimana lagi dia harus mengembalikannya dan masalahnya akan selesai.
"K..ak ini ba..junya?" Ucapnya cepat
Vano menghela napas malas sejujurnya ia sangat malas berhadapan dengan wanita cupu ini . Akhirnya dia mengambil paper bag yang dibawa si cupu itu dengan kasar.
Meira bergegas pergi tapi Vano menghampirinya sambil tersenyum smirk. Entahlah apa yang dia pikirkan saat ini.
"Lo kerjarin PR gue ya ! Lo ingetkan ?" Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
Meira ingat sekarang ia harus dihukum menjadi babu sang ketua singa itu.
Mampus.
#typodehhh🙄

KAMU SEDANG MEMBACA
Meira Azzahra (On Going)
Fiksi RemajaSeorang gadis yang cerdas kebanggan para guru dan kedua Orang Tua nya . karena selalu menduduki peringkat pertama paralel disekolahnya. Karena kecerdasannya banyak pula para siswa dan siswi iri terhadap nya tak segan-segan gadis tersebut menjadi ba...