Soooo... how's life, queen?***
BAU darah menyengat membuat Arthur berbalik badan. Tepat didepan sana, di ambang pintu seorang wanita tengah berdiri. Tatapannya menyiratkan dendam dan kesedihan teramat dalam. Tubuh yang terluka memberitahu keadaan wanita itu, kacau.
Sepuluh menit terbuang dengan keheningan menyelimuti. Arthur yang kini tengah fokus menjahit luka menganga dilengan Claire langsung membuka percakapan.
"Baik itu manusia ataupun makhluk seperti kita, kita tetaplah bodoh. Mudah dimanfaatkan dan mudah jatuh cinta," tidak ada pemotongan, Claire diam mendengar baik, "putraku, Jung Jaehyun. Melakukan pengkhianatan ini hanya untuk cintanya pada wanita yang telah mati dan menyebabkan masalah," mendengar namanya saja tangannya telah mengepal kuat.
Selesai sudah pengobatan itu. Arthur menjauh dengan peralatan obatnya. Claire yang melihat pergerakan pria berumur ribuan tahun namun tampak muda itu membuka pertanyaan, "beritahu aku, kenapa Luke menginginkanku dan Ashlan?"
Menghela nafas, berkata, "Luke tidak hanya menginginkanmu dan Ashlan. Pikirkanlah, mengapa ia datang kembali selain menginginkanmu dan desa Ashlan,"
Tunggu, berarti ada hal lain yang Luke inginkan. Claire menelan ludahnya. Arthur melangkah menuju jendela, memandang. Wajahnya kini menjadi menjadi datar. Ia kembali melanjutkan, "Taeyong dan Anne. Mereka berdua secara tidak sengaja telah melanggar hukum yang mengakibatkan Luke kembali ke dunia ini."
Mengernyit kebingungan. Claire dibuat bingung dengan maksud dalam itu. Apa hubungannya dengan Luke?
"Ah... Rupanya kau tidak tahu, ya?"
"Pamanmu, Luke. Dahulu dia sudah serakah, membantai jiwa yang tidak bersalah dan melanggar semua hukum. Contohnya saja, Luke menginginkan wanita yang telah menikah dan tengah mengandung anak, dengan kata lain ibumu. Bukan begitu?" diam berarti benar. Arthur kembali melanjutkan, "saat hari kematiannya ia menjadi raja kegelapan. Ia tidak akan pernah diterima oleh Tanah Harapan."
Tanah Harapan. Claire berpikir keras saat dua kata terlontar. Seperti pernah mendengar.
Flashback on
"Tanah harapan adalah tempat terakhir para makhluk yang telah mati. Tidak sembarangan jiwa yang bisa ke Tanah harapan itu."
"Bu, bagaimana dengan jiwa yang tidak bisa ke Tanah harapan?"
"Mereka akan menuju alam bawah. Tempat yang sangat kotor. Yahh... Kenapa kita jadi membicarakan ini, eoh?"
"Habisnya dongeng karangan ibu keren!"
"Haha! Cah sekarang tidurlah, besok ibu akan buatkan makanan kesukaanmu, kol?!"
"KOL!"
Flashback off
Benar. Itu dia, Tanah Harapan.
Claire berdecih kecil. Cerita dongeng sebelum tidur dari ibunya bukanlah karangan tapi nyata.
"Apa yang kau tahu? Katakan semuanya padaku."
Menoleh pada Claire. Lalu berjalan, duduk dikursinya. "Aku tidak pantas mengatakan kebenaran ini yang pasti Taeyong dan Anne, mereka telah melanggar hukum. Dan kau tahu apa tugas raja kegelapan saat makhluk abadi seperti kita melanggarnya?"
"Luke akan menyiksanya sampai mati."
Claire diam seribu kata. Sesak. Dadanya sesak, nafasnya tercekat. Siluet bayangan akan masalalu seketika muncul dimana para pengkhianat disiksa habis oleh Luke yang wajahnya dipenuhi akan darah dan seringai kecil jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides [THE END]
FantasyLee Taeyong, disebut sebagai makhluk tercepat di clannya. Pemimpin yang tegas dan dingin. Mata yang tajam bagaikan belati yang baru diasah. Memiliki otak yang cerdik dalam mengelabuhi musuh. Sangat menyukai kekerasan terhadap musuhnya, tidak memilik...