[BL] CARA SALAH MENDEKATI KETUA SEKTE IBLIS | THE WRONG WAY TO DEMON SECT LEADER

Chapter 30

Ji Han merendahkan volume suaranya saat dia bertanya, "Kenapa kau di sini?!"

Zhao Jian Gui yang arwahnya masih belum terkumpul sempurna menjawab, "Di mana?"

Ji Han mulai mendidih, "Ini kamar Yang Mulia ini!"

Zhao Jian Gui, "... ..."

Ya! Kenapa dia tidur di ranjang ketua sekte?

Kemarin mereka berdua mabuk... lalu apa yang terjadi?

Keributan keras terdengar dari luar.

Xiao Lin berkata, "Penatua Wen, Hua Hufa. Mengapa anda berdua datang ke sini?"

Suara lembut seorang wanita terdengar, "Hari ini Ketua sampai sekarang masih belum bangun tidur. Saya menjadi sedikit khawatir. "

Xiao Lin menjawab, "Hua Hufa tidak perlu khawatir. Mungkin Ketua sudah mulai berpakaian."

Ekspresi Ji Han terlihat gelap, ingin melompat dari tempat tidur tetapi dalam setengah gerakannya, selimut sutra terlepas darinya, memperlihatkan tubuh bagian atasnya telanjang, terlihat ramping namun berotot.

Ji Han, "......"

Zhao Jian Gui, "... ..."

... ... apakah dia berhasil merayu ketua sekte iblis?

... ...

Suara teriakan marah seorang lelaki tua datang dari luar pintu, "Dia baru menjadi Pemimpin Sekte selama beberapa hari! Dan dia sudah lalai! Buka pintunya! Aku harus memberi pelajaran pada bocah itu untuk mengenang pemimpin kita sebelumnya!"

Xiao Lin, "Penatua Wen! Anda tidak boleh begitu gelisah!"

Ji Han dengan putus asa melemparkan selimut ke kepala Zhao Jian Gui seolah hidupnya bergantung padanya.

Masih tenggelam dalam keberhasilan rencana rayuannya, Zhao Jian Gui merasa sangat bingung dengan tindakan Ji Han.

Ji Han, "Jika kau berani menunjukkan wajahmu, aku akan mencekikmu sampai mati!"

Zhao Jian Gui, "... ..."

Pintu kamar telah didorong secara paksa oleh Penatua Wen.

Xiao Lin dan beberapa pelayan berdiri dengan canggung di luar, menunggu di ambang pintu. Penatua Wen dengan kasar bergegas maju ke ruangan dengan Hua Hufa berdiri sedikit ke samping, terlihat menunggu untuk menikmati pertunjukan.

Pakaian berserakan di mana-mana di dalam ruangan, Ji Han mencengkeram setengah selimut yang tidak terpakai di dadanya yang telanjang, tampak seolah-olah dia tidak menginginkan apa pun selain menggunakan selimut untuk mencekik orang lain di sebelahnya.

Penatua Wen, "... ..."