Chapter 16 Ciuman

2.6K 548 23
                                    


Sebuah pohon besar yang di selimuti oleh cahaya keemasan dan terdapat lingkaran sihir besar di setiap sisi pohon itu.

Di hadapan pohon besar itu, sosok perempuan cantik dengan kulit putih, tubuh tinggi langsing, rambut panjang bewarna kuning keemasan, dan sebuah neraca emas di tangan kanannya. Dia berdiri dengan anggun di sana, tetapi di hadapannya adalah tubuh Seniya yang melayang dan tidak sadarkan diri.

"Sudah setahun berlalu. Apa kau masih ingin tinggal lebih lama dalam mimpi itu?"

Cenora telah membawa tubuh Seniya ke alam ilusi miliknya. Pohon kehidupan ini membantu agar gadis itu tetap hidup, walau dia tidak makan dan minum. Siapa sangka jika harus melewati waktu setahun dan dia belum bangun juga.

Di sisi Seniya, perlahan matanya mulai terbuka dengan susah payah. Rasanya dia telah tidur sangat lama, setiap anggota tubuhnya terasa kaku.

Cenora melihat gerakan dari sana, sontak menurunkan gadis itu dan membaringkannya di tanah. Dia juga mendekat dan memeriksa kondisi Seniya.

Seniya melihat kedatangan Cenora awalnya terkejut, tetapi dia kembali tenang. Dia sudah mengenal Cenora dalam mimpinya, jadi dia tidak merasa asing lagi. Bahkan, dia merasa sangat dekat dengannya.

"Dimana Leo?" Suara gadis itu serak tapi lembut. Dia langsung menanyakan dimana kekasihnya berada.

"Merindukannya? Dia juga merindukanmu. Sayangnya, kalian berada cukup jauh saat ini." Cenora menjawab.

"Cenora...Apa aku sudah...." Seniya belum selesai berkata saat dia melihat kepala Wanita cantik itu menggeleng.

"Kamu masih hidup. Bukankah aku sudah berjanji akan menjagamu? Aku selalu menepati janjiku."

"Seniya, dengarkan aku baik-baik. Lucia telah kembali, dia berusaha bangkit kembali saat ini. Perempuan jahat itu pasti akan menyerang Keluarga Duke terlebih dahulu, untuk memancing dirimu."

"Kenapa aku?"

"Tubuhmu sangat cocok untuk jiwanya. Jadi, kamu harus menyelesaikan apa yang telah berjalan. Jalan cerita antara kamu dan Lucia, masih harus kamu selesaikan sendiri."

Seniya membeku di tempatnya, jika dia harus melawan Lucia yang jelas-jelas bukan manusia biasa.

'Apa dia akan mati?' batinnya gelisah.

Tidak! Dia harus hidup untuk Leo. Pria itu sudah berjanji akan menikah dengannya.

"Aku paham. Percayalah padaku,Cenora."

Cenora tersenyum melihat ketegasan di mata gadis itu. Perlahan dia mendekatkan keningnya dan kening Seniya. Kekuatan sihirnya mengalir ke tubuh Seniya secara lembut dan tidak ada penolakan darinya.

"Kekuatanku untuk menjagamu.Bunuh Ja***ng itu untukku."

"Ah? Iya? Baik-baik.Pasti akan ku lakukan." Seniya awalnya kaget mendengar seorang Dewi mengumpat. Ternyata, Dewi-pun bisa mengamuk juga.

****


"Se...ni...ya...dimana...kamu...Se...ni...ya...."

Seorang pria terus memanggil-manggil nama Seniya. Tubuhnya di penuhi oleh darah bewarna hitam milik pengikut Lucia yang telah dia habisin untuk kesekian kalinya. Setahun berlalu, dia mencari Seniya ke segela penjuru dunia, sayangnya tidak ada jejak gadis itu.

Leo hampir putus asa beberapa kali, tapi seakan dia mendengar gadis itu memanggilnya untuk bangkit lagi. Dia menolak untuk menyerah.
"Pasti akan ku temukan."

Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang