Chapter 18 Iblis

2.4K 563 17
                                    

Aroma darah tercium saat angin membawanya, jasad manusia dan iblis tergelatak tidak karuan. Pertempuran masih berlanjut, kondisi pihak manusia mulai kritis, akibat para iblis yang tidak berkurang.

Iblis dan roh jahat menjadi pihak yang unggul dalam perang ini. Di sisi lain, Aiden yang melibatkan banyaknya bawahannya yang gugur, perlahan ide gila muncul di kepalanya.

"Jangan coba-coba melakukan hal aneh,Aiden," Tegur Eros yang melihat raut wajah aneh pria itu.

"Tidak ada cara lain. Korban setiap detik akan jatuh dari pihak kita."

Aiden bangun dan berdiri dengan sisa tenaganya. Saat dia akan mengiris telapak tangannya, dia akan menggunakan darahnya untuk membuka segel racun yang lebih kuat dan membunuh semua musuhnya. Akan tetapi, resikonya adalah Aiden bisa saja tewas karena perbuatannya sangat berbahaya.

Saat benda tajam akan mengenai kulit tangannya, dari atas langit tiba-tiba muncul cahaya terang. Semua orang, bahkan Duke, Aiden, dan Eros mengangkat kepala mereka bersamaan. Dia atas langit, sebuah pola sihir yang sangat besar dan menutupi seluruh Kediaman Duke tiba-tiba muncul.

"Ini...sihir tingkat suci?" Duke Alex menyadari pola aneh sihir itu.

"Siapa?" Aiden berhenti melukai tangannya dan fokus pada pola sihir itu.

Suara alunan melodi dari atas langit tiba-tiba terdengar jelas di telinga setiap orang. Sosok raksasa yang sangat besar mulai keluar, awalnya kepalanya yang mampu menelan satu Kediaman dengan mudah, perlahan tubuh yang di penuhi cahaya keemasan mulai keluar sepenuhnya.

[GRAAAA!!]

"I...Itu...hewan yang pernah datang dan bersama Cenora!" Aiden langsung mengenali hewan buas itu. Seekor naga emas yang agung dan kuat dari ras dewa tiba-tiba datang.

Kemunculan Qin yang tiba-tiba, membuat semua iblis ketakutan dan mundur menjauh dari sosok naga itu. Sayap naga itu mampu menutupi satu wilayah kerajaan dengan mudahnya, aumannya membuat tanah bergetar.

Qin mengalihkan pandangannya dan melihat kondisi Duke dan putranya yang cukup parah. Qin membuka mulutnya secara perlahan, sosok Cenora dalam bentuk transparan muncul di depan Duke.

"Ce..Nora! Putriku!" Duke buru-buru bangun dan bergerak secara spontan dan memeluk perempuan di depannya.

Cenora merasakan kehangatan ini dan senyum tulus muncul di wajah datar itu. "Ayah.."

"Adik..." Aiden memanggil gadis itu dengan tatapan yang masih tidak percaya.

"Halo...Kak Aiden." Cenora membalas ucapan pria itu dengan sikap tenang.

Cenora mengulurkan kedua tangannya dan membalas pelukan sang Duke yang tidak kalah erat. Mata emas gadis itu mulai menjadi lembut dan ada kebahagian dari dalam mata itu.

[GRAAA!!!]

Qin mengepakkan kedua sayapnya dan terbang ke atas langit. Sosok besarnya membuat semua iblis berlari dan mencoba menjauh darinya. Qin membuka mulutnya lagi dan kini api dengan warna merah keemasan menyembur keluar dan membakar setiap iblis dan roh jahat.

Api milik Qin yang menyentuh manusia tidak melukai mereka, tapi perlahan luka mereka mulai sembuh. Para iblis dan roh jahat yang terkena oleh api suci itu langsung di musnahkan untuk selamanya.

Qin terbang dengan sangat cepat dan membersihkan setiap sisi dengan lancar. Saat Sisi barat, utara, dan timur sudah aman. Qin mendekati Cenora dan perlahan tubuhnya mulai berubah menjadi sosok pemuda tampan.

"Yang mulia." Qin memanggil dengan hormat.

Cenora sedang mengalirkan energinya ke tubuh Duke, Aiden, dan Eros. Luka dan energi sihir mereka perlahan pulih dengan sangat cepat.

"Semua sudah berakhir, Ayah."

Duke menatapnya tidak mengerti, "Apa yang berakhir,nak?"

Cenora mengangkat kepalanya dan sedang melihat ke sisi selatan yang di penuhi aura kegelapan. "Perang akan di lanjutkan oleh seseorang yang benar-benar sudah ditakdirkan."

Ketiga orang itu tidak mengerti, tapi Qin paham. Setelah Cenora membawa Seniya yang tertidur selama setahun ke pohon kehidupan, dirinya berjanji pada Cenora akan membantu memusnahkan para iblis dan biarlah Seniya yang menyelesaikan akunya dengan Lucia.

Kenapa bukan Cenora? Karena Dewi Libra tidak bisa ikut campur dalam setiap kehidupan di dunia.

Qin menggenggam kedua tangannya dalam sikap memohon. "Semoga anda selalu dilindungi cahaya sang Dewa,Nona Seniya."

Cenora melirik ke arah Qin dengan tatapan paham. Dia perlahan membantu Duke Alex kembali ke kediaman dan istirahat. Dia juga mulai membalikkan waktu, membuat setiap kehancuran yang telah terjadi kembali normal dengan kekuatan waktu miliknya.

Aiden dan Eros masih setia menjaga di sisinya, tidak lama kelompok Reynard kembali. Pria itu tentu terkejut dengan sosok Cenora yang sangat berbeda.

"Selamat datang,Letnan...ah tidak. Seharusnya aku menyebut dirimu, Kapten Pasukan Khusus."

Reynard memerah melihat senyum yang cantik dan inda milik perempuan di depannya.

"Kemarilah."

Reynard kaget dan terlihat kebingungan. "Saya?" pertanyaannya langsung di balas dengan anggukan kecil dari Cenora.

Pria itu perlahan mendekat dan berdiri tepat didepannya. Cenora bergerak lebih dekat dan mengulurkann jari telunjuknya di tengah-tengah alis Reynard.

Cahaya lembut dan hangat perlahan mengalir masuk ke tubuh Reynard. Aiden dan Eros yang melihat itu, merasa cemburu dan tidak suka.

Setelah menyembuhkan Reynard, dia akan menarik tangangannya kembali. Tapi, tubuhnya tiba-tiba terasa di tarik oleh seseorang. Mengangkat kepalanya, orang yang menariknya adalah Aiden.

"Jangan terlalu lama megangnya." Dari nadanya terdengar biasa saja di telinga Cenora, tapi berbeda dengan yang masuk di telinga ketiga pria di sana.

Qin tidak memiliki emosi kompleks dengan perasaan keduanya, tapi dia tahu jika Aiden sedang menaruh hati pada Cenora.

Reynard tidak nyaman melihat Cenora dalam pelukan pria lain. Apalagi Eros yang menyesal membantu menyembuhkan Aiden tadi.

Ketiganya saling beradu dengan saling menatap, memperlihatkan siapa yang paling tajam matanya.

"Ada apa, Kak Aiden?" Cenora yang tidak paham hanya bertanya dengan wajah polosnya.

"Tidak ada. Bagaimana jika aku menyuruh pelayan menyiapkan makanan ringan untukmu?"

Cenora menggelengkan kepalanya menolak. " Dewi tidak perlu makan dan tidur. Bahkan jika iya, kita baru saja sudah perang, pelayan pasti masih ketakutan."

"Pfft..." Reynard dan Eros bersamaan menahan tawa mereka. Tapi, tetap saja terdengar oleh semua orang. Aiden memerah karena malu dan merasa sedikit panas.

Dia tidak ahli dalam memikat perempuan, tapi tidak ada salahnya belajar. Leo saja bisa, kenapa dia tidak? Tidak salahnya mencoba.

Aiden kembali memulihkan kebanggannya dan dengan percaya dirinya, dia menarik tangan Cenora. Keduanya berlari keluar dari rumah mewah itu.

"AIDEN!"

"TUAN MUDA!"

Reynard dan Eros berteriak memanggil dengan marah. Keduanya juga menyusul dua orang yang melarikan diri itu.

Qin tidak bergerak, ia tahu jika Cenora sudah memperluas kekuatan ilahi-nya dan mengusir para iblis. Saat ini, dia akan pergi ke bagian selatan. Tuannya ada di sana dan pasti akan membutuhkan bantuannya.

Sebelum keluar dari rumah itu, Cenora melihat ke belakang kearah Qin. Pria itu mengangguk dan menghilang dengan sangat cepat tanpa ada yang menyadarinya, kecuali dia.

"Semoga kau aman selalu, Qin."






Bersambung.....

Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang