xxvi. left

29 8 1
                                    

Ide Jeno kemarin tak buruk rupanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ide Jeno kemarin tak buruk rupanya. Buktinya, hari ini King Marcus dan Putri Lia memutuskan untuk kembali ke Holshemire dengan alasan ada urusan mendadak yang mengharuskan mereka untuk segera kembali. Entah benar atau tidak, yang jelas Jaecob senang sekali. Akhirnya ia bisa kembali tidur dengan aman, nyaman, dan tenteram.

"Terima kasih atas undangannya, kami sangat senang dapat mengunjungi Lantershire," ucap King Marcus menjabat Simon.

"Terima kasih kembali telah menerima undangan kami, datanglah lagi lain kali, Yang Mulia," kata Simon. Sedangkan putra bungsunya menggeleng dalam hati berharap bahwa King Marcus sekejap lupa akan keberadaan Lantershire.

"Pasti, aku akan kembali berkunjung bila memiliki kesempatan. Benar, kan?" kata King Marcus menatap Putri Lia yang berdiri di sebelahnya.

"Benar sekali, Yang Mulia. Kami akan mengunjungi Lantershire di lain waktu," ucap Lia. 

Simon tersenyum cemerlang, "Baik, berpamitanlah kalian dengan King Marcus dan Putri Lia," ucap Simon mempersilakan tiga putranya. Kecuali Jeffrey, Hendery dan Jaecob terlihat tidak ikhlas saat diharuskan berjabat tangan dengan Lia, terlebih Lia yang menarik Jaecob mendekat dan berbisik pelan pada telinganya.

"Aku akan kembali, secepatnya," ucap Lia sangat pelan. Bahkan mengalahkan suara air tenang sehingga yang bisa mendengar kalimatnya tersebut hanya Jaecob seorang.

Jaecob menggertakkan gigi. Gadis ini tak memiliki rasa takut. 

"Sudah selesai berpamitan?" tegur Jeffrey pada sang adik. Jeffrey memasang senyuman meledek karena mengira sang adik enggan berpisah dengan Lia. 

"Sudah," Jaecob melepaskan jabatan tangannya dengan Lia.

"Sampai jumpa, King Marcus," ucap Jeffrey.

Anggota kerajaan melepas kepergian King Marcus dengan lambaian. Ketika deru baja beroda tersebut sudah tak terdengar lagi, anggota kerajaan Lantershire kembali masuk ke dalam istana dan melanjutkan kegiatannya masing-masing.

"Well, it looks like you're into her, aren't you?"  bisik Jeffrey.

"Bagaimana kelihatannya?" jawab Jaecob bertanya balik. Apakah ayah dan kakak sulungnya ini tidak dapat merasakan radar tak nyaman Jaecob?

"Kau sudah besar," ucap Jeffrey mencolek bahu Jaecob seraya menaikkan alis.

"He doesn't like her," ucap Hendery. Hendery menepuk bahu Jeffrey yang masih sibuk menggoda adik bungsunya.

"Ayolah, Jaecob sudah besar. It's his time to find his lover," ucap Jeffrey, "And also, you need to find your lover," ucap Jeffrey menekan kata 'you.'

"Sudah kubilang aku tak tertarik pada wanita," ucap Hendery ambigu. Seketika, Jeffrey, Jaecob, Simon, dan seluruh anggota kerajaan yang mendengar ucapan Hendery memusatkan perhatian padanya.

MINOR(ITY);✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang