chap 6

2.2K 239 22
                                    

Esok harinya suasana hati keenam evil guardian itu terasa suram mencekam mengingat hari ini mereka harus pergi ke kerajaan diamond sebagai utusan perdamaian. Sungguh keenamnya sangat ingin menghindari hari ini. Mereka berenam bahkan sampai sulit tidur semalaman.

Sebelum menghadap raja baekho mereka berenam berkumpul lebih dulu.

"Hyung apa tidak ada jalan lain untuk membebaskan myungho hyung selain perdamain???,, "
Tanya dino putus asa.

"Meskipun ada kita tidak akan bisa melakukannya karna ini sudah menjadi keputusan baekho hyung"
Jawab jeonghan. Sebenarnya jeonghan tidak menyangka baekho akan mengambil keputusan seberani ini tanpa memikirkan resiko apa yang akan trjadi nantinya.

"Para manusia itu tidak akan mungkin mau diajak berdamai hyung, mereka itu licik. Aku tidak tau apa yang akan terjadi pada kita nanti. Rasanya kepala ku mau pecah memikirkan hal ini. "
Keluh seungkwan.

"Ini seperti kita berjalan secara sukarela menuju jebakan. Aku tidak mengerti bagaimana jalan fikiran baekho hyung. "
Hoshi juga tidak habis fikir dengan keputusan yang diambil baekho.

"Jangan fikirkan sesuatu yang belum pasti,, lagi pula jika terjadi sesuatu kita bisa melawan. "
Jawab joshua setenang biasanya.

Joshua berusaha bersikap setenang biasanya agar bisa menenangkan saudara saudaranya. Semua saudaranya terlihat kacau bahkan jeonghan yang biasanya paling tenang dan punya banyak cara licik kini terlihat frustasi maka dari itu dia mencoba untuk tetap tenang agar keadaan tetap terkendali.

"Aku tau kita punya kekuatan lebih, tapi kurasa ini bukan keputusan yang tepat. Ini sama saja baekho hyung menyerahkan kita pada musuh sebagai jaminan untuk perdamaian. "
Jawab jun yang langsung ditatap tajam oleh jeonghan.

"Jangan bicara yang tidak tidak jun. Baekho hyung bukan raja yang seperti itu. "
Balas jeonghan tegas. Ya meski kenyataannya ucapan jun sangat masuk akal, tapi dia tidak mau berprasangka buruk pada baekho. Bagaimanapun juga seorang kakak tidak mungkin mengorbankan adik adiknya kan, begitulah fikir jeonghan.

Jun hanya menghela nafas kasar. Baginya jeonghan hanya berusaha menyangkal kenyataan itu karna jun yakin saat ini bukan hanya dirinya yang berfikiran seperti itu.

"Kita tidak perlu berdebat tentang masalah ini. Sebaiknya kita segera menemui baekho hyung. Dia pasti sudah menunggu kita. "
Ucap joshua menengahi perdebatan. Joshua merasa dia perlu mendinginkan suasana perdebatan yang mulai memanas itu.
Dan syukurlah mereka semua diam setelah joshua angkat suara.

Setelah perdebatan cukup sengit itu mereka ber enam memilih menemui baekho. Tanpa berlama lama baekho langsung menyerahkan gulungan surat perdamaian pada mereka dan kini keenam evil guardian itu sudah bersiap siap untuk pergi kekerajaan diamond menggunakan kekuatan teleport jun.

"Tunggu dulu jun. "
Tiba tiba hoshi berucap menghentikan jun yang akan berteleport.

"Apa lagi hoshi ya??? "
Tanya jeonghan tajam. Mood jeonghan sangat buruk sekarang. Jujur saja dia pernah bicara ingin segera bertemu manusia manusia itu tapi bukan dalam konteks perdamaian melainkan peperangan. Jeonghan tak habis fikir kenapa konteksnya bisa berubah hanya dalam waktu singkat.

"Pedangku ketinggalan dikamar hyung hehehe. Aku akan mengambilnya sebentar. "
Ucap hoshi cengengesan lalu melesat pergi kekamarnaya.

"Dasar untuk apa juga dia membawa pedang. "
Rutuk jeonghan.

"Hyung setidaknya kita harus terlihat berwibawa di hadapan para manusia itu. "
Jawab jun.

"Apa pedang menunjukkan kewibawaan???. "
Tanyanya dengan raut wajah remeh.

Evil Guardian [SVT] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang