"Kau sudah bekerja keras, Elle" gumam Elle pada dirinya sendiri.Hari ini ia memutuskan untuk libur bekerja. Sejak pagi, wanita itu sibuk mengurus barang-barangnya. Elle tengah menyelesaikan pembukuan dan menghitung pendapatannya bulan ini. Elle pikir, meskipun saat ini masih pertengahan bulan, Elle akan memikirkan gaji semua pegawainya sebelum ia benar-benar pergi dari tempat ini.
Iya, Elle bersungguh-sungguh mengenai rencananya untuk menjual restoran dan kembali ke kampung halamannya.
Sebuah panggilan masuk membuat Elle menghentikan pembukuannya. Ia menatap nama yang terpampang d ponselnya.
Kelly...
Elle mendatangi sebuah coffee shop. Disana Kelly terlihat menunggu kedatangannya. Wanita itu duduk tanpa menatap Kelly. Elle mengangkat satu kakinya dan menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia menatap jalanan yang sedang diguyur hujan...
"Pakaianmu basah...." Ucap Kelly lirih.
Tapi Elle mengabaikan perhatian kecil Kelly untuknya. Sehingga wanita itu diam saja. Sampai ketika seorang pelayan mengantar kopi kesukaan Elle, Kelly kembali menyerukan suaranya lagi dengan lembut.
"Minumlah selagi hangat. Kau pasti kedinginan..." katanya.
Kelly memang paling memahami Elle. Ia adalah satu-satunya orang terdekat Elle selama ini, sejak dirinya merasakan patah hati karena gagalnya rencana pernikahannya dulu bersama Evan. Kelly juga satu-satunya orang yang Elle percayai dalam hal apapun. Sejatinya, wanita itu sudah Elle anggap seperti keluarganya sendiri. Tapi ia tidak menyangka, orang teredekat pun rupanya bisa menusuknya dari belakang.
"Katakan apa yang ingin kau bicarakan denganku, Kelly? Aku tidak memiliki waktu yang banyak untuk berbincang-bincang santai seperti ini. Aku masih ada banyak urusan..."ucap Elle tenang. Ia menyeruput kopinya yang masih mengepul.
"Sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu, karena aku tidak masuk kerja selama beberapa hari ini. Walau sebenarnya mungkin hal ini sudah tidak penting lagi untukmu"
Terlihat sedikit ketulusan yang terlihat di wajah Kelly ketika mengucapkan permintaan maafnya pada Elle. Wanita itu terlihat tenang, tapi sebenarnya juga gugup. Semua bisa terlihat dari cara bicara Kelly padanya.
"Jika kau memang semengerti itu tentangku, seharusnya kau tidak terlalu gegabah untuk mengambil keputusan, Kelly. Aku adalah orang yang kompeten, aku terbiasa untuk tidak mencampur adukan masalah pribadiku dengan pekerjaanku. Dan kau tahu akan hal itu..."
"Aku hanya berpikir, kau akan menolakku jika aku tetap berangkat ke tempat kerja. Jadi aku...memutuskan untuk tidak lagi datang ke restoran" ucap Kelly menciut.
"Aku terima permintaan maafmu mengenai masalah pekerjaan. Apa sudah selesai? Kalau begitu aku akan pergi..."
Sebelum Elle berniat meninggalkan Kelly seorang diri, Kelly lebih dulu menghentikan langkah Elle.
"Kau tidak ingin menanyakan hal padaku mengenai Oliver?"
Elle ingin mengumpat saat itu. Namun ia urungkan. Sehingga ia hanya bisa mengepalkan tangannya gram ketika Kelly memberinya pertanyaan bodoh seperti itu padanya. Elle membusungkan dada dan menegakan kepalanya angkuh.
"Untuk mendengarkan omong kosongmu? Tidak, Kelly. Aku tidak berminat untuk melakukannya. Sudah cukup bagiku mendengar penjelasan Oliver. Kau hanya perlu melanjutkan kisah cintamu dengan Oliver yang sempat terhalang olehku. Hubunganku dengan Oliver sudah berakhir, kau tidak perlu lagi merasa bersalah padaku atau semacamnya"
"Aku tidak bermaksud melakukannya. Demi Tuhan, Elle"
"Tidak usah membawa-bawa Tuhan, Kelly. aku bahkan tahu kau tidak percaya Tuhan sama sekalipun dalam hidupmu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)
RomanceCERITA DEWASA 🔞 Sejak kepindahannya ke apartemen barunya, Elle Mcbroom akhirnya bisa menjalani hari-harinya seperti biasa. Setelah perpisahannya dengan mantan tunangannya, Elle berharap bisa melupakan pria yang telah berselingkuh dengan teman karib...