Chapter 48 KEPERGIAN QIN

1.1K 203 1
                                    

Seniya membuka matanya dan menemukan dirinya berada diatas air. Diatasnya pemandangan langit yang bersinar dengan jutaan bintang yang menghiasinya. Disini benar-benar terasa damai dan tenang, terasa ingin lebih lama disini.

Cahaya menyilaukan tiba-tiba datang dan menghalangi pandangan mata Seniya. Dia menutup matanya, berusaha menghalau cahaya terang itu.

"Bukankah aku sudah bilang untuk jangan mengikuti sisi gelap hatimu,"ujar suara seorang wanita yang terdengar didepannya.

'Kamu disini lagi...' Batin Seniya saat melihat sosok wanita berambut perak yang berhadapan dengannya.

"Bukan salahku."Ujar Seniya dengan kepala menunduk. Dia benar-benar hanyut dalam kebenciannya sampai dikepalanya hanya terisi balas dendam.

"Kamu...Semua sudah berakhir. Masa depanmu sudah ada didepan menunggumu,"ucap Nywa yang memiliki suara lembut yang menenangkan.

"Maksudmu...anakku...Apakah dia masih hidup?"tanya Seniya dengan kedua matanya dipenuhi harapan besar.

"Tentu saja. Semua penderitaanmu sudah berakhir." Nywa melayang turun didepan Seniya, keduanya saling menatap satu sama lain. "Diriku...tidak! Seniya...terima kasih sudah bertahan sampai saat ini,semuanya sudah baik-baik saja. Jadi,bangunlah dan temui keluargamu,mereka sudah menunggumu loh..." Setelah mengatakan kalimat itu. Nywa berbalik membelakanginya dan melangkah pergi, sosoknya perlahan-lahan semakin kabur dan lenyap sepenuhnya.

_****_

Seniya perlahan membuka matanya dengan susah payah. Rasanya sangat berat untuk bergerak saat ini, apalagi membuka mata saja sangat sulit. Saat matanya terbuka sepenuhnya, pandangan matanya langsung dihadapkan dengan langit-langit yang gelap dengan gaya khas bangsawan eropa. Seniya mengeryitkan keningnya melihat ruangan yang jelas bukan kamarnya di villa.

Langkah kaki mendekati tempatnya, tapi dia tidak bisa bergerak melihat siapa itu. Anggota tubuhnya benar-benar terasa sakit semua.

"Jangan memaksakan diri dulu,"suara milik Cenora datang. Perempuan itu berjalan diarah pandang Seniya. "Kamu sudah tidak sadarkan diri selama sebulan penuh ini. Aku membawakanmu bubur dan buah,"Ujar Cenora.

Seniya menatap bingung dengan perilaku Dewi satu ini. Memang tidak jarang sih dia dibawakan makanan saat divilla dulu, tetapi ada yang aneh dengan mata Cenora, seperti seseorang yang berusaha menyembunyikan sesuatu,dan menolak menatap kearahnya.

Seniya membuka mulutnya,walau suaranya masih serak terdengar. "Apa...yang kamu sembunyikan dariku?"

Cenora tertegun untuk sementara,tapi segera kembali normal. "Jangan terlalu banyak berpikir aneh,istirahatlah saja...."

"Dimana Qin?" Seniya bertanya, matanya melihat ekspresi Cenora yang terlihat kaku. "Kamu...kenapa?"

Cenora tidak bisa menahan tubuhnya gemetar, lalu mengusap air mata yang jatuh dipipinya. Mata emasnya melihat langsung wajah pucat Seniya, walau ragu dia masih membuka mulutnya.

"Dia...sudah tidak ada."

Seniya menatap bingung dan bertanya, "Apa dia pergi bekerja? Tentu saja kan, dia sangat sibuk saat ini. Tolong kamu kasih tahu dia, kalau aku sudah bangun...."

"Dia sudah tidak ada! Seniya kamu pasti paham kan apa yang ku maksud. Qin...dia sudah tidak ada didunia ini." Cenora berkata dengan tangan terkepal kuat.

Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang