BAB 4. Holy Shit!

2.6K 321 22
                                    



Elle mengigau dan menyadari jika dirinya tertidur di depan apartemen.

"Oh, ini memalukan!" kemudian Elle beranjak dan bergegas membuka pintu apartemennya.

Bisa-bisanya ia tidur di karpet depan apartemennya. Ia mengingatkan dirinya sediri dengan kucing milik tetangganya tahun lalu, meringkuk kedinginan dan seorang diri. Benar-benar menyedihkan.

Ketika Elle sudah menggulung tubuhnya dengan selimut, Elle merenung dan berpikir tiba-tiba. Ia menyentuh bibirnya.

"Kenapa aku merasa ada seseorang yang melumat bibirku?" gumamnya.

Kemudian Elle bangkit dari tempat tidurnya.

"Apa aku hanya bermimpi? Tapi kenapa? Rasanya begitu nyata..." Elle menggosok bibirnya. "Aku harus mengecek cctv besok! Tunggu, apa yang akan aku katakan pada security nantinya? Apa aku harus mengatakan aku ingin mengecek cctv karena aku merasa ada yang menciumku malam ini? Elle menepuk jidatnya. "Ini memalukan. Aku tidak mau melakukan hal itu. Mungkin aku hanya bermimpi. Ayolah, Elle. Kau baru saja minum seorang diri. Kepalamu pasti bermasalah karena ha ini. Sebaiknya kau tidur..."

Elle berusaha menenangkan dirinya sendiri. Kemudian, wanita itu memutuskan untuk menggulung tubuhnya yang kedinginan.

"Oh! Sial, kenapa dingin sekali..."

Keesokan harinya,

Kelly menjerit histeris ketika Elle dengan sombong menunjukan cincin pemberian Oliver.

"Akhirnya!" Kelly memeluk tubuh Elle dengan senang. "Aku ikut bahagia, Elle. Apa kataku, pria itu pasti memintamu untuk menjadi nyonya Zagorakis bukan?!"

"Kau benar!"

"Jadi, kau pasti merayakannya berdua di hotel mewah dan bercinta sepanjang malam sambil membicarakan pesta pernikahan seperti apa yang ingin kau rancang , bukan?"

"Sayangnya tidak" Elle mendesah kecewa. "Aku mengajaknya ke rumahku dan kami empat bercinta untuk waktu yang singkat. Kemudian, Oliver kembali ke hotel untuk mengurusi pekerjaannya..."

"Yang benar saja!"

"Tapi tidak apa-apa, sungguh. Aku bisa mengerti keadaannya..."

"Tapi tidak di saat ia baru saja melamarmu bukan?"

"Ayolah, tidak masalah untukku, Kelly. Kau tahu bukan, Oliver baru saja naik jabatan karena kinerjanya yang dianggap sangat bagus. Aku bisa mengerti..."

Kelly mengehela napasnya iba. Kemudian ia memeluk Elle lagi.

"Kau benar, yang terpenting adalah kau sudah dilamar oleh Oliver! Aku sangat bahagia mendengarnya!"

Elle melirik poster Evan di tempat sampah. Elle menelan ludahnya sambil melepaskan pelukan Kelly.

"Apa kau sudah mencopotnya?" Elle menunjuk tempat sampah.

"Maksudmu gambar Evan?"

Sebenarnya Elle enggan menatap, tapi karena ia sudah memutuskan sesuatu yang besar, Elle memberanikan diri untuk menatap wajah pria yang pernah mengisi hatinya selama ini.

"Iya," kata Elle.

"Bukankah kau yang menyuruhku untuk mencopotnya. Jadi aku melepaskannya kemarin malam. Kenapa? Apa ada masalah?"

"Tidak ada. Aku senang kau sudah mencopotnya, Kelly. Terimakasih..."

"Aku pikir kau memang benar-benar sudah melupakan Evan, Elle. Apa kita harus merayakan semua ini?"

TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang