Chapter 14 Frustasi

3.3K 728 26
                                    

Ayah Seniya dibawa ke rumah sakit. Dokter menemukan bahwa ada gejala keracunan yang menyebabkan tubuh pasien menjadi lumpuh dan masuk dalam fase koma.

Beruntung Ayahnya sempat memberikannya pesan untuk datang ke rumah,jika tidak kondisinya pasti akan lebih berbahaya.

"Kamu istirahat dulu." Leo memperhatikan bahwa gadis itu masih belum mau meninggalkan ruangan ini. Keduanya sudah berada di ruang inap sejak 6 jam lalu. Seharusnya,ini sudah jam tidur gadis itu.

Leo memiliki sifat overprotektif jika menyangkut dengan kesehatan Seniya. Baginya, Seniya Always Number One!

Kebucinan putra Duke ini sudah bukan tingkat biasa lagi. Di otaknya hanya berisi tentang Seniya..Seniya...dan...Seniya!

"Tidak apa. Bukankah kamu ada pekerjaan? Lebih baik pergi dulu saja,aku baik-baik saja disini."

"Sayang...." Leo tidak ingin setuju dengan permintaan gadis itu. Bagaimana dia bisa meninggalkan kesayangannya sendiri disini dengan seorang pria yang tidur! Tidak mungkin.

"Jangan menolak. Pergi dan bekerjalah." Seniya tidak akan membiarkan Leo tinggal lebih lama di dekatnya, pria ini seorang pengusaha dan pastinya sangat sibuk.

"....Baik." Leo pada akhirnya pergi, dia sudah di tatap sinis oleh istrinya.

Istri? Berfikir bahwa keduanya pasti akan segera menikah, maka Dia hanya perlu menunggu Ayah kekasih bangun dan pernikahan akan segera terlaksana! Betapa cemerlangnya idenya.

Senyum puas menghiasi wajah tampan Leo. Dia berjalan sambil memikirkan beberapa keperluan untuk sebuah pernikahan. Dari gedung, gaun, makanan dan semuanya harus disiapkan dengan baik dan sempurna.

Di dalam mobil, Leo akan bersiap mengemudi saat dia tiba-tiba merasakan nafas asing yang mendekat ke arahnya. Saat dia melihat ke depan, sosok-sosok hitam bergerak seperti angin dan menuju ke lantai atas, tepat di ruangan dimana Seniya berada.

Leo menjadi panik, dia buru-buru keluar dari mobilnya dan berlari masuk ke rumah sakit lagi. Akibatnya, beberapa orang harus ia dorong untuk membiarkannya berlari, dia menekan lift ke lantai atas.

Di dalam ruang rawat, Seniya duduk di sofa dan memperhatikan keadan ayahnya yang masih tidak sadarkan diri. Dia juga sudah memasukkan Elis ke penjara untuk masa tahanan seumur hidup dengan kasus merencanakan pembunuhan.

"Kenapa kamu harus mengkhianati Ibu? Padahal keluarga kita sudah sangat bahagia. Apa ini (Cinta) yang selalu kamu banggakan dulu?"

Dia tidak tahu, kenapa banyak orang di dunia ini yang dengan tangan mereka sendiri, menghancurkan kebahagian yang sudah ada di pelukan mereka. Keluarga yang seharusnya damai dan bahagia, hancur karena keinginan satu orang yang egois.

Seniya awalnya berfikir, mungkin keduanya tidak berjodoh pada awalnya, jadi keluarga mereka hancur. Tapi dia salah, bukan karena mereka tidak jodoh. Tetapi, godaan dan nafsu dari Ayahnya lah yang mengalahkan dirinya.

Seniya memejamkan matanya perlahan, dia benar-benar mengantuk.

CRAASSH!!

Kaca jendelanya tiba-tiba pecah dari luar. Seniya bangun dan terkejut, dia belum sempat menyelamatkan dirinya, saat tubuhnya tiba-tiba terasa di peluk oleh sepasang tangan dan pandangannya mulai kabur.Dia di buat pingsan oleh seseorang.

Bersamaan dengan itu, Leo baru saja membuka pintu dengan nafas tersenggal-senggal. Dia melihat beberapa pria bejubah hitam di dalam ruangan itu, tapi sosok Seniya tidak terlihat di manapun.

Pihak lain yang jelas datang untuk Seniya, selangkah lebih lambat dari orang lain. Mereka mengabaikan Leo dan langsung melompat ke luar jendela pergi dari sana.

Leo tahu jika lawannya kali ini bukan manusia biasa. Pastinya, mereka dari dunia asalnya dulu. Tapi,yang mengejutkan dia, kenapa mereka datang untuk Seniya?

**

Di sebuah rumah pohon yang sederhana di dalam hutan, di sebuah papan kayu yang panjang di dalam sana, Seniya perlahan di baringkan dengan lembut.

Orang itu melepas jubahnya, dan menampilkan wajah yang tidak kalah tampan dari Leo. Sepasang mata sipit, rambut hitam legam, kulitnya putih lembut.

Orang ini tidak lain adalah Qin, dia berhasil menyelamatkan Seniya, sebelum kelompok aneh itu menangkapnya. Seniya dibuatnya tidur, agar lebih aman membawanya.

Qin berjalan ke sebuah meja kayu dan mengeluarkan botol yang berisi cairan ungu yang berkilau. Tutup botol dibuka dan aroma obat mulai keluar, Qin meminumkan cairan itu ke mulut Seniya.

"Cairan apa itu, Qin? Apa kau tahu apa yang kau lakukan itu berbahaya." Cenora muncul melewati gerbang sihir. Tatapannya mengarah ke tubuh Seniya.

"Tidak ada jalan lain. Semakin lama dia lupa, semakin kuat kekuatan yang mengincarnya. Orang-orang jahat itu, berusaha mengambil tubuh Tuanku untuk menghidupkan tuan mereka!"

Qin mengetahui beberapa hari terakhir, bahwa 'Lucia' memiliki beberapa pengikut setia yang berhasil menyusup ke dunia ini. Mereka datang untuk mengambil tubuh Seniya, alasannya karena Seniya sudah pernah melewati gerbang antar dimensi dan tubuhnya malah baik-baik saja setelah melakukan perpindahan jiwa.

Pengikut 'Lucia' mengembangkan sihir iblis, membuat mereka menjadi pengikut iblis dan beberapa hal, mereka berhasil membuat Seniya ternoda kekuatan iblis.

Iblis dengan mudah memanipulasi manusia biasa, jika hati manusia itu memiliki banyak keluhan, kemarahan, kesedihan ,dan emosi negatif lainnya.

"Tapi dengan memaksa ingatan yang jelas bukan miliknya, tapi milikku padanya...apa kau yakin?"

Walau Seniya memang menempati tubuhnya dalam waktu lama, ingatan itu miliknya. Dan seharusnya, gadis manusia ini tidak menerima ingatan yang pastinya akan mengguncang dirinya.

" Jika dia bangun dengan ingatan baru... Apa kau yakin, dia tidak akan mendapatkan memori yang salah? Bagaimana jika dia semakin masuk dalam kegelapan karena ulahmu?"

Qin berhenti tepat di depan Seniya, tatapannya di penuhi dengan sosok gadis itu. Dia setia dan hanya menganggap Seniya tuannya, bahkan jika itu harus manusia biasa. Qin tahu, jika apa yang akan dia lakukan ini berbahaya, tetapi jika Seniya sudah mendapatkan 'memori' miliknya yang dulu, maka para iblis itu tidak bisa lagi menyentuhnya.

Dia tahu, jika Seniya berhasil mengaktifkan Mata Emas milik Dewi Libra,Cenora, beberapa saat yang lalu. Yang membuatnya yakin bahwa Seniya pasti akan baik-baik saja dengan ingatannya nanti.

"Saya memberikan kesetiaan saya hanya pada satu orang. Dewi Libra. Itu adalah janji untuk melindungi Seniya apapun yang terjadi...."

Cenora terdiam, sosok cantiknya terbang dan perlahan mendekati Seniya yang tidak sadarkan diri.
"Apa yang dimulai, harus dia akhiri sendiri. Kehidupan yang dia jalani dulu, masih belum selesai. Jadi, dia harus menyelesaikan hutang lama yang belum lunas...."

Cenora mengelus lembut kepala Seniya. Dia sudah pernah berjanji, akan melindungi apapun yang di sayangi oleh gadis ini. Maka, sekarang dia akan melindunginya.

"Apa Tuan muda Leo akan rela kau mengambil orang yang dia sayangi? Dia pasti akan datang mencarimu." Cenora sangat mengenal Pria itu, dia sangat menjaga apa yang menjadi miliknya. Pasti saat ini, Leo sudah mengerahkan semua kekuatan untuk melacak keberadaan gadisnya. Dia memandangi cincin di jari manis Seniya, senyum kecil muncul di wajah Dewi itu.




Bersambung......

Please: Remember Me [SELESAI]✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang