BAB 3. Sweet Dream

2.5K 300 26
                                    


Seorang pelayan restoran membantu Elle untuk melepaskan mantelnya. Ia telah sampai di Lumiere, tempat dimana dirinya dan Oliver berjanji untuk makan malam disini.

Elle datang sesuai janjinya. Dengan gaun satin berwarna hijau tosca. Elle menunjukan betapa sempurnanya tubuhnya. Oliver menyambutnya dengan menuntun tangan Elle untuk duduk di depannya.

Elle gugup, namun ia berusaha menenangkan dirinya. Apalagi ketika kehadirannya di restoran ini disambut baik dengan alunan musik yang merdu.

"Kau sangat cantik malam ini, Elle" puji Oliver sambi mengecup punggung tangan Elle lembut.

"Kau juga terlihat menawan hari ini, Oliver" balas Elle tulus.

Elle menatap sekitarnya. Hanya ada mereka berdua di tempat ini. Elle pastikan Oliver telah memesan tempat ini hanya untuk dirinya. Yang, hanya untuk dirinya. Entah kenapa, semua terasa djavu bagi Elle. Tidak asing namun tidak terasa baru juga. Tapi Elle akan menghargai usaha Oliver.

"Apa kau sengaja memesan tempat ini, Oliver?"

Oliver tersenyum tulus dan menggenggam jemari Elle dari seberang. Ia mengusap punggung tangan Elle dan tidak melepaskannya sedetik pun.

"Oliver?" Elle memanggil pria itu lagi karena Oliver tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Aku sengaja memesannya untuk kencan yang romantis denganmu, Elle..."

"Oh! Kau sangat manis, Oliver"

"Apa kau menyukainya?"

"Apa kau gila, makan malam yang romantis adalah impian semua wanita. Terimakasih karena kau sudah memberikan salah satu impian semua wanita padaku..."

Elle menatap antusias makanan yang baru saja tiba. Sebagai seorang koki, Elle juga senang mencicipi berbagai makanan di penjuru dunia. Ia akan mencoba semuanya bila memiliki kesempatan untuk berkunjung ke negara yang menurutnya menarik.

"Jadi, apa kita akan membicarakan sesuatu yang penting, Oliver?"

"Sebaiknya kita nikmati makan malam lebih dulu Elle. Aku tahu kau pasti sudah sangat lapar"

"Kau benar, aku memang sengaja tidak makan siang hanya untuk menikmati makan malam denganmu"

"Kenapa kau menyiksa dirimu seperti itu, Elle?"

"Agar perutku tidak terlihat seperti wanita hamil ketika mengenakan gaun ini..."

Oliver terkekeh. Elle memang selalu jujur ketika diajak berbicara dalam hal apapun. Dan itulah yang ia sukai dari wanita bernama Elle Mcbroom. Elle sangat gigih dan pandai. Ia juga kompeten dan jujur pastinya. Oliver menyukai apapun yang ada di diri Elle.

Untuk beberapa waktu, Elle dan Oliver menikmati malam malam dengan sangat mulus. Mereka membeicarakan pekerjaan satu sama lain. Namun, Oliver lebih sering menatap ponselnya ketimbang menatap Elle malam ini. Mungkin pekerjaannya yang banyak membuat Oliver terlihat slebih sibuk dari biasanya.

"Kau terlihat sangat sibuk, Oliver?"

"Tidak" Oliver menurunkan ponselnya dan mematikannya segera. "Sebenarnya iya, tapi aku ingin pergi makan malam denganmu..."

"Kita bisa mengakhirinya jika memang pekerjaan itu begitu penting untukmu. Kita bisa makan malam lain waktu, Oliver..."

"Tidak, Elle" kemudian Oliver menggenggam jemari Elle, lagi. "Aku tidak mau kehilangan kesempatan lagi. Kita tahu jika kita sangat sibuk satu sama lain. Aku bersyukur karena akhirnya kita memiliki kesempatan untuk makan malam seperti ini..."

Pria itu menatap mata Elle dengan tulus dan penuh harapan.

"Aku mencintaimu, Elle"

Elle menelan salivanya. Sekali lagi, ia merasakan djavu. Namun ia mencoba menyingkirkan bayang-bayang itu di kepalanya dan fokus pada ucapan Oliver. Ia tahu, hari ini akan terjadi. Hari dimana Oliver mengungkapkan perasaannya!

TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang