D U A : BINTANG SENJA

7.4K 443 9
                                    

Nyemprot nyamuk satu detik, bebas nyamuk 10 jam. Lihat kamu 1 detik terbayang berjam-jam - Bara

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Hari ini Radit bener-benar stres, adu mulut dengan istrinya sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu, imbas dari pertengkaran mereka, putri cantiknya terlantar dan tidak pernah mendapatkan waktu bersama dengan kedua orang tuanya

"Jadi, perselingkuhan yang kamu lakukan menurutmu  benar?" Radit sudah menahan emosinya sejak tadi, jika boleh Radit ingin sekali memukul wanita didepannya ini hingga perasaanya puas. Urat nadinya menonjol, menunjukkan betapa emosinya dia saat ini

"Lalu menurut kamu aku harus hidup selamanya dengan lelaki egois dan impoten seperti kamu? Aku juga wanita yang mempunyai kebutuhan khusus, aku juga butuh pelepasan. Sedangkan kamu sejak enam bulan yang lalu tidak bisa memenuhi kebutuhanku-" Radit segera mencengkram leher wanita itu kuat, giginya saling beradu. Dia merasa direndahkan dengan kalimat yang baru saja istrinya ucapkan

"Enam bulan ini aku mencoba memenuhi semua kebutuhan dan permintaanmu, menjadi anjing untuk keluarga yang aku benci selama ini agar keinginan gilamu untuk menguasai seluruh harta mereka tercapai. Lalu, dengan brengseknya kamu menyalahkanku atas kesalahanmu dan berselingkuh dibelakangku?-" Radit semakin mencengkram leher wanita itu kuat hingga Dinda, nama wanita itu mengadah kesakitan

Radit melepaskan cengkramanya ketika dia mendengar suara benda jatuh, Radit menolah. Disana dia melihat putri cantiknya yang sudah berusia tiga tahun tengah memakai baju princess dan juga rambutnya yang dikepang kuda terlihat takut menatap kearahnya

"Aira- .. Papa-" Radit mendekat ingin menjelaskan pada putri cantiknya, tapi gadis itu memilih berlari berlinduang kearah mamanya dan memeluk erat kaki Dinda

"Menjauh dariku, anak cacat-" Semenjak kelahiran Aira yang di diagnosa dokter mengidap Down Syndrom, Dinda anti pati dengan putrinya. Dia tidak akan pernah mau menyentuh putrinya atau sekedar berbicara dengan anaknya. Radit, lelaki itu begitu mencintai keduanya hingga melakukan apa-pun yang di inginkan Dinda istrinya asalkan wanita itu bisa memperlakukan putrinya dengan baik

"Kenapa kamu tidak mati saja? Kenapa kamu harus membuatku malu karna telah melahirkanmu-" Aira tertegun, walaupun di usianya yang ketiga tahun dia masih belum lancar berbicara tapi dia mampu mengartikan apa yang orang lain bicarakan

"DINDA-" Bentak Radit "Selama ini aku kira kamu sudah berubah dan menerima takdir yang tuhan berikan untuk keluarga kecil kita, semua kebutuhanmu menjadi prioritas utamaku agar kamu dan putri kita tidak kekurangan satu pun-"

"Aku tidak peduli, kamu kira selama ini aku bahagia hidup berdampingan dengan anak cacat itu? Rasanya aku ingin menenggelamkan dan membunuhnya setiap detik" Potongnya, tubuh Radit menegang, dia sama sekali tidak menyangka kalimat itu akan meluncur indah dari bibir istrinya

"Ayo kita bercerai, lalu kamu bisa hidup bahagia bersama putri cacatmu-" setelah mengatakan itu Dinda pergi meniggalkan keduanya tanpa rasa bersalah, Radit jatuh duduk dilantai, dia menatap sayu wajah cantik putrinya. Dia kira selama ini Dinda sudah menerima Aira karna setiap Radit memenuhi permintaan istrinya, wanita itu akan bersikap baik dan juga terlihat lebih sayang dengan putrinya.

Seminggu setelah kejadian itu, dia bertemu dengan Raka di sebuah club malam. Lelaki itu menawarkan sesuatu yang tidak bisa Radit tolak, yaitu meniduri istri sepupunya sendiri.

HASPIRA (BINTANG SENJA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang