Chapter 46 BERUBAH

1K 203 21
                                    


Di alam bawah sadar Seniya saat ini.
Dia terlihat duduk ditempat yang hanya di isi oleh kehampaan, tanpa ada jejak orang lain disini. Terlihat dirinya memeluk kedua lututnya, sambil menyembunyikan wajahnya.

Dibawah tempat dia duduk saat ini, terlihat genangan air yang diwarna dengan warna merah, jelas bahwa itu darah.

'Anakku...maafkan mama....'

'Apa aku ditakdirkan disini lagi? Sendiri?'

'Qin...Cenora...Leo...kalian dimana?'

'Siapa diriku yang sebenarnya? Kenapa hanya ada kekacauan dalam hidupku?'

'Kenapa mereka mengambil anakku? Apa salahku?'

'Siapa aku?'

Seniya mengumamkan segala sesuatu dalam kepalanya. Matanya kosong dan tidak bernyawa, layaknya boneka tanpa jiwa.

"Apa kau ingin membalas dendam?"tanya sebuah suara dari arah depan.

Seniya perlahan mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang tadi
berbicara dengannya. Seketika tempat yang tadinya hanya ruang hampa, kini berubah menjadi hutan yang pepohannya tinggi. Aroma segar memasuki indera penciumannya, sensasi nyaman terasa jelas ditempat ini.

Seekor binatang buas raksasa yang terlihat seperti ular, tapi memiliki kumis tipis seperti belut, sedang menatap ke arahnya. Seniya tidak mundur ketakutan, dia hanya menatap balik tenang ke arah hewan itu.

Lalu ia membuka mulutnya,"Siapa kamu?" tanyanya.

Makhluk itu seperti melayang dan bergerak di udara, tubuhnya yang besar menutupi sebagian pandangannya.

"Aku adalah kamu,dan kamu adalah aku."Jawab makhluk itu dengan suara lembut. Dia bergerak dan mendekati Seniya, keduanya saling melihat satu sama lain.

"Aku...Nywa,"ujar ular raksasa itu lagi, yang namanya adalah Nywa. "Aku yang menciptakan segala kehidupan didunia yang ditempati oleh Cenora yang kau ciptakan dari bukumu."

"Kamu ingin tahu kenapa semua hal yang aneh terjadi padamu,kan."

Seniya mengangguk lemah.
"Siapa sebenarnya diriku yang asli? Manusia atau apa?"

Nywa menggerakkan tubuh panjangnya mengelilingi Seniya. Kepalanya menunduk dan menatapnya lembut. "Beberapa ribuan tahun lalu, aku menciptakan dunia di dimensi lain. Akan tetapi, ada iblis yang tidak ingin menaati peraturan yang kubuat, dimana dilarang menyakiti satu sama lain, apalagi melakukan perang. Aku benci peperangan, karena di dunia asliku, hanya ada pertumpahan darah dimanapun,alasan ku membuat dunia lain itu hanya ingin menciptkan kedamaian dan ketenangan,sayangnya tidak bisa ku capai. Iblis yang melawanku saat itu sangat licik dan berbahaya, dia ingin menjadi penguasa dunia ciptaanku. Setelah berhasil menekan iblis itu,aku mengurungnya di lubang hitam, agar ia tidak bisa lolos. Tetapi, dia terlalu licik dan berhasil melarikan diri. Saat tubuhku sudah semakin lemah, aku melakukan reinkarnasi menjadi manusia biasa,yaitu kamu, Seniya."Jelas Nywa dengan nada yang terdengar sangat menyesal. "Iblis itu bernama Lilith."

Seniya mengungkapkan keterkejutannya mendengar semua penjelasan Nywa padanya. "Jadi sekarang...aku...sudah mati?"

"Tidak."Ucap Nywa dengan nada pasti. "Aku bisa memberikan sisa kekuatan milikku untuk membantumu bangkit kembali, tapi kumohon jangan pernah dengarkan sisi gelap kita nantinya."

"Si...Sisi gelap apa?" Sebelum pertanyaannya dijawab, sekelilingnya kembali berubah menjadi ruang hampa yang kosong.

Sosok wanita yang memiliki sayap hitam di belakang tubuhnya, berdiri tidak jauh didepan Seniya. Seakan ada pembatas yang membuatnya tidak bisa mendekat ke arah wanita asing itu.

"Apakah kamu ingin membalas Dendam?"tanya wanita bersayap itu. Suaranya dipenuhi dengan sensasi dingin yang terasa menakutkan. "Berikan tubuhmu padaku,aku akan berikan apa yang kau inginkan, Seniya."

"Ma...Maksudmu?"tanya Seniya yang mulai hanyut dalam godaan wanita itu.

"Kamu ingin membunuh orang yang sudah menyakiti keluargamu...anakmu...akan kuberikan padamu...serahkan ragamu padaku...Seniya..."

Seniya melupakan nasehat Nywa tentang sisi gelap yang harus dijauhi, matanya kini dipenuhi dengan kebencian saat dirinya mengingat bayinya yang bahkan belum dia lahirkan, diambil paksa oleh Lilith.

"A...anakku...tolong...anakku...jangan...ambil...anakku..."

Wanita bersayap hitam itu, perlahan menarik bibirnya membentuk senyuman. "Ya,akan kubalaskan dendam mu."

•••

Kembali di altar tadi, kondisi disekitarnya banyak yang rusak dan hancur. Beberapa mayat iblis dan roh jahat tergeletak dimana-mana.

Di tengah altar kini wanita darah itu sedang mengcekik Zorg dengan hanya satu tangan saja. Darah yang berada dibawah kakinya,langsung bergerak dan menusuk tubuh Zorg. Raksasa itu langsung dihisap kering dan menjadi abu dalam seketika.

"Anakku...berikan...anakku...kembalikan...anakku...." Wanita darah itu sudah bergumam dengan kata yang sama berulang kali.

Leo disisi lain juga terluka parah karena berusaha menyerang tadi. Sayangnya, kekuatan pihak lain lebih kuat dan ganas. Di dekatnya, Qin berusaha mengobati pria itu, dan menarik sihir hipnotis dari kepala Leo.

Matanya juga perlahan memulihkan kesadaraannya. Leo mengerjapkan matanya berulang kali, berusaha memastikan sekitarnya yang terlihat asing.

"Kau sudah bangun,"ujar Qin disamping.

"Uhuk...aku,kenapa? Dimana ini...Seniya! Dimana istriku!"tanyanya dengan panik,sambil mengcekram bahu Qin.

Qin hanya menggeser sedikit tubuhnya dan menunjukkan pemandangan mengerikan itu didepan mata Leo.
"Itu...dia."

Leo jelas tidak percaya dengan apa yang saat ini dirinya saksikan. Istrinya,tidak dalam wujud manusia. Jelas itu iblis, tapi bukan iblis.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak mengingat apapun?"

"Lilith...dia memaksa bayi Seniya keluar dari perutnya,"ujar Qin dengan nada tertekan.

"A..Anakku?"Leo melihat sosok kecil yang saat ini dalam gendongan wanita itu, jelas itu bayi yang sudah tewas. Mata biru pria itu menjadi lebih tajam dan lebih cerah. Beberapa api biru muncul seketika mengelilinginya. Leo juga saat ini sangat marah dan murka.

BUGH!

Sebuah hantaman keras langsung menyadarkan dirinya. Pipinya dipukul keras oleh Qin tadi.

"Apa yang ingin kau lakukan bodoh!? Seharusnya kau sadarkan Seniya lebih dulu, semakin tidak terkontrol dia,maka semakin berbahaya lagi."

"...maafkan aku," ucap Leo. Dia perlahan bangkit dengan tubuh penuh luka. Tatapan matanya jatuh ke arah belati di tanah. Belati ini adalah benda yang diberikan oleh Lilith, sebelum dia terkontrol. Entah apa kegunaannya.

Wanita darah atau Seniya, masih sibuk membunuh semua makhluk disekitarnya.

"Anakku..kembalikan..anakku..berikan..anak ku...."





Bersambung..


Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang