D U A P U L U H L I M A : A W A Y

4.1K 378 20
                                    

Hai gaes, yang belum baca cerita Cakrawati & Benjamin silahkan baca ya tersedia di Wattpad, yang suka cerita romance dan juga horor bisa baca di Karya Karsa judulnya Tulus dan juga A mystery. Terimakasih. Have a great day

.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.


"Aku bangga sama kamu, ketika semua orang lebih memilih berjalan mundur. Kamu memilih tetap melangkah kedepan" Sarah memgernyit binggung ketika dia membuka pesan dari nomor yang berbeda lagi setiap harinya

Memilih mengabaikan pesan itu dia kembali fokus pada laptop di depannya. Memasuki usia kehamilan delapan minggu Sarah tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu yang bisa membuatnya kelelahan hingga mengancam calon bayinya. Seperti ketika Dinda, mantan istri suaminya itu begitu gigih selalu menghubungi Bara dan dengan terang terangan mengirim pesan padanya ingin merebut kembali Bara. Sekarang dia tidak terlalu ambil pusing, dia sudah lelah, jika Bara ingin kembali dengan mantan istrinya dia tidak akan menjadi batu di antara mereka berdua

Fokusnya saat ini adalah kesehatan dan perkembangan calon bayinya, dia tidak ingin terlalu banyak pikiran hingga membuatnya kehilangan bayi yang sudah dia tunggu begitu lama.

Sarah tidak masalah jika dia harus kembali  mengalami kegagalan rumah tangga yang kedua. Dia memiliki penghasilan sendiri yang masih bisa dia gunakan untuk menghidupinya dengan anaknya nanti. Papa dan mama mertuanya juga menjanjikan sebagian harta yang dimiliki Bara akan jatuh ketanganya jika lelaki itu berani bermain dibelakangnya dan menyakitinya

Kata dokter dia tidak diboleh terlalu stres dan banyak pikiran agar tidak mempengaruhi perkembangan janinya. Dia sudah ikhlas dengan garis yang tuhan atur untuknya. Jika nanti akhirnya mereka berpisah dan memilih berjalan sendiri sendiri dia sudah berlapang dada, dia sadar, di dunia ini masih banyak yang harus dia lakukan. Terkadang, cinta yang dia miliki untuk pasangannya begitu besar hingga membuatnya lupa bahwa orang yang dia cintai mampu menyakitinya, dia tidak ingin itu terjadi lagi.

"Mbak, ada tamu"

"Iya, suruh tunggu sebentar"

"Iya, sudah saya suruh tunggu di ruang tunggu depan mbak" Sarah mengangguk ketika pegawai wanita yang baru saja memasuki ruanganya berlalu pergi.

Memilih menyimpan file di laptopnya, Sarah berdiri dari duduknya dan merapikan penampilannya, tidak lupa dia mengusap lembut perut datarnya untuk menyapa calon anaknya.

Sarah menutup ruanganya dan berjalan ke depan, dia membawa langkah kakinya ke arah ruang tunggu. Dia sedikit mengernyit ketika melihat punggung tamu yang membelakanginya. Dia hafal betul siapa lelaki yang memakai topi hitam dikepalanya dengan jaket kulit melekat di tubuhnya

"Hai" sapa Sarah ketika sudah berdiri di depan lelaki itu, senyum tulus dia berikan pada lelaki yang sudah beberapa bulan tidak dia lihat, lelaki itu ikut berdiri tanpa membalas senyum darinya

"Saya tidak bisa lama lama disini, saya juga tidak enak karna kata Doni anda sudah menikah" sindir lelaki yang kini sudah berdiri di depan Sarah, lelaki itu menyeringai ketika Sarah hanya membalasnya dengan senyum cantik dibibir wanita itu

"Bahkan saya mengetahui pernikahan anda dari orang lain" sindirnya lagi, lelaki itu belum puas ingin mengeluarkan kata kata untuk menyalurkan rasa sakit hatinya

HASPIRA (BINTANG SENJA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang