Chapter 42 UNDERWOLD

805 171 2
                                    

Sosok wanita bergaun hitam tipis yang menampilkan lekuk tubuh indahnya, duduk diatas singgasana yang terbuat dari kerangka tulang manusia.

"Ratu!" Seru sebuah suara berat dan mengerikan. Sosok raksasa dengan tubuh besar dan kepalanya berbentuk seperti kepala banteng, ditangannya sebuah kapal berlumuran darah. Pemandangan makhluk aneh itu sangat mengerikan. Dia bernama Zorg, sebuah makhluk hitam yang sangat menyukai menyiksa para roh manusia yang memiliki banyak dosa.

"Zorg." Balas Lilith dengan nada malas. Kepalanya disanggah dan pandangannya masih tertuju ke arah cermin ajaib didepannya.

Jari-jarinya mengetuk sandaran kursi dengan ringan. Kuku-kuku hitamnya panjang dan berbahaya.

Zorg melihat bahwa ratu nya masih sibuk memandangi cermin ajaibnya. "Ratu..apa kita akan melakukan rencana selanjutnya?"

"Rencana...."gumam Lilith, mata merah wanita itu perlahan beralih dari cermin kearah bawahannya. "Bagaimana dengan tugasmu? Sudah terkumpul semua?"

Zorg membungkuk dan tubuhnya tegang saat mata menakutkan wanita itu mengarah padannya, ia masih menjawab. "S-Sudah Ratu. Hanya tinggal menunggu aba-aba dari anda saja."

Senyuman licik perlahan terbit di wajah angkuh wanita itu. Lilith berdiri dan berjalan turun mendekati tempat Zorg. Ia mengulurkan tangan kanannya dan menyentuh kepala banteng itu.
"Bagus. Sekarang tinggal menemukan Seniya saja dan semuanya akan menjadi milik kaum iblis."

"Kenapa anda sangat menginginkan manusia itu?"tanya Zorg yang sejak lama penasaran. Kenapa Lilith melakukan banyak hal, hanya untuk seorang manusia. Apa pentingnya manusia itu untuk rencana besar anda?"

Lilith terkekeh mendengar pertanyaan itu. "Hmm...kamu benar sekali. Dia memang hanya manusia rendahan, yang seharusnya menjadi budak. Maka dari itu, aku akan membuat jiwannya menjadi budakku. Manusia rendahan hanya untuk menjadi budak kita para iblis."

"...Benar." Zorg menjawab dengan sedikit lambat. Wanita didepannya benar-benar membenci manusia sampai ke akarnya dan berniat memusnahkan seluruh kehidupan manusia didunia ini. Wanita benar-benar menakutkan.
"Kalau begitu saya pamit dulu,ratu."

Lilith melihat kepergian Zorg dan berbalik melangkah ke arah cermin ajaibnya. Lapisan kaca itu tiba-tiba bergetar dan Menampilkan sosok pria yang terkurung dalam sangkar besi.

"Bukankah sangat membosankan terkurung disana,Leo?"

Leo yang berada dalam kurungan, tibq-tiba mendengar ucapan menghina itu langsung berbalik dan menatap marah ke arah sebuah cermin yang melayang diatasnya.

"JALANG!" Teriaknya marah. Leo mengguncang besi yang mengurungnya kuat.

Lilith terkekeh sinis saat melihat kemarahan pria itu. "Jangan terlalu bersemangat, tuan muda. Aku pasti akan mempertemukan dirimu dan kekasihmu itu."

BUGH!

"JANGAN MENYENTUH ISTRIKU!" Teriak pria itu marah. Tubuhnya mulai mengeluarkan api biru yang langsung masuk kembali dalam tubuhnya, seakan ditekan oleh sesuatu.

"Ckckck...jangan marah. Kamu juga tidak akan bisa keluar, jadi diam saja disana."

Lilith melambaikan tangannya dan cermin ajaib itu perlahan mengaburkan gambar Leo. Wanita iblis itu berjalan ke arah kawah panas yang dipenuhi jiwa manusia yang berdosa. Terdengar raungan dan tangisan meminta pertolongan dari mereka.

"Manusia...cuma makhluk bodoh yang sangat mudah ditipu,"ujar Lilith dengan nada mengejek.

Mata merahnya berkilat penuh dengan kejahatan. Lilith sangat menyukai jeritan semua manusia yang berada dibawahnya. Sangat menyenangkan melihat kebodohan mereka yang dengan mudah terjerat oleh rayuannya.

Lilith mengetuk lapisan kaca cermin dan tampilan wanita yang tak lain adalah Alexa atau Alice muncul.

"Nyonya." Sapa Alexa sopan dan menunduk kepada iblis wanita didepannya.

"Pertunjukan besar tidak akan lama lagi, jadi kamu harus tampil dengan baik. Sedikit kesalahan saja darimu akan membuatmu bernasib seperti mereka..." Lilith menunjukkan jiwa-jiwa manusia yang meminta pertolongan kepada Alexa.

"S...Saya paham." Alexa bergidik takut dan hanya pasrah menerima perintah saja.

"Jangan takut. Bukankah kamu sangat ingin mengalahkan Seniya? Akan segera kamu dapatkan."

"Baik."

Obrolan kedua wanita itu berakhir, Lilith berbalik ke arah kawah merah dan sosoknya langsung menghilang seperti hembusan angin.

Alexa merasakan kedinginan saat melihat pemandangan dibawah sana. Nasibnya akan seperti itu jika ia berani melawan iblis itu. Nasi juga sudah berubah menjadi bubur dan ia ingin melihat kekalahan Seniya sesegera mungkin.

"Seniya...aku akan membunuhmu." Ucapan penuh kebencian dari perempuan itu. Alexa benar-benar membenci Seniya sampai ke tulangnya.

-----

Lilith muncul disebuah hutan gelap yang mengeluarkan suasana yang mengcekam.



Ia berjalan lebih masuk ke dalam hutan dan akhirnya sampai ke sebuah altar yang berada ditengah-tengah hutan. Ada 8 pilar batu yang berdiri mengelilinginya. Di tengah ada batu datar yang sangat cocok menjadi tempat tumbal disimpan.


Lilith mendekati batu itu dan saat ia sampai disana, tangannya diangkat ke atas. Sebuah belati muncul ditangan lainnya dan lansung ia arahkan ke nadinya. Tanpa perubahan ekspresi diwajahnya, ia langsung mengiris tangannya sendiri dengan dalam

Tes...tes...tes...

Tetesan darah hitam mengalir keluar dari luka sayatan itu. Ia mengarahkan tangannya yang terluka ke arah sebuah lubang ditengah batu dan menuangkannya disana.

Tanah dibawah kakinya bergetar, tapi Lilith masih tenang ditempatnya dan membiarkan darahnya terus mengalir keluar. Sampai lubang itu penuh dan ia menarik kembali tangannya.

"Wahai jiwa para pendosa yang berada di hutan ini. Dengarlah panggilan tuan kali, biarkan darahku sebagai penghubung."


Krak!

Krak!

Krak!

Suara-suara aneh mulai muncul dan semakin dekat ke arahnya. Lilith menyeringai sinis saat ia melihat ke atas. Beberapa bayangan hitam terbang dan mengelilinginya.


"Legion."

Sekumpulan roh jahat yang tidak bereingkarnasi dan menjadi gentanyangan. Legion hidup dalam hutan gelap ini, mereka menunggu dipanggil untuk membuat kekacauan.

Tujuan Lilith memanggil mereka pastinya untuk menjadi penghalang musuhnya nanti untuk tidak menganggu rencananya.

"Tinggal menculik sang 'Putri' dari mereka."








Bersambung....

Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang