D E L A P A N : I N S I D E N T

4.2K 374 6
                                    

Jangan jadikan diamku berubah menjadi jahat, sesungguhnya aku wanita yang sama seperti kalian yang memiliki perasaan untuk diperlakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang - Sarah

.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.

Hari ini Bara di sibukkan dengan Grand Opening usaha barunya yang dia beri nama "Your Soul". Pukul delapan pagi dia sudah resmi membuka cafe dan restonya. Dia tidak terlalu berharap banyak untuk segera mendapatkan pelanggan tapi siapa sangka ketika jam makan siang banyak pembeli yang mampir untuk menginjakkan kaki di cafe dan restonya yang baru dibuka. Dia tidak memiliki bayangan akan seramai ini pembeli yang datang dihari pertama dia membuka "your Soul" miliknya

Seminggu, sejak pukul delapan pagi hingga tengah malam "Your Soul" tidak pernah sepi, hampir selalu penuh. Bara juga berencana akan menambah pegawai baru, Bara bersyukur dan berencana weekend ini dia akan mengadakan acara sukuran dengan mengundang anak yatim piatu dan orang-orang terdekat yag sudah banyak membantunya

....

"Sar, nanti malam ada acara tidak?" Sarah menoleh ketika melihat Doni sudah masuk kedalam ruanganya

"Kenapa pak?"

"Ini ada undangan dari pak Bara, kita dapat undangan untuk menghadiri acara sukuran nanti malam. Gimana?" Laki-laki itu mengambil air gelas yang disediakan di atas meja lalu menusuknya dengan sedotan dan meminumnya

"Sukuran? Kenapa saya juga diundang?" Doni menggangkat bahunya, dia juga tidak tahu. Waktu tadi pagi dia bertemu dengan Bara lelaki itu tidak mengatakan apa-apa

"Bos juga menyuruh kita hadir kesana untuk mewakili perusahaan karna dia sudah menjadi klien VIP kita"

"Ya sudah kamu siap-siap aja dulu, nanti berangkatnya bareng saya saja pakai mobil kantor" belum sempat Sarah menolak lelaki itu sudah pergi meninggalkan ruanganya.

Sarah tertunduk lesu, dia ingin tidak hadir kesana. Namun bagaimana caranya dia menolak ajakan Doni. Dia belum siap anxiety Disorder yang dideritanya tiba-tiba kambuh. Beberapa hari ini dia sudah bisa mengatasi kecemasannya dengan melakukan hypnoterapi dan obat-obatan yang dia konsumsi.

Menghela nafas pasrah, Sarah mengambil obat yang berada di lacinya dan memasukkan kedalam tasnya. Sebisa mungkin dia nanti akan menghindari laki-laki itu, dia juga tidak ingin berlama-lama disana, cukup mengisi buku tamu undangan dan dia akan segera pergi. Ya, begitulah rencana dia saat ini. Semoga tuhan mau membantunya untuk menghindari masa lalunya.

Setelah selesai sholat maghrib diruanganya, Sarah segera mengganti bajunya dengan baju gamis berwarna biru dengan tali di pinggangnya. Dia sedikit memoles wajahnya dan memberikan sedikit sentuhan warna peach di bibirnya agar tidak terlihat pucat.

Tok.. tok.. tok..

"Sar.. saya tunggu di depan ya"

"Iya pak" Sarah merapikan barang barangnya kemudian dia menyusul Doni yang sudah siap didepan mobil kantor

"Heran saya sama kamu, cantik begini kenapa gak cari suami sih Sar? Padahal karyawan kantor banyak banget loh yang kasih kode ke kamu. Pak manager juga, dia ngasih perhatian lebih ke kamu. Tapi kamunya kaya pura-pura gak nangkep maksud mereka" Doni melihat penampilan Sarah dari atas sampai bawah, tidak ada yang salah dengan penampilan wanita itu. Memang Doni akui Sarah adalah wanita yang cantik, namun ketika melihat Sarah keluar dari kantor dengan pakaian santainya membuat Doni semakin terpaku dengan kecantikan wanita itu

HASPIRA (BINTANG SENJA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang