Elle merasa dilema. Sejak tadi, ia hanya berdiam diri menatap kue kering yang baru saja ia masukan ke dalam toples. Melihat beberapa kue yang sudah matang di loyang masih mengepul pun, Elle tidak mengambil pusing.
Ia melepas apron dan beranjak kelar setelah mematikan oven. Memandangi toko kecil yang baru saja ia renovasi sejak sebulan yang lalu, membuat perasaanya sedikit lega.
"Kau bekerja dengan baik, Elle" pujinya pada diri sendiri.
Akhirnya Elle berakhir dengan membuka toko kue kecil-kecilan. Tidak apa-apa jika Elle tidak menjadi koki besar. Selagi ia masih bisa membuat makanan enak dari tangannya, Elle akan tetap menyukai pekerjaannya.
"Aku mencarimu sejak tadi..." teriakan Mia menyadarkanku dari lamunan. Mia adalah sahabat kecil Elle, ia sudah memiliki tiga putra yang sangat lucu dan terkadang menjengkelkan.
Benar, Elle kembali ke kampung halamannya sejak sebulan yang lalu. Setelah melihat pernikahan Evan dan Caroline berlangsung dengan lancar, Elle memutuskan untuk meninggalkan keduanya tanpa mengucapkan kalimat perpisahan. Elle tidak berhak berada disana, apalagi sampai muncul di hadapan Evan setelah pria itu menikah.
"Ada apa?" tanya Elle tenang. Ia mengikat rambutnya sembarang. "Apa kau sudah makan malam? Ayo, datanglah ke rumahku. Aku akan memasakanmu sesuatu..."
"Boleh aku membawa anak-anakku?"
"Dasar bodoh, kenapa tidak. Ajak semuanya. Kalian harus menginap di rumahku hari ini"
"Kenapa mendadak?"
"Karena jika direncanakan pasti tidak akan terlaksana..."
"Yang benar saja,,,"
"Percayalah, aku sering mengalaminya..."
Keduanya pun tertawa.
:::
"Kau mendapat banyak surat setelah tiba dari sini. Kenapa tidak kau buka?" tanya Mia santai. Melihat surat-surat Elle menumpuk rupanya membuat perhatian Mia tertuju pada isi dari surat itu. "Mungkin itu surat penting. Tidak ingin kau buka?"
"Lain waktu akan kubuka jika aku sempat" kata Elle malas.
Biasanya surat-surat itu hanyalah berisikan tentang kontrak pekerjaan. Elle sering mendapatkannya dan sepertinya sekarang dirinya sedang tidak ingin membukanya.
"Aku akan pergi mandi, Mia. Tidurkan anak-anakmu agar kita bisa minum berdua"
"Yes, gurl!"
Tidak lama setelah semuanya makan malam. Mia menidurkan anak-anaknya Elle mengajak Mia untuk minum di perapian.
"Terimakasih untuk makan malamnya, Elle. Seperti biasa, masakanmu sangat lezat"
Hari ini Elle sudah melalui harinya dengan sangat baik seperti apa yang sudah direncanakannya jauh-jauh hari. Ia sudah berjanji dengan dirinya sendiri, jika Elle akan berusaha menjadi lebih baik lagi. Namun sebelum itu, ia ingin menenangkan pikiran dan menata hatinya kembali.
"Apa kau tidak ingin bercerita bagaimana hubunganmu dengan mantan tunanganmu itu padaku? Aku hanya mendengarnya lewat telepon. Sekarang aku ingin mendengarkannya langsung darimu"
Elle menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Ia benar-benar tidak tahu harus memulainya dari mana. Sebenarnya ia juga enggan untuk membicarakan hal ini.
"Siapa yang kau maksud? Oliver?"
Mia memutar matanya malas. "Ya, kau bisa membicarakan pria itu lebih dulu"
Elle meminum bir kalengnya santai. "Aku sudah tidak terlalu memikirkannya. Aku pikir, dia pasti sudah sangat bahagia dengan kekasihnya saat ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)
RomansaCERITA DEWASA 🔞 Sejak kepindahannya ke apartemen barunya, Elle Mcbroom akhirnya bisa menjalani hari-harinya seperti biasa. Setelah perpisahannya dengan mantan tunangannya, Elle berharap bisa melupakan pria yang telah berselingkuh dengan teman karib...