Bagian 16

1.2K 197 10
                                    

Bagian 16

SEASON ONE:  Grow In Feeling

Published on November 26, 2021

Bacanya  sambil dengar lagu ini gaes ... Hehe





Huang Renjun melihat gedung-gedung besar di Echternach yang didekorasi dengan gaya gothic. Dia tidak menyangka bahwa Jaemin akan membawanya ke sini.

Baram Kecil begitu terpesona dengan pemandangan di tempat ini karena sangat berbeda dengan Korea. Dia berlari kesana kemari begitu bersemangat.

Baram mendekati salah satu kedai makan outdoor dengan kursi kayu dicat putih. Dia duduk di sana dan langsung disambut oleh pelayan yang tampak gemas melihat wajah lembut Asia. Menatap seorang gadis kecil yang mengenakan pakaian hangat dengan pipi tembem dan bibir ceri alami.

Renjun mendekati Baram yang bingung dengan pelayan yang mengira dia ingin memesan makanan. "Baram kamu mau makan?"

Baram menggelengkan kepalanya, dia hanya ingin duduk tetapi pelayan itu mengira dia ingin memesan makanan. Jaemin yang melihat itu menghampiri pelayan sambil mengatakan sesuatu yang sulit dipahami Renjun terutama Baram. Dia berbicara Luksemburg dengan lancar.

"Jaemin apa yang kau katakan pada pelayan?"

“Aku menyuruhnya menyiapkan makanan spesial di sini. Kamu belum makan sejak turun dari pesawat, begitu juga dengan Baram."

Huang Renjun tersenyum hangat mendengarnya. Jaemin adalah seorang pemuda yang sangat peka namun juga kejam pada masanya. Renjun memilih duduk di samping Baram dengan mengikuti arah tatapan anak angkatnya yang memperhatikan orang-orang dengan sepeda berlalu lalang di sekitar kedai makan. Tempatnya benar-benar ramah lingkungan. Renjun jarang menemukan kendaraan roda dua atau empat di sekitar sini. Rata-rata penduduk Echternach memilih jalan kaki atau bersepeda dalam aktivitasnya. Setiap bangunan yang berdiri di sekitarnya sangat kental dengan gaya gothic Neo-Renaissance yang sangat menawan dan mencerminkan kehidupan penduduk Luksemburg.

Tak lama kemudian sebuah mobil putih berhenti di depan mereka. Renjun mendongak dengan kerutan di dahinya. Seorang pemuda turun dari mobil dengan memakai kacamata.

"Dia Seo Johnny, adik ibuku." Kata Jaemin menyadari keingintahuan Renjun tentang sosok adik ibunya.

"Selamat datang keponakanku. Kamu sudah besar. Apakah dia calon istrimu?" Johnny berkata menggunakan bahasa yang tidak dimengerti Renjun.

"Ya Paman. Dia Renjun-ku." Jawab Jaemin sambil melirik Renjun yang mengerutkan keningnya.

"Halo Renjun, saya Johnny, paman Jaemin." Renjun terkejut pria jangkung dan kekar ini bisa berbahasa Korea.

“Oh, hai paman, saya Huang Renjun. Dan ini … ini Baram, anakku.”

Seo Johnny tidak lagi heran dengan Baram karena keponakannya sudah menjelaskan semuanya. Dia berjongkok, menatap Baram yang sangat imut takut akan kehadirannya. Baram menggeser tempat duduknya  memeluk pinggang Renjun karena takut ditatap orang asing.

( Jaemren ・ω・)☞


Saat itu sudah larut malam tetapi Renjun dan Jaemin berdiri di balkon begitu lama. Menikmati semilir angin musim dingin dengan memikirkan sesuatu yang masih janggal di hati masing-masing.

Star Twinkle  [ SELESAI ] Jaemren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang