𝒂𝒅𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒌𝒖 𝒔𝒎𝒑 #𝑺𝒀𝑨𝑸𝑬𝑬𝑳🌠 [SELESAI]

miss you

|•happy reading

Pertengahan puasa.hubungan al dan akia sedikit merenggang,dan akia jga belum jawab setuju atau tidak tentang perjodohan waktu itu.

Hari ini rassya serta keluarganya lagi pulang kampung ke rmh orang tua nya aqeela.

Karna waktu itu aqeela selalu bilang ingin sekali pulkam biar kaya tetangga-tetangga.

Sementara itu al masih tetep setia di dalam kamar adik nya aqeela bisa di bilang om ya:v.

Adik nya aqeela kebetulan lgi ngga ada di rumah.

(Ceritanya udh kuliah ya guys si amar)

"Qeel itu anak mu ko ngga keluar kamar?."ucap perempuan itu.

"Iya mih habis kejadian waktu itu aku sama rassya sepakat jodohin dia lebih suka sendiri di kamar,bahkan temen² nya datang aja dia bilang lgi gk mau main."ucap aqeela.

"Apa ngga sebaik nya di batal kan saja qeel?."ucap sang mamih nya.

"Waktu itu aqeela dah blg cmn akia blg kata nya dia butuh waktu buat jawab."ucap aqeela.

"Yaudah gpp semoga mereka mau."ucap nya.

"Iya mih."ucap aqeela.

"Oh iya suami mu gk libur kan bentar lagi lebaran."

"Aqeela dah bulang ke mas rassya liburin aja dlu cuman dia bilang ngga bisa karna ada kerja sama sama perusahaan singapur mah."ucap aqeela.

"Kasian bgt rassya,yaudah kita bikin makanan buat buka puasa yu."ucap mamih.

"Ayo mih,aku mau bikin makanan kesukaan al."ucap aqeela.

"Ayo."

|•skip

Dug dug dug

Suara beduk pun bunyi,akhirnya buka puasa juga.

Al sudah keluar dari kamar itu udh sekitar jam 5 an karna terus di panggil oleh sang nenek.

"Ni al bunda masak makanan kesukaan kamu lo."ucap aqeela.

Al tersenyum tipis.

"Makasih bun."ucap al.

"Sama sama,di makan ya."ucap aqeela.

Al mengangguk.

Tok tok tok

"Asslammualaikum"

"Waalaikumsalam."

Rassya ternyata yang datang.

Rassya langsung salim ke mertua mya dan jga ke al terakhir ke istrinya.

"Mamih kira kamu buka di kantor sya."ucap nya.

"Ngga mih tdi rassya langsung pulang."ucap rassya.

"Kamu ngk sebaiknya libur dulu sya?."ucap papih aqeela.

Rassya tersenyum lalu menggeleng.

"Yasudah jika itu mau kamu,yang penting jaga kesehatan ya jangan sampai kamu sakit karna terus trusan kerja."ucap papih aqeela.

"Iya pih."ucap rassya

"Kamu mau makan dlu apa mandi dlu?."ucap aqeela.

"Mandi dlu."ucap rassya.

"Batalin dlu udh azan magrib."ucal aqeela lalu menyiapkan minuman buat rassya.

Rassya pun meminumnya.

Lalu rassya naik ke atas buat bersih bersih.

"Mau aku siapin air hangat?."ucap aqeela.

"Ngga usah sayang,kamu makan aja aku bisa sendiri."ucap rassya.

Aqeela mengguk.

...

Jam menunjukan pukul 9 malam.

Semua isi rumah aqeela usah mulai sepi, al jga mungkin sudah ada di dalam kamar.

Sedangkan rassya masih sibuk di ruangan kerja bersama semua berkas berkas.

Aqeela menidurkan putri kecil nya di box bayi,lalu menghampiri sang suami.

Aqeela memeluk rassya dari belakang.

"Udah malam."ucap aqeela.

"Kamu duluan aja tidur kerjaan ku masih banyak."ucap rassya.

"Ca.."

Rassya menutup laptop nya.

Lalu meraih tangan aqeela dan melepaskannya.

Rassya menghadap aqeela.dengan senyuman yg tak pernah luntur.

"Bobo ya."ucap aqeela.

Rassya pun mengangguk.

Rassya merangkul aqeela,lalu mereka pun beranjak ke ranjang.

Rassya meminta aqeela memeluk dirinya,jujur bagi rassya dia sangat kangen oleh istrinya.

Jarang sekali dia punya waktu berdia untuk manja ke aqeela karna pekerjaannya.

Aqeela menatap wajab rassya yg sedang menutup matanya.

Sambil memainkan rambut rassya aqeela bicara..

"Kasian cape bgt kaya nya."ucap aqeela.

Rassya yg mendenger mengeratkan pelukannya.

"Eh kirain dah tidur."ucap aqeela.

Rassya membuka matanya.

"Belom."ucap rassya.

"Tidur ca."ucap aqeela.

"Kangen."satu kata yg di ucapka oleh rassya membuat hati aqeela bedebar debar.

Aqeela tersenyum,ssmbil mengelus-elus kepala rassya.

"Ayang."ucap rassya.

"Hm"

"Kangen."ucap rassya.

"Iya terus?."ucap aqeela.

"Ish kamu mah."ucap rassya.

Aqeela menahan tawa.

"Iya iya sama aku jga kgn."ucap aqeela.

Rassya tersenyum.

"Udah tua pak jgn kaya anak muda."ucap aqeela.

"Biarin."ucap rassya lalu bersembunyi di dada aqeela.

"Miss you."ucap rassya.

"Too."

Mereka pun tertidur.

[Bersambung]