Bab 22. Traitor

1.2K 218 29
                                    

Ini bukan hal yang mudah untuk Elle lalui seorang diri. Selama ini, ia hanya mengandalkan dirinya sendiri agar bisa kuat untuk mengahadapi semua permasalahan yang menimpanya. Ia kehilangan kekasih dan sahabat dalam waktu berdekatan. Ia juga hampir saja menikah dengan orang yang ia anggap tulus mencintainya.

Duduk termenung sambil menatap undangan pernikahan Evan dan Caroline membuat batinnya teriris. Omong kosong jika Elle tidak merasa terluka. Semua hal yang dilaluinya dengan Evan bukanlah hal yang mudah untuk Elle. Tentu saja, menjalin hubungan dengan Evan adalah bagian tersulit yang pernah Elle lalui. Ia merelakan orang-orang yang mengejarnya mati-matian.

Elle wanita yang cerdas dan mandiri, tentu saja akan ada banyak pria yang melamarnya melalui ibunya. Ibunya bahkan kerap mengenalkan Elle dengan saudagar kaya raya berharap Elle menerima lamarannya suatu hari nanti. Tidak hanya itu, seorang kepala koki yang sangat terkenal juga berusaha mendekati Elle. Pria itu tentu tampan dan mapan. Ia memiliki bakat dan hobi yang sama dengan Elle. Ia sempat mengaguminya. Hanya saja, Elle tidak memiliki perasaan khusus pada pria itu.

Hingga akhirnya, ia memilih Evan. pria yang notabene jauh dari bayangan Elle. Ia juga tidak menyangka jika dirinya bersedia menjalin kasih dengan pria yang bahkan tidak pandai dalam urusan dapur sepertinya. Ayolah, Elle memang pernah memiliki angan-angan jika dirinya akan bertemu kekasih yang memiliki profesi yang sama dengannya. Semua orang berhak memimpikan impiannya.

Hebatnya, Evan menjadi pencicip makanan terhebat untuk Elle. Ia sangat menyukai respon yang Evan berikan untuknya. Meskipun mereka memiliki profesi yang berbeda, Evan selalu berusaha untuk mendukung Elle bagaimana pun caranya. Termasuk bersedia menjalin hubungan jarak jauh dengannya untuk beberapa waktu.

Kembali menatap undangannya, Elle kemudian meremasnya.

Ia baru saja berpisah dengan Oliver. Harusnya ia berduka akan hubungannya yang kandas dengan pria itu. Akan tetapi, kenapa Elle justru kerap memikirkan Evan bukannya Oliver.

Luka yang Oliver berikan tidak bisa mengalahkan luka yang diberikan Evan padanya. Ia sudah membohongi hatinya dan terus melanjutkan sandiwaranya untuk terlihat baik-baik saja di hadapan semua orang dengan menjalin kasih dengan Oliver.

Elle berusaha...ia telah berusaha menjalin kasih dengan orang yang ia pikir tulus padanya. Elle bahkan hampir saja melupakan semua kenangannya berama Evan jika saja Oliver tidak mengkhianatinya. Tapi,,,

Sebuah pesan masuk dan membuat Elle terbangun dari lamunannya. Ia membacanya dengan tenang.

Aku tidak akan membiarkanmu bermain dengan pria lain selain diriku, Elle. Aku tidak akan menjadikanmu jalang murahan. Hanya aku, hanya aku yang akan berperan menjadi bedebah yang terus menginginkanmu. Kau adalah kau. Aku tidak peduli saat kau menggodaku dan menyatakan dirimu sendiri sebagai seorang jalang. Aku akan menganggap kau tidak pernah mengatakannya padaku.

"Pria sinting..." gumam Elle meremas ponselnya kecewa saat membaca pesan dari Evan.

Mata Elle terasa panas. Entah kenapa apa yang diucapkan Evan hampir membuat air matanya tumpah. Namun ia berusaha menahannya. Bagaimana cara Elle mengatakan jika bukan ini respon yang Elle harapkan dari pria itu.

:::

Caroline ternganga dengan apa yang dilihatnya malam ini, ketika melihat banyak deretan mobil yang terparkir di halaman villa Evan sangatlah banyak. Ini bukanlah pesta bujang. Tapi Evan mengadakan pesta untuk semua teman-temannya. Pria itu menjadikan seluruh villanya menjadi tempat pesta sehingga tidak ada satupun tempat yang kosong sebagai tempat berbincang secara pribadi.

Caroline mencoba mencari Evan di tengan suara bising orang-orang yang berteriak sambil menari. Suara musik yang keras membuat Caroline berteriak ketika ia menanyakan keberadaan Evan pada beberapa pelayannya.

TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang