Bagian 21

1.2K 200 43
                                    

Bagian 21

SEASON ONE:  Grow In Feeling

Published on November 26, 2021

Masalah tidak berakhir di sini. Setelah mendengar suara tembakan, pihak rumah sakit memanggil polisi yang kini menangkap Jisung untuk dibawa ke kantor polisi.

Sementara itu, ibu Jisung langsung dilarikan ke UGD untuk mendapatkan perawatan.

Chanyeol pergi dengan polisi sebagai saksi dan yang lain hanya bisa menatap Jaemin Renjun yang tidak mengatakan apa-apa.

Haechan memberi isyarat kepada teman-temannya untuk meninggalkan ruangan. Memberi ruang bagi Jaemin untuk berbicara dengan Renjun.

Setelah mereka semua keluar, Renjun mendekat ke Jaemin. Dia memeluk Jaemin yang perlahan meneteskan air mata sebagai balasan pelukan dengan keduanya duduk di tempat tidur.

Air mata Jaemin terasa deras membasahi bahu Renjun. Ia merasa sangat kehilangan sosok yang telah lama ia tunggu kehadirannya. Jaemin minta maaf. Mungkin benar apa yang dikatakan ibu Jisung bahwa dia sekarang telah menerima karma dari apa yang dia lakukan. Tapi mengapa yang mendapat karmanya seseorang yang bahkan belum bisa melihat dunia?

“Jaemin aku merindukanmu ...” ini pertama kalinya Renjun mengatakan dia merindukan Jaemin. Sebelumnya dia selalu menghindari Jaemin dan sangat takut melihatnya. “Jangan suruh aku pergi lagi kumohon ...” Renjun mengeratkan pelukannya. Dia sangat trauma.

Jaemin menangis dan mengangguk lemah.

Di luar, dokter Lai seperti orang bingung. Ada sesuatu yang ingin dia katakan kepada mereka semua, tetapi dia tidak yakin dengan semuanya. Dia memilih untuk mengatakan permisi kembali ke ruangannya pada mereka.

Renjun melepaskan pelukannya, menangkup pipi Jaemin yang memiliki beberapa luka. Ia mengusap lukanya dengan lembut sambil meniupnya membuat Jaemin tersenyum lembut. “Bagaimana wajahku? Apakah itu benar-benar buruk?” Lelucon Jaemin mengalihkan kesedihannya.

Renjun mendekatkan wajahnya dan mencium kening Jaemin cukup lama. “Tidak apa-apa untuk menjadi jelek juga. Tidak apa-apa aku tetap menyukaimu.” Ucapnya setelah mencium kening Jaemin cukup lama.

Jaemin tersenyum tipis meraih lengan Renjun yang menangkup pipinya. Dia mencium punggung lengannya sambil berkata begitu lembut. “Renjun … menikahlah denganku.” Renjun menitikkan air mata sambil mengangguk. “Aku ingin menikah.”

Keduanya saling memandang dengan senyum tulus, dahi menempel. Keduanya perlahan kembali meneteskan air mata antara sedih karena kehilangan orang yang mereka tunggu-tunggu dan bahagia karena sesuatu yang lain.

 Renjun mengusap pipi Jaemin dengan satu tangan sebelum memiringkan wajahnya untuk mencium bibir Jaemin dengan lembut sebagai obat penenang.

( Jaemren ・ω・)☞

Na Jaemin, dia turun dari ranjang Renjun setelah merasakan kekasihnya tertidur. “Aku harus menyelesaikan semuanya malam ini. Tidur nyenyak." Gumamnya meninggalkan kamar.

Renjun perlahan membuka matanya menatap pintu.

"Jaemin mau kemana?" tanya Aeri menyadari bahwa pintu Renjun terbuka.

"Renjun sedang tidur, aku titip Renjun." Dia berkata, pergi begitu saja setelah itu.

Aeri mengernyit, menggoyangkan bahu Shotaro agar cepat bangun. Shotaro mengeluh bahwa tidurnya terganggu. "Apa?"

Star Twinkle  [ SELESAI ] Jaemren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang