2. LION'S

466 119 125
                                    

"hahaha!! Lo kalah lagi ! Wueek" ejeknya sambil menjulurkan lidah , senang karena permainan ludo nya menang.

Lelaki yang bernama Anggra Aditia__yang sedari kesal oleh kekalahannya itu pun angkat bicara.

"Lo curang! Gak asik nih!" Ucapnya sambil menatapnya dengan kesal.

Dero__ yang tersenyum senang karena Kali ini bukan ia yang mentraktir.

"Traktir bro! Inget! Udah berapa kali lo kalah!? " Ejeknya lagi


Pria yang menggunakan jaket hitam yang berlogo singa dan bertuliskan LION'S itu hanya terkekeh geli.

Vano Regana Nagar__ mempunyai aura yang kejam, sorot matanya yang tajam.

Seperti_ Rio Arnold__ yang sibuk dengan kegiatan menyalin tugas Bahasa inggris milik __Toga si kutu buku.

"Ga apaan sih ini?" Tanya rio kebingungan

Si kutu buku itu__Toga Sanjaya yang sibuk dengan pikirannya tentang rumus rumus fisika dipaketnya yang sedang ia pegang.

"berisik lo! Makanya belajar!" Sarkasnya

"Sialan lo! "

Lain halnya dengan__Raga Siregar yang sibuk memainkan game online nya di ponsel nya itu.

"Kuy kantin! Anggra traktir!" Ucap dero penuh kemenangan

Berjalan, menuju kantin untuk mengisi cacing yang sudah lapar di dalam sarangnya. Vano berjalan terlebih dahulu dan diikuti para anggota lainnya .

***
"Mati gue !" Batinnya

Sontak kawan meira melongo ketika melihat kejadian yang mengagetkan itu.

"Astaga meira"

"Mampus meira"

"Pasti ulah salah satu dari mereka nih"

"Ma...af kak,gu..e ga se..ngaja" jelas Meira gugup .

Mampus.

Vano menatap tajam Meira, tangannya sudah mengepal serta rahangnya sudah mengeras.


"Wah lo Kalo jalan liat-liat dong!"

"Adek cantik,jalan pake kaki tapi matanya dipake!"

" Terlalu bar-bar"

"Wah mampus lo kena amukan singa!"

"Sial kena boss gue!"

Meira melotot, kemudian ia menundukan kepala bibirnya sudah bergetar kali ini.


"Lo!! Beraninya lo mempermainkan gue?" Bentak Vano tajam.

"Maaa..aaf kak,Gu...e ga Sen..gaja kak tadi Ka..ki gue kesandung kak..ki tem...en Ka..ak" ucap meira gugup seraya menunduk dalam.

"Wah maksud lo apa? Sudah jelas lo yang jalan ga gunain mata lo itu! Buta lo?" Bentak Vano kasar

Meira memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya tubuhnya sudah bergetar.

"Tuhan, bawa Meira hilang seketika dong!" Gumamnya dalam hati

Vano menghela napas kasar,membuka bajunya dan memberikan pada Meira.
Sontak mata semua orang membelalak kaget melihat roti sobek di depan mata.

"bersihin baju gue sekarang!! Dan mulai detik ini, lo ... Jadi babu gue!!" Jelas Vano

Muka merah padam serta rahang yang mengeras. Sudah tak tahan lagi melihat keadaannya saat ini.

Deg.


"Babu? Mampus!" Batin Meira

"Jadi babu? Haha kasian banget sih hidup lo!

"Mampus lo!sok pinter sih!"

"Biarin kapok!"

"Pantes kalo si cewek cupu itu jadi babu Vano"

"Haha biar mampus sekalian"

Bisik-bisik para kaum hawa yang merasa puas melihatnya.sedangkan sahabat Meira menelan ludah susah payah mendengarkan ucapan Vano barusan..

Vano menghela nafas jengah, melihat gadis polos itu melongo .

"Dasar bodoh!" Gumam Vano


"Gue harap lo ga tuli! Buruan bersihin baju gue sekarang, satu lagi lo harus ngepel kantin! Minta maaf doang, gak cukup!" Ucap Vano sambil tersenyum remeh

"Lo semua lanjutin makan! Biar gue urus ni cewek" ucap vano menarik kasar tangan Meira.



Melihat tangan Meira digenggam vano meskipun dengan kasar sontak membuat para kaum hawa iri sebab vano anti berdekatan dengan kaum hawa apalagi menyentuhnya.

Catat ini untuk pertama kalinya.

Melihat kejadian itu, semua penghuni kantin tidak berani untuk menolong Meira termasuk sahabatnya Meira, hanya bisa pasrah melihatnya.

"Semoga dia baik-baik saja!" Gumamnya

***

"Kaa..ak lepasin! Sakitt!" Meira meringis menahan sakit tangannya digenggam vano.

Vano menghela nafas kasar, melepaskan tangan Meira digenggam nya dengan kasar. Ia baru menyadari ia menyentuhnya .

"Astaga, Vano!"

"Apa?" Ucap vano menahan emosinya.

"Kaa..ak mau ngapain?" Meira gugup melihat sorotan mata vano

"Bersihin baju gue, sekarang!!"

"Di..rumah aja ya..kak..janji ntar gue bersihin" ujar meira sambil melipat tangan berbentuk V .

Menghela nafas pelan, Vano masih tidak membuka suara.

"Maa..af kak gue beneran ga sengaja tadi" menunduk dan menggigit bibir bawahnya .

Ia menghela nafas pelan lagi Karena vano tak merespon ucapannya

"Pergi!" Usir vano dengan tatapan tajam

"Inget, pulang sekolah lo ngepel lantai kantin dan lo cuci baju gue!" Sarkasnya cepat

"Baa..ik Kak" ucap Meira, kemudian berlari pergi menjauh.

Menghela nafas kasar.

"Gila? Ngepel lantai? Astaga? Mati gue!"

"Ga ada akhlak emang tu orang!"

****



#yuhu slesai deh

#maaf typo Dan gaje ya?🤣

Meira Azzahra (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang