Flaschback on.
"Kalian, kembalilah pulang."
Taeyong berbalik. Semua pandangan tertuju padanya. Bingung dengan keputusan sang Alpha.
"Ratu Ashlan dalam berbahaya dan kita pulang? Apa maksudnya?" tanya salah satu prajurit disana. Para petinggi divisi, mereka semua diam. Tidak angkat bicara karena mengetahui maksud sesungguhnya.
Yuta membuka suara, "kita kembali!"
"Tuan Yuta—"
Yuta melayangkan tatapan tajam.
Semuanya mendengus, pasrah jika itu telah diputuskan.
Doyoung mendekat, menepuk pundak Taeyong, "bawakan kami kabar baik."
Melihat mereka telah menghilang dari pandangannya, Taeyong langsung melihat sekitar.
"Mencari Claire?"
Jaehyun. Tentu saja.
"Maaf, sepertinya aku sedikit kasar saat bermain sebentar dengannya," Jaehyun menjilati tangannya yang tergores. Taeyong hanya memandang datar, sudah muak baginya menghajar wajah tampan itu.
"Seberapa besar Luke berikan kekuatannya padamu, huh?"
"Sangat besar. Cukup membunuhmu. Ah, tidak... Lebih dari itu."
Tidak terduga jika pengkhianat muncul dari keluarganya, Taeyong mendengus, "kau menuduhku sebagai pembunuh Vallerie dan itu tidak benar. Tapi sekarang, aku akan membuatnya benar, aku sendiri yang akan membunuh Vallerie, kedua kalinya."
Jaehyun mengeraskan rahang. Hendak menjauh, Jaehyun langsung membuka suara, "dia menuju kastil. Cepatlah kesana sebelum ayah memberitahu semuanya!"
Berhenti. Taeyong mengutuk dirinya saat itu juga. Sekarang semua ruang pikirnya terfokus pada Claire.
Flashback off.
***
Tandus dan kering. Sejauh mata memandang tidak ada tanda kehidupan. Disini dua orang yang berdiri saling memandang. Membaca tatapan masing-masing dengan pikiran berkecamuk.
"Luke akan membunuhmu, itu benar?" pertanyaan tertuju untuk Taeyong. Yang ditanya bergumam, mengangguk pelan.
Menyisir rambutnya kebelakang dengan tangannya dan membuang nafas kasar.
"Katakan semuanya."
"Memangnya kau siap?"
Claire menatap Taeyong tajam.
"Aku memanggil tabib untuk datang ke desa karena Anne terus mengeluh sakit diperutnya. Tabib itu memeriksanya. Ia malah menjauh dan berteriak murka pada Anne. Dia menyuruh Anne untuk membunuh makhluk yang ada diperutnya— Anne mengandung. Bayi yang dikandungnya adalah bencana untuk desa. Tidak. Tidak hanya desa tapi semua dunia immortal."
"Para morgy mengetahui keberadaan bayi ini. Mereka mulai menyerang!"
"AMANKAN ANAK-ANAK DAN RATU!"
"Vallerie ikutlah dengan mereka."
"Bawa semua penduduk ketempat aman!"
"ANNE GREEN, KAU PENGKHIANAT!"
Claire langsung diam mematung. Saat cerita Taeyong langsung disambungkan dengan bayangan masalalu yang tiba-tiba saja menghantamnya. Tidak mampu lagi berkata. Nafas berat, emosi tak terkendali dan sesak. Semuanya bercampur,
"Dan tempat kau berdiri adalah tempat terakhir Anne menghembuskan nafasnya. Aku merindukan mereka berdua. Aku masih mencintainya, Claire." Suara parau menjelaskan kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides [THE END]
FantasyLee Taeyong, disebut sebagai makhluk tercepat di clannya. Pemimpin yang tegas dan dingin. Mata yang tajam bagaikan belati yang baru diasah. Memiliki otak yang cerdik dalam mengelabuhi musuh. Sangat menyukai kekerasan terhadap musuhnya, tidak memilik...