At The Right Time (Dahmin) ✔️

12

.

.

Selamat Membaca.

.

.

Massage

Vanya
Mas, tadi katanya minta dibawain sarapan ini.

Kamu dimana? Kebelakang gedung aja malu kan kalo kekelas? Ada pujaan hati. :D

Vanya
Garing banget, buruan keburu bel!

Iya bawel ni otw nih.

.

.

Selang beberapa menit Vanya menunggu akhirnya masnya ini datang.

"Lama banget" Eluh Vanya dengan wajah cemberut.

"Yailah sebentar doang juga, mana? Wih sandwich isi Daging, tante bikinin ini tadi? "

"Iya" Jawab Vanya singkat dan menarik dasi Damar yang tidak terpasang dengan benar.

"Yang rapih kenapa sih, berantakan banget pake dasi" Ucap Vanya memasangkan kembali dasi di kerah Damar.

"Hehe tadi buru-buru gak sempet liat" Jawab Damar yang sambil memakan Sandwichnya.

Walau hanya Sepupu tapi mereka memang cukup dekat karena keluarga mereka sering berlibur bersama bahkan sejak kecil rumah mereka berdekatan tapi saat mulai masuk SMP Damar dan keluarga harus pindah agar jarak Kekantor Ayahnya dan sekolah Damar saat itu yang berbeda dari Vanya lebih dekat jaraknya.

.

*

.

"Lo ngapain si muter muter aja dari tadi? " Tanya Rama heran pada Aggata yang berbalik kembali menuju koridor dari arah belakang gedung.

"Hey kenapa sih? " Tanya Rama kembali karena tak kunjung dapat jawaban tepat didepan Aggata memaksa Aggata menghentikan langkahnya.

"Ahh,, engga" Geleng Aggata.

Rama pun pasrah dan menyingkir dari hadapan Aggata seraya meng ekor dibelakang Aggata yang kembali berjalan menuju kelasnya melewati koridor yang saat itu penuh dengan murid-murid yang memperhatikan keduanya.

"Hai, pagi" Sapa Indah di kursinya yang sudah sampai lebih dulu.

Aggata hanya memicingkan matanya pada Indah dan dibalas cengiran oleh Indah.

"Ndah" Seraya menjatuhkan bokongnya di kursi samping Indah.

"What what? Gimana dianter pangeran? " Ledek Indah.

"Indaaaah ih serius" Rengek Aggata menampakan raut wajah yang sangat menyedihkan pada Indah.

"Loh kenapa sih? Masih pagi juga"

"Gue liat mereka lagi barusan" Ucap Aggata seraya menyembunyikan wajahnya diaantara meja dan lengannya yang terlipat.

"Siapa?"

"Yang semalem gue cerita"

"Oh iya kan mereka sekolah disini juga ta, ya pasti lo liat mereka dong" Polos Indah.

"Lo polos apa gimana sih Ndah ih, maksud gue mereka mesra banget barusan" Ucap Aggata prustasi.

"What?! Di sekolah? Yang bener ta, dia mah orangnya pendiem mana mungkin interaksi sama cowo sampe segitunya disekolah lagi"