Bab 26. Memory

912 116 7
                                    

"Apa kau menyukainya, Elle?" tanya Evan pada wanita yang baru saja melihat dapur barunya.

Evan telah menjanjikan Elle sebuah dapur yang sempurna. Sehingga ketika mereka memutuskan untuk membeli rumah baru untuk mereka tinggali setelah mereka menikah, Evan langsung merenovasi dapur impian Elle.

"Ini lebih dari sempurna, Evan" puji Elle tersenyum lebar. Wanita itu mendekati Evan dan mengecup bibir Evan singkat. "Aku sangat menyukainya. Aku pasti tidak akan beranjak dari dapur kita setiap hari..."

"Jadi kau mau tidur di dapur?"

Elle tertawa kecil. "Tentu saja tidak!"

"Aku akan memesan sofa untuk dapur. Sofa special..."

Elle memicingkan matanya curiga. "Aku tahu apa yang kau pikirkan, Evan! jangan membelinya! Aku akan malu jika sampai ada yang melihat sofa seks favoritmu"

"Oh, come on! Pasti sensasinya berbeda saat bercinta di dapur,,,"

"Kita bahkan sering melakukannya di dapur, Evan!"

"Tapi tidak di sofa baru"

"Sofa baru? Ya, Tuhan kau bahkan memiliki tiga buah sofa seperti itu disetiap temapt dan kita sudah mencobanya! Apa kau ingin jadi kolektor sekarang?"

Evan tersenyum geli mendengarkan lucunya Elle menjelaskan tentang koleksi sofanya. Wanita itu terlalu jujur, tapi Evan menyukainya.

"Aku tidak akan membelinya. Lagipula meja dapur cukup luas untuk bercinta!"

"Oh, My Godness!" Elle memutar matanya malas. "Kau berencana mengganggu waktuku masak lagi?"

"Kenapa tidak jika itu kau"

"Kau benar-benar pengganggu!"

"Aku juga tidak tahu kenapa aku suka sekali menganggumu masak. Saat melihatmu di dapur pikiranku tidak bisa terkendali. Bahkan aku melihat ketelanjanganmu ketika kau berada disana sekalipun kau memakai pakaian lengkapmu"

Elle menutupi dadanya. "Kau sangat mesum, Evan!"

"Hanya padamu!"

"Omong kosong!"

Sisanya, mereka memilih menghabiskan waktu di luar rumah. Mereka membicarakan banyak hal saat itu.

"Kau tidak lupa nanti malam bukan?"

"Makan malam dengan kolegamu?"

Evan mengangguk santai sambil mengusap rambut kepala Elle yang berada di pangkuannya.

"Aku sudah mengirimkan gaun untuk kau kenakan nanti malam"

"Evan, kenapa kau sering sekali membeli gaun untukku. Aku sudah memiliki banyak koleksi gaun yang sudah kau belikan untukku. Bahkan masih ada yang belum kubuang label harganya karena aku tidak memiliki banyak waktu untuk memakai semua gaun-gaun indah yang kau berikan"

"Setelah menikah kau akan kusuruh untuk memakai gaun setiap hari, Elle"

"Bahkan saat memasak??"

"Boleh saja" Evan setuju.

"Kau gila"

"Aku suka melihatmu memakai gaun, walaupun sejujurnya aku lebih menyukaimu tidak memakai apapun, Elle"

"Dasar..." cibir Elle.

:::

"Aku senang karena kau bisa menemaniku hari ini" Evan mengendus puncak kepala Elle santai. "Aku tidak sabar untuk memperkenalkanmu pada dunia siapa nyonya Austin sesungguhnya"

"Kau terlalu berlebihan, Evan"

"Ada beberapa rumor yang tidak sedap yang mengatakan jika aku mengencani seseorang untuk urusan pekerjaan. Ada juga yang mengatakan jika aku adalah seorang gay, itu membuatku kesal"ucap Evan lirih.

TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang