Ji Han sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud Zhao Jian Gui, hanya mengernyit padanya sebagai jawaban. Setelah beberapa saat dia kembali sadar, Ji Han dengan marah berteriak, "Kamu mempermainkanku lagi!"
Zhao Jian Gui secara mental bertanya-tanya bagaimana sebenarnya dia bermain-main dengannya. Jelas itu adalah naskah omong kosong itu. Siapa yang tahu apa yang dialami tetua aliansi dalam hidup sehingga dapat membuat omong kosong ini, tetapi dia takut mengungkapkan terlalu banyak dalam ekspresinya, jadi dia hanya bisa menyesuaikan diri agar sesuai dengan ucapannya, menunjukkan tatapan penuh kasih sayang saat dia mempertahankan tatapan dengan Ji Han.
Dia sudah lama memahami temperamen Ji Han, mengetahui bahwa seperti semua anak muda, anak itu memiliki kulit wajah yang sangat tipis*. Setelah mendengar pernyataan tak tahu malu seperti itu, bocah itu tidak akan bisa merespon.
*Bukan arti harfiah kalau kulit wajahnya tipis tapi lebih kearah lebih punya malu.
Ji Han menatap matanya, dan memang sepertinya tidak bisa menjawab.
Dia duduk tepaku sejenak, semakin dia memikirkannya, semakin ia tidak mampu menghentikan rona merah di pipinya. Dia buru-buru berkata kepada Zhao Jian Gui dengan nada tegas, "Keluarlah, aku ingin istirahat."
Zhao Jian Gui benar-benar ingin menggodanya, tetapi dia akhirnya takut membuat Ji Han marah lagi, jadi dia hanya berdiri dalam diam sebelum berjalan keluar.
Ji Han tiba-tiba memanggilnya, "Yan Daifu berkata aku harus lebih banyak berjalan-jalan selama beberapa hari ke depan ini."
Zhao Jian Gui meenghentikan langkahnya dan melihat kembali ke arah Ji Han, tidak mengerti maksudnya, jadi dia hanya menunggu anak itu untuk terus berbicara.
Tapi Ji Han tidak mengatakan apa-apa lagi dan keduanya hanya saling menatap untuk jeda yang lama dan canggung. Ji Han tiba-tiba marah, menegur, "Kau benar-benar bodoh!"
Zhao Jian Gui, "... ...Ah?"
Ji Han sudah membuang muka, memberi isyarat padanya.
Zhao Jian Gui benar-benar bingung saat dia berjalan keluar - pada saat yang sama, Ji Han memanggil Kepala Pelayan, ketika dia berpapasan dengan Zhao Jian Gui, dia menatapnya dengan tatapan jengkel karena ketidakmampuannya untuk menemukan harapan.
Zhao Jian Gui menjadi semakin bingung.
Dia melihat Kepala Pelayan memasuki ruangan dan bertukar pandang dengan Xiao Lin. Bocah itu berkata dengan keras, "Zhao Daxia, pelayan yang rendah hati ini akan mengantarmu kembali."
Di dalam ruangan, Ji Han secara alami mendengar kata-kata itu dan tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Setelah keduanya kembali ke kamar Zhao Jian Gui, dan mereka berdua memastikan bahwa tidak ada yang mengikuti mereka, Zhao Jian Gui akhirnya memberi tahu Xiao Lin apa yang telah dia dengar sebelumnya.
Xiao Lin memucat ketakutan, "Zhao Daxia, masalah ini saya akan segera melaporkan ini kembali ke Alliansi Hao Ran."
Zhao Jian Gui merasakan kekhawatiran yang mendalam di dalam hatinya, tidak dapat memikirkan apa yang harus dikatakan.
Xiao Lin melanjutkan, "Zhao Daxia, jangan khawatir, saya akan memberikan perhatian khusus pada dokumen Sekte Iblis sehubungan dengan masalah ini."
Zhao Jian Gui mengangguk.
Xiao Lin merenung sebentar, lalu menunjukkan ekspresi malu, berbicara, "Hanya saja masalah ini agak rahasia, Ketua mungkin akan menyembunyikan dokumennya. Jika Aliansi Hao Ran diserang dengan cara ini ... ... "
Zhao Jian Gui, "... ...Aku juga akan waspada."
Xiao Lin dengan erat memegang tangan Zhao Jian Gui, "Zhao Daxia, Aliansi Hao Ran sepenuhnya bergantung padamu!"
Zhao Jian Gui tidak menjawab.
Dalam benaknya, dia menguatkan diri dengan memikirkan betapa pentingnya dokumen itu; jika dia bisa menemukan peta rahasia ke lorong tersembunyi maka dia bisa menyelamatkan ratusan nyawa di Aliansi Hao Ran.
Sebagai ksatria, ia sudah seharusnya melakukan ini.
Tapi begitu Aliansi Hao Ran mengetahui tentang strategi Sekte Iblis, mereka pasti akan mengatur serangan balik.
Jika itu terjadi, siapa yang akan menyelamatkan semua nyawa tak berdosa dari Sekte Iblis?
Dia tidak tahu sisi mana yang harus dipilih.
... ...
Setelah percakapan mereka selesai, Xiao Lin bersiap untuk pergi.
Dia berjalan ke pintu, sebelum tiba-tiba bergegas kembali padanya.
"Zhao Daxia! Ada masalah lain," Xiao Lin mengelak, "Ada masalah lain yang harus saya diskusikan dengan anda!"
Zhao Jian Gui bertanya, "Ada apa?"
Xiao Lin ragu-ragu sebelum berbicara, "Zhao Daxia, pernyataan yang baru saja dikatakan Ketua... kemungkinan besar mengundang anda untuk berjalan-jalan bersamanya setiap hari."
Zhao Jian Gui tiba-tiba mengerti.
Xiao Lin berkata lagi, "Zhao Daxia, anda harus hati-hati memanfaatkan setiap kesempatan!"
Zhao Jian Gui, "... ...oke, aku akan melakukan yang terbaik."
Xiao Lin melanjutkan, "Sekte ini memiliki beberapa tempat rahasia yang bahkan tidak bisa saya masuki. Wilayah Sekte Iblis sangat luas dan rumit. Jika Zhao Daxia dapat membuat Ji Han membawa anda berkeliling kesetiap tempat, anda bisa menggambar sebuah peta topografi. Saat suatu hari nanti ketika aliansi Hao Ran menyerang Sekte Iblis dan menghapus semua iblis, peta itu pasti akan sangat berguna."
Zhao Jian Gui tidak menjawab.
Xiao Lin sepertinya menyadari ada yang tidak beres, jadi dia dengan malu-malu bertanya dengan hati-hati, "Zhao Daxia, jangan sampai anda melupakan identitas anda yang sebenarnya."
Ekspresi Zhao Jian Gui berubah dingin, berkata, "Kau tidak perlu mengatakannya lagi. Aku akan selalu ingat. Aku secara alami selalu ingat semuanya."
Xiao Lin mengangguk setuju.
Dia buru-buru pergi, hanya menyisakan Zhao Jian Gui sendirian di kamar.
Aliansi Hao Ran dan Xiao Lin, dalam upayanya menipu Ji han, mereka telah banyak berusaha.
Hati Zhao Jian Gui benar-benar kacau balau.
Bagaimana mungkin dia bisa lupa bahwa dia adalah seorang pahlawan di dunia persilatan? Semua ini berjalan seperti rencana yang dibuat oleh mereka sebelumnya.
Dia tiba-tiba mendengar seseorang datang dari luar pintu.
"Tuan Muda Zhao, Ketua memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada anda."
Ini adalah suara Kepala Pelayan. Zhao Jian Gui berjalan ke pintu, membukanya dan melihat Kepala Pelayan yang tersenyum kepadanya.
"Ketua ingin anda pergi bersamanya setiap pagi," kata Kepala Pelayan dengan penuh semangat, "Untuk berjalan-jalan bersamanya mengelilingi Sekte."
Zhao Jian Gui, "... ..."
Mengapa orang muda sangat gampang merasa malu? Mengapa ia merasa enggan untuk mengutarakannya secara langsung, dan lebih memilih untuk memerintahkan seseorang mengirimkan pesannya?
Kepala Pelayan mempertahankan senyumnya sambil mengedipkan matanya dengan penuh semangat, "Zhao Daxia, Ketua sangat menyukai anda."
Zhao Jian Gui sedikit mengernyitkan alisnya.
"Aku mengerti," bisiknya pelan, "Kau bisa memberitahu Ketua kalau aku bersedia."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] CARA SALAH MENDEKATI KETUA SEKTE IBLIS | THE WRONG WAY TO DEMON SECT LEADER
HumorTERJEMAHAN INDONESIA dari Novel BL Danmei Wuxia karya 一只大雁 (Yi Zhī Dàyàn). Novel china dengan judul 少年江湖物语 (Shàonián Jiānghú Wùyǔ). Novel ini telah diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Allourheroes, (https://www.wattpad.com/user/allourheroes) kemu...