Bab 29. Enough...

836 90 5
                                    


Siang itu, saat Elle baru saja menyelesaikan pekerjaan paruh waktunya. Ia dikejutkan dengan kedatangan Evan yang tiba-tiba. Padahal, mereka baru saja bertengkar hebat hanya karena seseorang mengantar Elle pulang. Pria itu datang ke Kanada dengan pesawat pribadinya dan menghampiri Elle langsung setibanya disana.

Tentu saja, hal ini membuat Elle sangat terkejut, ini bukan sekali dua kali Evan melakukan hal seperti ini. Pria itu pencemburu dan posesif sejatinya. Dan Elle sedikit muak dengan sifat Evan yang seperti itu. Sehinggasemalam, ketika mereka masih bertengkar hebat, Elle mengatakan akan mengakhiri hubungannya dengan pria itu. Elle tidak bisa bekerja dalam bayang-bayang Evan yang seperti itu. Ia merasa di awasi dan tidak mendapat kepercayaan penuh dari Evan.

Melihat kedatangan Evan, Elle memutar bola matanya jengah. Ia mengindari tatapan mata pria itu dan beralih mengambil jalan lain. Elle mengabaikkan Evan dengan terus berjalan tanpa menyapanya.

"Menghindariku?" pria itu membuntuti Elle dengan tenang. Ia memperhatikan rambut pirang Elle yang bergoyang kekanan dan ke keri karena langkah wanita itu yang terlihat lucu.

"Apa kita saling mengenal?" ketus Elle tanpa menghentikan langkahnya.

Wanita itu benar-benar marah dengan Evan.Bisa dilihat dari nada bicaranya. Terlihat menggemaskan untuk Evan tapi sedikit mengkhawatirkan.

"Kalau begitu berkenalan lah denganku"

"Aku tidak mau"

"Maaf, apa kau punya kekasih sampai-sampai kau menolak berkenalan denganku?"

"Kebetulan aku sudah berpisah dengannya"

"Kenapa?"

"Itu bukan urusanmu. Kita orang asing..." ketus Elle lagi.

"Baiklah..."

Mulanya, Elle mengabaikan Evan dengan terus melangkahkan kakinya. namun setelah beberapa saat Elle tidak mendengar langkah kaki Evan dibelakangnya, Elle sedikit kehilangan. Sehingga dengan sangat terpaksa ia menoleh ke belakang. Dan benar saja, pria itu tidak ada.

Elle sedikit kesal dan panik. Sehingga ia berbalik dan berjalan menuju tikungan yang baru saja ia lewati. benar saja, Evan berada disana dengan beberapa gadis yang sedang menanyakan sebuah alamat padanya. Elle mengamati dari kejauhan.

Evan terlihat tertawa dan menikmati obrolan kecil dari beberapa gadis disana. pria itu terlihat sangat ramah dan merespon dengan baik setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh dua wanita berambut hitam legam. 

"Apa kau sendirian disini?" tanya salah seorang wanita itu pada Evan.

"Ya, aku sendirian" jawab Evan singkat.

"Bisakah kau mengantarku ke alamat ini. Sumpah demi Tuhan ini kali pertamaku datang ke tempat ini. Sepertinya aku tersesat"

Evan menyadari tatapan Elle dari kejauhan. Sehingga ia tersenyum dan berniat menggoda Elle.

"Sebenarnya aku juga sedang tersesat. tapi aku tidak keberatan untuk menemani kalian mencari alamat yang kalian cari." jawab Evan mengada-ngada.

"Sungguh? Aku pikir kau orang sini"

Evan menggeleng. "Tidak. aku bukan orang sini. sebenarnya aku kemari karena aku sedang kesal"

"Kesal? kenapa? Apa yang terjadi. Kau bisa menceritakan pada kami jika kau mau"

"Pacarku baru saja memutuskanku. Dia mengabaikan panggilanku bahkan enggan bertatapan denganku saat aku tiba disini"

"Sungguh? Jahat sekali pacarmu itu. Bagaimana jika kita duduk sambil berbincang di sana?"

TELL ME SOMETHING I DON'T KNOW (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang