Chapter 1 PACAR

15.1K 1.9K 142
                                    

Seniya William, seorang gadis yang menjalani hidup seorang diri karena dia di abaikan oleh orang tuanya sendiri. Hidupnya bergantung pada beasiswa dari kampus tempat dia belajar dan kerja part-time di sebuah Toko Buku.

Seperti hari biasanya dia akan pergi ke kampus dengan sepeda butut miliknya. Mengenakan kemeja biru polos dengan dalaman kaos putih dan celana levis biru. Dia mengayuh sepedanya sampai masuk dalam kawasan kampus.

Beberapa mahasiswa lain juga mulai berdatangan. Dia harus menaruh sepedanya dulu tapi tempat parkiran malah di tempati oleh banyak mobil dan kendaraan roda dua orang lain.

"Apa mereka tidak tahu aturan, di larang menaruh kendaraan besar di area parkiran samping gedung!" Umpat gadis itu dan terpaksa menyimpan sepedanya di bagian paling belakang.

Saat dia melewati beberapa gedung untuk sampai di fakultas miliknya. Sesosok pria tinggi dengan pakaian dari brand termahal dan wajah rupawan layaknya model kelas tinggi muncul di depannya dengan sengaja menghalangi langkah kakinya.

"Lo siapa?!" Tanya Seniya judes.

Pemuda itu menurunkan kacamata hitam miliknya dan menarik kerahnya ke bawah, membuat tulang leher yang menggoda segera menarik perhatian seluruh makhluk hawa yang berada di area itu, kecuali Seniya yang langsung menjadi waspada.

Pemuda itu tersenyum menggoda untuk gadis muda di depannya. "Aku suka kamu. Mulai hari ini kamu pacarku."

"Hah?!"




••••

S

ebulan setelah kejadian itu, tidak ada siapapun yang tidak tahu bahwa Seniya memiliki pacar yang kaya dan juga sangat tampan.

Seniya yang di peluk tiba-tiba oleh pria asing yang sialnya tampan, sontak mundur dengan takut. Dia sudah menjomblo selama 19 tahun,tiba-tiba bibirnya di nodai oleh pria asing.

"Lo gila!"

Wajahnya memerah,bahkan dia tahu bahwa pipinya sudah merah dan tidak lama lagi akan mimisan. Sialnya pria itu hanya memiringkan kepalanya dan tersenyum manis.

"Masih manis seperti dulu..."Ucap Pria asing itu.

'Si-Sialan kenapa semua orang tampan sangat tidak tahu malu seperti ini...apa orang ini mengejekku..'

"Permisi..Apa kita saling kenal? Kenapa saya tidak sedikitpun mengingat siapa anda..Tolong hargai saya,jangan seenaknya nyosor!"

Seniya siap berbalik untuk melarikan diri,sayangnya dia kalah cepat dan tubuhnya sekali lagi dipeluk erat oleh pria itu. Kepalanya di simpan di pundak gadis itu,lalu nafas hangat pemuda itu terasa sangat geli dilehernya.

"Ka-...."

"Jangan tinggalkan aku lagi..."Pria itu terlihat sangat sedih,seakan jika dia pergi,pria ini akan menangis detik itu juga.

"Tolong jangan menangis...aku akan...tidak akan pergi."

Seketika,pria itu mengangkat kepalaya dan tersenyum bahagia. Lalu matanya turun ke arah wajah gadis itu,tangannya terulur dan menyentuhnya."Aku tahu kamu lupa akan diriku,Tapi sekarang aku tidak akan meninggalkanmu lagi..."

"Jadilah Pacarku!"

****

Seniya duduk dan menatap dengan linglung pria di depannya,sudah sebulan mereka jadian dan juga pria ini selalu menempel dengannya sejak itu.

Leo Alexander Adolfo

Entah kenapa nama itu terdengar tidak asing dengannya,tapi dia tidak ingat pernah dengar dimana nama itu. Setelah beberapa minggu mengenalnya,Leo adalah tipe pria yang dingin,acuh dan bermuka datar(Papan cuci),tapi saat Leo dekat dengannya,orang ini akan berubah 180° menjadi tipe cowok manja.

"Sayang, mau makan ini?"Tanya Leo dengan nada manja,sambil menyerahkan sendok miliknya yang ada Es Cream-nya.

Seniya hanya menggelengkan kepalanya menolak,dia belum terbiasa dengan sosok tampan yang sekarang menjadi pacarnya ini,rasanya semua ini hanya mimpi.

Lihatlah dia, kulitnya kuning langsat berbeda jauh dengan Leo putih bersih. Rambutnya pendek dan tubuhnya juga sedikit gemuk, Leo ramping dan seksi. Setiap mereka berdua keluar,telinganya selalu di penuhi dengan kata-kata jelek orang yang membangdingkan keduanya.

Bahkan tidak jarang,ada gadis yang menembak Leo tepat di depannya. Sungguh hatinya tidak kuat dengan semua ini. Beruntungnya,Pria ini selalu memasang wajah datar dan acuh,tetapi sialnya itu membuat semua perempuan menjadi lebih tertarik dengannya.

"Sayang...Apa kamu tidak suka kita keluar hari ini.? Apa kamu marah karena beberapa gadis asing yang  hari itu menyatakan cintanya?"

Seniya menatapnya dengan bingung dengan topik baru ini,dia hanya kenyang. Tetapi saat Leo melihat tatapan tenang gadis itu,dia sekali lagi yakin bahwa Pacarnya marah dengannya.

Dengan sekali gerakan,Leo memegang tangan Seniya erat."Percayalah padaku. Aku hanya akan mencintaimu seorang,tidak akan ada gadis lain."

"....."

"Jika kamu masih ragu,kita bisa menikah detik ini juga."Serunya tiba-tiba.

Seniya tersentak sadar. "Me-Menikah?Kamu dan Aku?"

"Iya."

Seniya memegang kepalanya dan mendesah,menatap Leo. Dia tidak tahu kenapa ada pria setampan ini yang sangat ingin dekat dengannya,jujur saja Dia ragu dengan hubungan ini. Ragu jika semua hanya mimpi.

"Bukankah itu terlalu cepat? Aku masih kuliah,besok sudah akan masuk Kuliah."

Leo menunduk dengan perasaan hancur,gadis-nya menolaknya,apa dia masih kurang serius. Leo larut dalam pikirannya,sampai dia merasakan benda lembab di pipinya,tertegun dia melihat ke arah Seniya di sampingnya saat ini.

"Jangan berfikir yang aneh. Ayo pulang."

Senyum merekah di wajah tampan pemuda itu. "Baik, Sayang."

Keduanya berjalan keluar dari Cafe tempat mereka tadi duduk,dan langsung pergi ke rumah Seniya,baru saja mereka akan sampai. Leo dan Seniya berhenti saat melihat sebuah mobil di depan rumah mereka sedang parkir.

Pengemudi yang melihat keduanya,keluar dari dalam mobil dan mendekati Keduanya.
"Tuan, sudah Saatnya anda kembali."

Seketika suhu di sekeliling mereka,Pengemudi itu berusaha menahan diri untuk tidak bersujud,Dia juga tidak mau memanggil Tuan-nya untuk kembali. Tapi beberapa Dewan Perusahaan mulai merencanakan untuk korupsi. Tuan harus kembali.

Seniya yang menyadari tatapan pengemudi yang mengenaskan itu,mengulurkan tangannya dan memegang lengan Leo.
"Pulanglah dulu. Aku juga akan kuliah jadi kita sama-sama sibuk,jika kamu rindu,bisa video call dengan ku,Oke?"

Leo tetap diam,dia tidak rela meninggalkan gadisnya saat mereka baru saja jadian. Tetapi memikirkan masa depan keduanya dia hanya bisa dengan setengah hati pergi.

"Jangan lupakan aku." Lirihnya dan memeluk erat Seniya.

"Iya." balas Seniya dengan lembut. Pria manja ini sangat lengket.

Leo masuk ke dalam mobil sambil melihat ke arah Seniya,saat mobil itu telah menghilang. Seniya akhirnya berbalik dan berjalan ke rumahnya.

"Level kami berdua berbeda, mungkin dia akan lupa dengan diriku juga nantinya,Apa kubilang, semua hanya mimpi..."

Tanpa sadar air matanya lolos jatuh,dia tidak tahu kenapa dia merasa sakit di bagian dadanya,padahal dia dan Leo masih baru saja kenal. Tetapi kenapa rasanya mereka berdua sudah kenal sejak lama.

"Pasti aku tertular sifat lebay ini dari Leo.."

Dia benci memiliki perasaan terlalu berharap pada laki-laki. Dia takut akan terluka lagi karena terlalu banyak berharap oleh sesuatu yang tidak pasti seperti ini.

Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang