Hari ini Jaecob benar-benar tak bersemangat. Selain dengan udara yang mulai dingin dikarenakan musim dingin akan segera tiba, ia juga semakin tak betah berada di istana karena kunjungan King Marcus diperpanjang sampai dua hari ke depan. Entah alasan apa yang mendasari hal tersebut namun yang Jaecob pedulikan hanyalah bagaimana cara agar Lia enyah dari hadapannya.
"Kau sedang apa?" tanya Jeno menghampiri Jaecob yang duduk diam seraya mengernyit.
"Menurutmu aku sedang apa?" tanya Jaecob balik.
"Mmmmm, duduk, diam, mengernyit seperti penyihir, dan mengerucut seperti bebek," ucap Jeno mendeskripsikan Jaecob.
Jeno tak salah sebenarnya. Jaecob benar-benar seperti bebek tua yang terbungkus dalam balutan selimut tebal dan tenggelam di dalamnya. Satu-satunya yang terlihat hanyalah kepala pangeran tersebut menyembul dari dalam selimut tersebut.
"Bantu aku berpikir, Jen," ucap Jaecob. Ia menepuk ruang kosong yang ada di sebelahnya agar Jeno dapat duduk.
"Seumur hidup aku bertemu denganmu, hal paling penting yang kau pikirkan adalah bagaimana caranya mengecat bulu Louis menjadi warna biru untuk paskah," cibir Jeno.
"Kali ini aku serius," jawab Jaecob. Jeno pun diam mendengarkan seraya menyeruput segelas susu di genggamannya.
"Apakah paman Donnie memberi tahumu mengapa kunjungan Holshemire diperpanjang?" tanya Jaecob.
"Justru aku ingin bertanya padamu, apakah kau tahu alasan kunjungan mereka diperpanjang?" tanya Jeno balik.
Jaecob menatap Jeno kesal. Ingin rasanya ia menarik paksa kuasa Jeno terhadap istal istana.
"Kira-kira apa yang akan membuatnya tidak nyaman? haruskah kita meletakkan Louis berkeliaran di sekitarnya?" usul Jaecob mengingat beberapa tamu sang ayah seringkali tak bertahan lama sesaat setelah bertemu kucing siam tersebut. Sejujurnya, Jaecob memiliki memiliki seekor kucing spesies british shorthair, Georgia namanya. Namun kucing betina tersebut terlalu malas untuk bergerak sehingga lebih sering diam di dalam kamarnya saja. Ya, kamar. Setiap hewan peliharaan di istana akan memiliki ruangan khususnya masing-masing.
"Well if I'm honest, she's obsessed with you," ucap Jeno jujur.
"Thus, what am I supposed to do with that? vanish?" celetuk Jaecob.
"Jika itu dapat membuatnya pergi, mungkin ya," ucap Jeno.
"Merepotkan, mengapa harus aku yang repot-repot pergi?" ucap Jaecob.
Jeno memutar otak. Secara tiba-tiba, muncul bohlam yang bersinar terang dalam benaknya. Ia mengguncang Jaecob yang masih terdiam di dalam selimutnya.
"Eleanor," ucap Jeno.
"Kenapa dia? kau menyukainya?" tuduh Jaecob.
"Bodoh, seleraku tak serendah itu," ucap Jeno, "HEY, DIA TIDAK BURUK!" protes Jaecob.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINOR(ITY);✔
Fanfiction"He's a, he's a royal prince, and i'm just a girl," She's singing, "He's a, he's a royal prince, and i am just a line without a hook." Na Jaemin x OC ff Starts from 19-12-2020